Khutbah Jumat Perdana 2024, Wali Kota Depok Ingatkan Soal Muhasabah hingga Tingkatkan Ketakwaan
ruzka.republika.co.id--Wali Kota Depok, Mohammad Idris menjadi Khatib Jumat di Masjid Balai Kota Depok pada Jumat perdana tahun 2024.
Wali Kota Depok mengingatkan kepada umat muslim Kota Depok untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
“Setiap pergantian tahun biasa umat Islam melakukan sesuatu yang sering kita dengar dengan istilah muhasabah, dalam KBBI muhasabah diartikan introspeksi, mawas diri, yaitu memeriksa, memperbaiki perbuatan sikap, melihat kelemahan dan kesalahan,” ujar Idris dalam khutbahnya.
Baca Juga: Kekerasan di SMAN 11 Terbuka Depok, Diduga 5 Siswa Alami Kekerasan Fisik
Menurut Idris, Imam Ghazali menyebutkan dalam kitabnya, bahwa setiap manusia dianjurkan untuk memperbaiki diri agar kehidupannya ke depan lebih baik.
Selain itu juga, agar dapat meningkatkan ketakwaannya dan pengabdiannya kepada Allah SWT.
“Muhasabah dalam istilah Alquran diartikan introspeksi diri disebut sebagai Annadzor, yang artinya melihat, memperhatikan lebih dalam, dan mencermati diri,” tuturnya.
Baca Juga: Ditemukan 1 Karung Granat dan Belasan Peluru di Septic Tank di Sebuah Rumah Kontrakan di Depok
Karena itulah, lanjut Idris, perintah muhasabah atau introspeksi diri dalam Alquran yang diistilahkan Annadzor tadi diapit dengan satu perintah, tetapi dengan dua kali disebut, yakni di awal dan di akhir perintah tersebut, yaitu perintah bertakwa kepada Allah SWT.
Seperti disebutkan dalam Surat Al-Hasyr ayat 18, hendaknya setiap diri melakukan introspeksi diri untuk apa yang ia rencanakan masa depan lebih baik.
Lalu Allah mengatakan kembali, bertaqwalah kalian kepada Allah, sesungguhnya Allah SWT maha meneliti, maha teliti, maha mencermati terhadap apa yang kalian lakukan.
Baca Juga: Pemilu 2024, Panwascam Cipayung Depok Buka Lowongan 445 Pengawas TPS, Buruan Lamar!
Artinya, perintah atau anjuran introspeksi atau muhasabah diri adalah jalan atau media agar bisa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Sayyidina Ali bin Abi Thalib mengungkapkan bahwa takwa adalah takut kepada Allah SWT yang Maha-Agung, beramal sesuai dengan Alquran dan sunnah, qanaah terhadap yang sedikit dan bersiap untuk hari akhir.
Sayyidina Ali mengatakan takwa itu adalah takut kepada Allah dan juga unsur rela, ridha dengan bagian rizki yang diberikan Allah, walaupun kadang-kadang sedikit, serta juga mengamalkan isi Alquran, sebagaimana takwa juga mempersiapkan diri untuk hari kematian.
Baca Juga: Depok Buka Pelatihan Kerja 2024, Berikut 8 Jenis Pelatihannya
Sementara, Sayyidina Umar bin Khattab mendefinisikan takwa adalah berjalan di tengah hutan dengan hati-hati.
Dalam definisi Sayyidina Umar, dapat memahami bahwa takwa tidak identik hanya keberadaan seseorang ketiak di dalam masjid, takwa tidak identik dengan seseorang ketika dalam pengajian majelis taklim atau tempat-tempat yang diorientasikan kepada agama.
“Tetapi beliau mengilustrasikan kehidupan ini bagai hutan, tentu hutan ini banyak hal-hal yang perlu kita persiapkan ketika ingin memasuki dengan rasa aman, dan keluar dari hutan dengan kondisi yang nyaman,” jelas Idris.
Baca Juga: Waspada Covid-19, Wali Kota Depok Keluarkan Surat Edaran, Ini Isi Suratnya
Apa yang dilakukan? Sayyidina Umar ingin mengatakan, ketika kita mendapatkan amanah kehidupan oleh Allah SWT hendaknya memahami, mempelajari apa itu kehidupan, bagaimana karakter kehidupan,” kata Kiai Idris.
“Apa yang ada di dalam kehidupan itu yang perlu kita waspadai, bahaya apa yang harus kita hindari atau kita hadapi dengan rasa aman dan nyaman, itu yang dimaksud oleh Sayyidina Umar ketika mendefinisikan takwa,” ungkap Idris.
Ia mengatakan, agar selamat dari gangguan bahaya di dalam kehidupan, maka harus memiliki data yang pas yang tepat, sehingga bisa berjalan dengan baik dan benar.
“Dan di sinilah kita akan memahami betapa pentingnya kehidupan manajemen modern yang disebut dengan survei,” ucap Idris.
Survei ini sangat penting agar dapat memiliki data yang akurat. "Jadi kita harus survei kehidupan ini seperti apa agar akurasi data yang kita pakai untuk kehidupan ini benar-benar tepat,” terang Idris.
Demikian juga sebuah lembaga maupun institusi ketika ingin melakukan perencanaan ke depannya.
Baca Juga: BPN Depok, Serapan Anggaran 2023 Capai 98,51 Persen
Allah SWT memberikan isyarat agar semua yang dilakukan, baik pendataan, perencanaan, dan muhasabah, agar dilakukan secara teliti.
Karena Allah menutup ayat ini (Surat Al-Hasyr ayat 18) dengan firman-nya, maha teliti, Allah maha cermat melihat kehidupan dan mengajarkan manusia untuk bisa bahagia dalam dua kehidupan, dunia dan akhirat.
“Mudah-mudahan khutbah yang singkat ini bisa memberikan inspirasi kepada kita sebagai personal, lembaga, institusi agar bisa selamat dalam kehidupan ini dan mencapai mimpi kita, ikuti arahan-arahan Allah SWT dan tentunya arahan Baginda Rasulullah SAW,” harap Idris.
Sumber: depok.go.id