Mengatasi Kemiskinan dan Pengangguran, Pemkot Depok Andalkan Program Ini
ruzka.republika.co.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok serius menyelesaikan permasalahan kemiskinan dan pengangguran.
Keseriusan Pemkot Depok menyelesaikan masalah itu dengan program penopang missmatch angka kerja dan dunia kerja yaitu Sistem Informasi Manajemen Pelatihan Kerja Depok (Simpel Kepok) serta 5.000 Wirausaha Baru dan 1.000 Perempuan Pengusaha.
“Ada dua program untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran dari Pemkot Depok,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah(Bappeda) Kota Depok, Dadang Wihana melalui keteranganya, Jumat (10/2/2023).
Ia menjelaskan untuk Simpel Kepok merupakan aplikasi yang dikelola Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) yang terkoneksi dengan pelatihan tutorial online.
Kata Dadang, aplikasi ini calon tenaga kerja bisa menggunakan untuk pendaftaran, seleksi calon peserta pelatihan kerja dan monitoring status pekerjaan alumni peserta pelatihan.
“Simpel Kepok ini sudah diakui eksistensinya, terbukti sebagai Inovasi Terbaik 1 pada Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB) 2022,” tutur Dadang.
Selain itu program 5.000 Wirausaha Baru dan 1.000 Perempuan Pengusaha.
Program ini dijalankan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sejak 2021.
Adapun aplikasi unggulannya yaitu D'Kerens (Depok Kreatif, Enerjik dan Sukses) yang dirancang dengan tujuan untuk menjadi pusat data dan akses pelatihan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam mengakses berbagai kegiatan melalui gawai.
Melalui aplikasi ini, warga bisa mendapatkan akses tentang berbagai informasi pelatihan, pendampingan, perizinan, permodalan hingga pemasaran.
"Dua program itu Simpel Kepok dan WUB kami ajukan ke Provinsi Jawa Barat sebagai program inovasi dan unggulan, untuk mengikuti penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2023. Kami berharap melalui program-program itu dan didukung dengan program-program lainnya, angka pengangguran dan angka kemiskinan di Kota Depok terus turun," paparnya.
Ia mengatakan saat ini masih terdapat 7,82 persen Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), dari jumlah ini mayoritas lulusan SMA/SMK.
Meskipun demikian, capaian indikator makro Kota Depok relatif unggul dibanding Kabupaten/Kota di Jawa Barat.
Saat ini, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Depok 81,96 tertinggi ketiga di Jawa Barat, angka kemiskinan 2,53 terendah di Jawa Barat dan urutan kelima di nasional.
Selain itu, Kota Depok juga masuk 10 besar penerapan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) Terbaik Tahun 2022 tingkat nasional.
Serta kapasitas fiskal Kota Depok tertinggi di Jawa Barat, tercatat kategori sangat tinggi dengan rasio 2,625.
Sebelumnya Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono menyebutkan Kota Depok, Jawa Barat tingkat kemiskinan terendah ke- 5 kota dan kabupaten se - Indonesia yang dikeluarkan oleh Kemenko PMK.
Menurutnya hasil capaian itu bentuk kerjasama dalam penanganan kemiskinan di Kota Depok.
"Peringkat kemiskinan kota kabupaten se Indonesia. Alhamdulillah Kota Depok tingkat kemiskinan terendah ke 5 se Indonesia. Data itu dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2022," ungkap Imam Budi Hartono. (Supriyadi)