Edukasi

Cellular Memory dan Pengaruhnya terhadap Kerja Otak dalam Teori Brain-Based Learning

Foto ilustrasi cellular memory dan fungsi otak dalam proses pembelajaran sangat penting dalam pendidikan.

RUZKA REPUBLIKA -- Pemahaman tentang cellular memory dan fungsi otak dalam proses pembelajaran sangat penting dalam pendidikan.

Cellular memory menunjukkan bahwa informasi dan pengalaman dapat disimpan dalam sel-sel tubuh, memengaruhi cara otak berfungsi dalam mengingat.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Adapun konsep ini dapat dipahami lebih dalam melalui teori triune brain yang dikembangkan oleh Dr Paul MacLean.

Teori Triune Brain

Teori ini membagi otak manusia menjadi tiga bagian utama:

1. Reptilian Brain (Otak Reptil). Mengatur fungsi dasar seperti bertahan hidup dan perilaku instinktif.
2. Limbic Brain (Otak Limbik). Berperan dalam emosi, memori, dan interaksi sosial.
3. Neocortex (Korteks Neokortikal): Bertanggung jawab untuk pemikiran logis, perencanaan, dan kreativitas.

Baca Juga: Indosat Ooredoo Hutchison Umumkan Stock Split 1:4, Perluas Partisipasi Investor dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Inklusif

Awal Mula Cellular Memory Bekerja

Proses cellular memory dimulai dari pengalaman. Ketika individu mengalami suatu peristiwa, neuron di otak aktif, membentuk jalur sinaptik baru melalui neuroplastisitas.

Dalam hal ini, otak reptil merespons secara instinktif terhadap stimulus awal. Misalnya, jika pengalaman tersebut dianggap berbahaya, otak reptil akan mengaktifkan respons pertahanan.

Baca Juga: PLN Icon Plus Berkolaborasi Dengan BSRE Implementasikan Keamanan Digital

Pengaruh Emosional dan Fisik

Setelah stimulus diterima, otak limbik mulai berperan. Ketika pengalaman melibatkan emosi yang kuat, informasi tersebut akan lebih mendalam dalam penyimpanan memori.

Sel-sel limbik, termasuk amigdala, memperkuat ingatan terkait emosi, sehingga memori tersebut lebih mudah diingat di masa depan.

Selanjutnya, ketika informasi sudah terintegrasi dengan baik, neokortex terlibat untuk menganalisis dan memproses informasi tersebut secara rasional. Di sinilah kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah berkembang.

Baca Juga: UMKM di Depok Harus Bijak Pilih Lembaga Bantuan Keuangan

Penelitian Terkait Cellular Memory

Penelitian menunjukkan bahwa proses ini sangat terkait dengan struktur otak:

1. Neuroplastisitas: Penelitian oleh Michael Merzenich menunjukkan bahwa otak dapat beradaptasi berdasarkan pengalaman, yang menunjukkan keterlibatan otak reptil dan limbik dalam penyimpanan memori.

2. Peran Sel Glial. Sel glial tidak hanya mendukung neuron, tetapi juga terlibat dalam pengolahan informasi, memperkuat interaksi antara semua bagian otak.

3. Memori Emosional. Joseph LeDoux menekankan bagaimana emosi memengaruhi penyimpanan memori di otak limbik, memberikan konteks penting dalam pembelajaran.

Baca Juga: Para Pelaku UMKM di Depok Dilatih Kelola Manajemen Keuangan dan Optimasi Medsos

Pengaruh Cellular Memory terhadap Pembelajaran

Dalam konteks brain-based learning, cellular memory dan teori triune brain saling melengkapi. Pembelajaran yang efektif melibatkan pengalaman multisensorik, di mana otak reptil, limbik, dan neokortex bekerja sama.

Saat siswa terlibat dalam kegiatan yang merangsang semua bagian ini, informasi lebih mudah disimpan dan diingat.

Implementasi dalam Pendidikan

Pendidik dapat menerapkan konsep ini dengan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung.

Baca Juga: Oknum Anggota DPRD Depok Dilaporkan ke Polisi, Dugaan Pelecehan Seksual Anak Dibawah Umur

Menggunakan elemen emosional dalam pengajaran, seperti cerita dan pengalaman langsung, akan melibatkan otak limbik dan memperkuat pembelajaran.

Selain itu, tantangan yang merangsang pemikiran kritis dapat dihadirkan untuk mengaktifkan neokortex.

Cellular memory dan teori triune brain memberikan wawasan berharga tentang bagaimana otak bekerja dalam proses pembelajaran. Interaksi antara otak reptil, limbik, dan neokortikal dalam penyimpanan memori sangat penting.

Baca Juga: Oknum Anggota DPRD Depok Dilaporkan ke Polisi, Dugaan Pelecehan Seksual Anak Dibawah Umur

Dengan memahami keterkaitan ini, pendidik dapat merancang metode pembelajaran yang lebih efektif dan bermakna, menciptakan pengalaman belajar yang kaya bagi siswa. (***)

Penulis : Epong Utami (Kepala SMP School Of Human dan Certified Trainer of ROOTS)