Serba Serbi

Depok Gelar Webinar Peringati Hari Kusta Sedunia, Atasi Stigma Buruk Penyakit Kusta

Flayer Peringati Hari Kusta Internasional.

ruzka.republika.co.id--Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok mengadakan webinar awam Sosialisasi Penyakit Kusta dan Frambusia, Senin (19/02/2024).

Webinar ini diikuti lurah, Puskesmas, kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Forum Kota Depok Sehat (FKDS), Forum Komunikasi Kecamatan Sehat (FKKS).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kemudian Pokja Sehat kelurahan, karang taruna, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), serta keluarga atau pendamping kusta.

Baca Juga: Tempat Perhitungan Suara Tingkat Kecamatan di Tapos Dicurigai, Lokasinya Masuk Gang Sempit, Ini Kata Ketua KPU Depok

Selain itu juga menghadirkan narasumber dari Dinkes Provinsi Jawa Barat, Nunung Sumiati dan Dinkes Kota Depok Umi Zakiati.

Kegiatan tersebut dalam rangka memperingati Hari Kusta Sedunia yang diperingati pada minggu pekan terakhir bulan Januari setiap tahunnya.

Peringatan ini menjadi momen yang tepat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit kusta. Serta, menggaungkan diakhirinya stigma dan diskriminasi kepada penderita kusta dan orang yang pernah mengalami kusta.

Baca Juga: Warga Nahdliyyin Sambut Gembira Lonjakan Suara PKB di Pemilu 2024, Siap Jaga Depok Lebih Baik

“Hari kusta tersebut merupakan kesempatan para penderita kusta untuk merayakan kehidupan mereka yang terkena dampak, meningkatkan kesadaran akan dampaknya dan mengatasi stigma buruk terhadap penyakit kusta,” ujar Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati.

Menurut Mary, penyakit kusta merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri kronis yang menyerang jaringan kulit, saraf tepi dan saluran pernafasan.

"Kusta umumnya dapat ditangani dan jarang menyebabkan kematian," terangnya.

Baca Juga: Tirta Asasta Depok Kembali Perpanjang Program Gratis Biaya Pemasangan

Namun penyakit kusta, lanjut Mary, beresiko menyebabkan cacat. Sehingga dapat membuat pasien kusta dapat beresiko mengalami diskriminasi yang berdampak pada kondisi psikologinya.

“Kusta ini masih menimbulkan masalah yang kompleks, tidak hanya dari segi medis tetapi meluas sampai ke masalah sosial, ekonomi, budaya, keamanan, hingga ketahanan nasional,” jelasnya.

Dia menambahkan, hingga saat ini, penyakit kusta masi ditakuti masyarakat dan menimbulkan stigma pada penderita dan petugas kesehatan.

Baca Juga: PKS Raih Suara Tertinggi Dapil Depok-Bekasi, Kejutannya, dari 6 Caleg yang Bakal Lolos ke Gedung DPR RI, 2 Caleg dari PKB

Kondisi tersebut terjadi karena kurangnya pemahaman dan pengetahuan serta adanya kepercayaan yang keliru terhadap kusta dan cacat yang ditimbulkan.

“Sehingga harapannya, melalui webinar ini dapat meningkatkan pengetahuan dan partisipasi masyarakat dalam penguatan jejaring dengan kader melalui upaya pencegahan dan penanggulangan kusta,” ungkapnya. (***)

Sumber: depok.go.id

Berita Terkait

Image

Pemkot Depok Bentuk CSIRT, Dapat Mendukung SPBE yang Lebih Aman

Image

Depok Ikuti Launching CSIRT 2024, Perkuat Keamanan Siber

Image

17 Agustus 1945, Indonesia Merdeka, Tapi Depok Lebih Dulu Merdeka, Begini Ceritanya