Pengmas UI Gelar Pelatihan Rapidtyping Aksara Arab di Ponpes Ibad ar Rahman Banten
ruzka.republika.co.id--Universitas Indonesia (UI) menggelar pelatihan rapidtyping aksara Arab di Pondok Pesantren (Ponpes) Ibad ar Rahman, Pandeglang, Banten pada Senin dan Selasa, 15-16 Agustus 2022.
Rapidtyping adalah aplikasi pengetikan cepat dengan teknik sepuluh jari. "Dalam pelatihan rapidtyping aksara Arab ini para santri dilatih untuk menghafal letak huruf-huruf Arab pada perangkat komputer dengan papan ketik beraksara Latin," ujar Ketua Pengabdian Masyarakat (Pengmas) UI, Drs. Suranta, M.Hum dalam siaran pers yang diterima, Kamis (18/08/2022).
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat (Pengmas) yang diadakan oleh Tim Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI (DPPM UI). Tim Pengmas UI ini terdiri dari pengajar Program Studi Arab Drs. Suranta, M.Hum. (ketua), Dr. Ade Solihat, M.A dan Gina Najjah Hajidah, M.Hum (anggota) dan enam mahasiswa yakni Rangga Ferizky Fadli, Alisha, Falza Az’zahra A., Nahla Syauva, Akmal, dan Husnan.
“Rapidtyping aksara Arab ini merupakan inovasi pembelajaran menulis bahasa Arab dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informatika,” jelas Suranta.
Menurut Suranta, di Masyarakat Indonesia, biasanya rapidtyping hanya diaplikasikan untuk pengetikan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris saja. Padahal aplikasi ini dapat juga diterapkan untuk penulisan bahasa Arab.
"Ternyata masih sedikit sekali yang mengembangkan kemahiran mengetik aksara Arab," terangnya.Kondisi pandemi Covid 19 sepanjang tahun 2020-2022 ini telah memaksa dosen dan mahasiswa menggunakan perangkat komputer dan model pembelajaran daring (dalam jaringan) seratus persen. Ini berarti mahasiswa harus mengumpulkan tugas berbahasa Arab menggunakan komputer, yang papan tuts-nya beraksara Latin.
"Dengan demikian, mahasiswa terbiasa mengetik Arab di komputer. Kini meskipun pandemi usai dan pembelajaran kembali dilakukan dengan tatap muka, kemahiran menulis aksara Arab dengan perangkat komputer harus terus dibiasakan," tutur anggota Tim Pengmas UI, Dr. Ade Solihat, M.A.
Meskipun pandemi telah usai, lanjut Ade, praktik baik dalam penerapan rapidtyping aksara Arab ini penting dalam mendukung era industri 4.0 dan mengimplementasikan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama untuk mencapai tujuan keempat, yaitu pendidikan bermutu.
“Praktik baik ini perlu diteruskan dan ditingkatkan, dan oleh karena itu mahasiswa diajak untuk menjadi pelatih dalam program pengmas ini,” terangnya.
Sebelum terjun ke masyarakat, para mahasiswa, yang terseleksi untuk ikut serta dalam kegiatan Pengmas UI ini, mendapatkan Training of trainer (TOT). Kegiatan TOT diadakan selama satu bulan, bekerja sama dengan Yayasan Bahasa Arab Insani (Arabisyi), sebagai mitra.
Anggota Pengmas UI, Gina Najjah Hajidah, M,Hum mengatkaan, salah seorang dosen yang menggagas program ini, keikutsertaan mahasiswa juga merupakan implementasi dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Indonesia.
Adapun peserta dari kegiatan ini adalah santri dari tingkat Madrasah Tsanawiyah (SMP) dan Madrasah Aliyah (SMA). "Kegiatan dimulai dengan pre-test guna mengukur kemampuan awal para peserta. Selanjutnya, tim melakukan pelatihan selama satu jam. Sesi pelatihan diakhiri dengan post-test untuk mengevaluasi capaian program ini," ungkapnya.
Anin, santriwati kelas 12 yang merupakan salah satu peserta pelatihan mengaku senang dapat mengikuti pelatihan rapidtyping aksara Arab ini. "Pelatihan ini sangat penting karena selama ini para santri cukup sering mengerjakan tugas yang berbahasa Arab sehingga ini sangat bermanfaat.” ucapnya.
Mahasiswa UI melatih Santriwati Ibad ar Rahman Islamic Boarding School rapidtyping aksara Arab sebagai tempat Pengmas UI, ini sangat diapresiasi oleh pihak yayasan, jajaran guru, dan para santri. Ponpes yang teletak di Jalan Cikoromoy Km 1, Batubantar, Cimanuk, Pandeglang, Banten ini memang dikenal sebagai sebagai Ponpes yang memadukan pendidikan agama dan juga sains. Para siswa selain digembleng menjadi penghafal Al-Quran juga ditumbuhkan menjadi santri yang mencintai sains.
Ketua Yayasan Ibad Ar Rahman Islamic Boarding School, H. Kokoy Sukmarahjana, yang merupakan mantan pilot penerbangan Indonesia, berharap kegiatan Pengmas UI ini tidak berhenti sampai di sini. "Kehadiran Tim Pengmas UI sangat membantu memotivasi dan juga dapat meningkatkan daya belajar para santri," pungkasnya. (Rusdy Nurdiansyah)