UPS Jalan Jawa Depok Layani 36 Titik Pengangkutan Sampah Organik Warga Kelurahan Beji
RUZKA REPUBLIKA -- Unit Pengolahan Sampah (UPS) Jalan Jawa akan melayani 36 titik pengangkutan sampah organik warga di Kelurahan Beji, Kecamatan Beji, Kota Depok.
Hal itu diutarakan oleh Koordinator Unit Pengolahan Sampah (UPS) Kelurahan Beji, Kecamatan Beji, Kota Depok, Andriansyah.
Saat ini pihaknya melayani 36 titik pengangkutan sampah organik yang tersebar di enam kelurahan," kata Koordinator Unit Pengolahan Sampah (UPS) Kelurahan Beji, Kecamatan Beji, Kota Depok, Andriansyah dalam keterangan di terima, Rabu (28/08/2024).
Baca Juga: Depok Hadirkan Puskesmas Keliling, Perkuat Integrasi Layanan Primer
Lanjut Andriansyah, jumlah tersebut diharapkan terus bertambah, agar pemilahan sampah lebih masif dilakukan masyarakat.
"UPS hanya ada satu di Kecamatan Beji, kami melayani enam kelurahan diantaranya Kelurahan Beji, Beji Timur, Kukusan, Tanah Baru, Kemiri Muka dan Pondok Cina. Hasil pemilahan sampah tersebut, diangkut menggunakan armada gerobak motor maupun mobil bak sampah," jelasnya.
Menurut Andriansyah, pengangkutan dilakukan dua hari sekali atau tiga kali dalam seminggu. Pemilahan sampah dari masyarakat, diolah di UPS Beji menjadi pupuk organik.
Baca Juga: Damkar Depok Bentuk Satgas Relawan Kebakaran Tingkat RW, Upaya Pencegahan Kebakaran
"Per hari kami bisa menghasilkan satu ton pupuk organik yang dapat dipanen setelah 14 minggu atau 3,5 bulan. Pupuk ini nantinya akan kembali ke masyarakat, karena kami bagikan secara gratis. Syaratnya, masyarakat harus sudah memilah sampah," terangnya.
Andriansyah menambahkan, masyarakat bisa saja membawa sampah ke UPS dsn ditukar dengan pupuk organik.
"Bisa juga membawa sampah organik ke UPS dan ditukar dengan pupuk organik. Sekali lagi ini gratis, tidak dipungut biaya," tambahnya.
Baca Juga: Dinkes Depok akan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, Gelar Pertemuan Lintas Program dan Sektor
Pihaknya lanjut Andriansyah, gencar melakukan sosialisasi pemilahan dan pengolahan sampah kepada warga, sekolah, komunitas maupun lembaga terkait. Dengan tujuan, masyarakat bisa memilah sampah dari rumah.
"Dengan begitu, diharapkan sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, bisa berkurang secara signifikan. Mudah-mudahan kesadaran warga semakin meningkat untuk peduli terhadap lingkungan," harapnya. (***)