DLHK Depok Kerahkan Semua Armadanya untuk Angkut Sampah Menggunung di TPS Warga
RUZKA REPUBLIKA -- Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok terus melakukan upaya pengangkutan sampah yang berada di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di lingkungan warga ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung.
Upaya pengangkutan sampah yang menggunung di seluruh TPS warga dilakukan secara bertahap hingga kondisi kembali normal.
Kepala DLHK Depok, Abdul Rahman menjelaskan, pihaknya sudah menjadwalkan pengangkutan sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS), diprioritaskan TPS yang besar terlebih dahulu.
"Semuanya kita sudah jadwalkan untuk pengakutan sampah, terutama di sampah di TPS Pasar Kemiri," terang Rahman dalam keterangan yang diterima, Kamis (22/08/2024).
Lanjut pria yang akrab disapa Abra ini, pada Jumat dan Sabtu akan dilakukan pengangkutan sampah di TPS Jalan Jawa. Lalu, berikutnya di TPS-TPS lainnya.
"Pembuangan yang ada di sini (TPA Cipayung) mulai rapi dan sudah bisa melakukan layanan pembuangan sampah," terangnya.
Baca Juga: Pandam Jaya Tutup TMMD ke 121, Tetap Komit TNI Membangun Desa
Abra menjabarkan, DLHK Kota Depok mempunyai armada 94 dump truk, 10 tronton dan 4 unit Compactor Truck. Ditambah dengan mitra-mitra DLHK Depok yang melaksanakan pengangkutan di lingkungan warga.
Pada fase ini, DLHK Kota Depok juga akan menambah jam kerja para petugas di TPA Cipayung. Tentu dengan konsekuensi tambahan upah.
"Ini dilakukan untuk mengoptimalkan penataan di area landfill pembuangan di atas. Tentu ini sangat bergantung dari kelancaran penataan di TPA Cipayung," kata Abra.
Baca Juga: Wartawan Republika Subroto Kardjo Mundur dari Pencalonan Wali Kota Sawahlunto
Ia menjanjikan, pasca pentupan TPA Cipayung beberapa waktu lalu, penumpukan sampah di TPS akan selesai dalam dua pekan ke depan.
"Untuk recover ini kita butuh satu hingga dua pekan. Dengan opsi-opsi yang ada di lapangan," tegasnya.
Abra mengimbau kepada masyarakat untuk bekerja sama mengatasi persoalan sampah di Kota Depok. Caranya dapat dimulai dengan melakukan pemilahan dan membatasi produksi sampah di rumah masing-masing.
"Saya juga mohon maaf atas ketidaknyamanan masyarakat dalam kondisi ini," ucapnya. (***)