Game Onine Bisa Mengurangi Stres dan Melatih Sistem Motorik
ruzka.republika.co.id - Kemajuan teknologi menyebabkan tampilan dalam game online jadi lebih baik. Para gamers pun bisa memainkannya lebih lama.
Game online adalah jenis permainan komputer yang memanfaatkan jaringan komputer baik LAN atau internet sebagai medianya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerjasama dengan SiberKreasi menggelar program webinar literasi digital #MakinCakapDigital dengan tema: Adiksi Game Online.
Webinar yang digelar, Kamis 25 Agustus 2022 di Jawa Timur, diikuti oleh ribuan siswa dan guru sebagai peserta secara daring. Tema yang dibahas oleh masing-masing narasumber meliputi digital skill, digital culture, digital ethic, dan digital safety.
Muhajir Sulthonul Aziz, Dosen Ilmu Komunikasi IAI Dalwa Pasuruan, mengawali sebagai pembicara. Dia mengatakan 95 persen pengguna internet di tanah air bermain game di berbagai macam perangkat, mulai dari PC, konsol, VR, hingga platform media streaming.
Dari berbagai pro dan kontra para orang tua di zaman ini untuk anaknya mendalami menjadi seorang gamers atau yang sekarang disebut atlet e-sport. Menurut Muhajir, perlu diketahui apa hal-hal yang mendasar agar kita bisa sebagai orang tua bisa mengetahui mengapa dunia game ini bisa menjanjikan.
"Di zaman sekarang jangankan menjadi seorang atlet e-sport, dari bermain gamenya saja dengan menjual item yang kita punya, itu pun bisa menjadikan penghasilan yang tetap bagi pemainnya," kata Muhajir Sulthonul Aziz.
Nara sumber lainnya, Desto selaku Key Opinion Leader menambahkan, selain bisa menghasilkan pendapatan, bermain game juga dapat mengurangi stres. Selain itu bermain game juga dapat membuat kreatif, menambah kreatif, mendapatkan teman baru, melatih sistem motorik, dan bikin jago bahasa Inggris.
"Tapi kualitas anak-anak kita terancam karena banyaknya adiksi game. Peran orang tua sangat dibutuhkan agar tidak terjadi hal yang lebih buruk. Bermain game dengan tidak berlebihan dan selalu jaga keamanan digital dalam segala aktivitas di internet," ujar Desto.
E. Rizky Wulandari, Dosen Ilmu komunikasi Stikosa AWS, juga ikut menyampaikan bahwa dunia game termasuk salah satu digitalisasi. Dimana ruang digital yang kita punya ini harus kita jadikan ruang yang berbudaya, dari game ini bisa dijadikan tempat kita belajar dan berinteraksi.
"Game online juga menjadi tempat anak-anak kita tumbuh dan berkembang, sekaligus tempat di mana kita sebagai bangsa hadir dengan bermartabat,”papar Kiky.
Dalam bermain game online, tidak sepenuhnya anak-anak atau para gamer memperoleh dampak yang negatif. Tetapi menurut Kiky ada juga yang positif. Hanya saja anak-anak ini butuh perhatian lebih dari orang tua, guru, dan keluarga agar selalu terkendali dalam bermain.
Hal yang sangat disayangkan ketika mereka hanya menggunakannya untuk sekadar bermain tanpa memperoleh manfaat positifnya. Pemerintah telah menyediakan regulasi dan website www.igrs.id sebagai panduan untuk orang tua dan guru.
Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Jawa Timur. Kegiatan ini terbuka untuk para pelajar mulai dari kelas 4 SD sampai kelas 12 SMA dan para Guru.
Untuk info kegiatan Literasi Digital lainnya, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo, atau ke website info.literasidigital.id.* (Yayan)