Forum Renja Bappeda Depok, Pembangunan Kota dalam Perspektif Media
ruzka.republika.co.id--Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Depok, Rusdy Nurdiansyah menjadi salah satu pembicara dalam forum Rencana Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapedda) Kota Depok bertajuk "Pembangunan Kota dalam Perspektif Media" di Balai Kota Depok, Kamis (22/02/2024).
Kegiatan Renja Bappeda dibuka Asisten Ekbang Muhammad Fitriawan bertajuk Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Peningkatan Daya Saing Daerah Menuju Kota Depok yang Maju Berbudaya dan Sejahtera.
Selain itu hadir pembicara lainnya yakni dari LK3P UI, Farhan, Kepala Bapelitbangda Kota Bekasi, Drs Dinar dan Ketua PKK Kota Depok, Elly Farida.
Baca Juga: Perolehan Sementara Pemilu 2024, Golkar Jawara di Jabar, PKS Menang Telak di Depok, Bekasi dan Bogor
Kepala Bappeda Kota Depok, Dadang Wihana mengapresiasi kemitraan yang sudah terjalin dengan Pers dalam hal ini dengan PWI Kota Depok.
"Tentu kami membutuhkan kritik membangun dari rekan-rekan wartawan yang konstruktif. Peran pers membantu dalam perencanaan pembangunan," ujar Dadang
Ketua PWI Kota Depok, Rusdy Nurdiansyah menjelaskan, peranan media komunikasi dalam pembangunan nasional adalah sebagai agen pembaharu (agent of social change) atau membantu memperkenalkan perubahan sosial.
"Dalam arti luas, komunikasi pembangunan meliputi peran dan fungsi komunikasi (sebagai suatu aktivitas pertukaran pesan secara timbal- balik) di antara semua pihak yang terlibat dalam usaha pembangunan," jelas Rusdy.
Lanjut Rusdy, peran pers menjadi agen hubungan kemitraan, terutama antara masyarakat dengan Pemerintah, sejak dari proses perencanaan, kemudian pelaksanaan, dan penilaian.
"Komunikasi pembangunan diperlukan rakyat, harus diberitahu tentang adanya teknologi dan ide-ide baru yang patut diterapkan," terangnya.
Baca Juga: Iconnet Grebek Cluster Siapkan One Day Service, Target Naikan Take Up Rate
Ia menambahkan, selain itu perlu juga komunikasi pembangunan dengan melakukan pendekatan konvergensi.
Pendekatan yang berarti menuju saling pengertian antara peserta dalam komunikasi dalam hal pemahaman, kebutuhan dan sudut pandang.
"Pendekatan ini juga harus meningkatkan partisipasi, khususnya untuk mencapai tujuan bersama dalam memvisualisasikan masalah pembangunan yang dihadapi," tutur Rusdy. (***)