Depok 'Kebanjiran' Investor, Raperda Perizinan Perlu Direvisi
ruzka.republika.co.id--DPRD Kota Depok menggelar rapat paripurna masa sidang pertama tahun 2024 yang dihadiri oleh Wali Kota Depok, Mohammad Idris di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Depok, Selasa (02/01/2024).
Sejumlah agenda dibahas dalam Rapat paripurna tersebut, di antaranya, Persetujuan DPRD Terhadap Raperda Kota Depok Tentang Penyelenggaraan Perizinan Dan Non Perizinan, Penyampaian Laporan Hasil Reses Masa Sidang Ketiga Tahun Sidang 2023, Penutupan Tahun Sidang 2023, dan Pembukaan Masa Sidang Pertama Tahun Sidang 2024.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengungkapkan bahwa Kota Depok saat ini 'kebanjiran' investor. Jumlah investor setiap tahun terus bertambah.
Baca Juga: Mengenang Presiden Pelukis yang Fenomenal, Penyampai Gerakan Demokrasi
"Investasi di kota ini terus meningkat, mencapai nilai ratusan miliar hingga mendekati triliun," ungkap Idris.
Untuk itu, lanjut Idris, perlu direncanakan revisi Raperda Perizinan, disesuaikan sebelum disahkan.
"Peraturan tersebut perlu disesuaikan untuk memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat dan investor yang berminat berinvestasi," terangnya.
Baca Juga: Berantas Judi Online, Kominfo Putus Akses Lebih dari 800 Ribu Konten Judi Online
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Nining Yuliastiani, menyebutkan bahwa kehadiran Mal Pelayanan Publik (MPP) di Kota Depok akan menjadi pendorong signifikan bagi pertumbuhan investasi.
"Kota Depok memiliki potensi menjadi tujuan investasi, terutama karena posisinya yang berdekatan dengan DKI Jakarta. Jadi, pelayanan yang mudah dan cepat itulah kunci dan esensi pembangunan Mal Pelayanan Publik," jelasnya.
Keberadaan MPP di Kota Depok diharapkan dapat menggerakkan perekonomian masyarakat dan membantu menghidupkan gelora perkembangan kota.
Baca Juga: Tol Cijago akan Lakukan Penyesuaian Tarif pada Jumat 5 Januari 2024, Segini Tarifnya
"Kota Depok sebagai kota urban memiliki potensi besar, terlebih karena beririsan dengan Daerah Khusus Jakarta (DKJ)," terang Nining.
Potensi investasi di Kota Depok, khususnya dalam sektor Perdagangan dan Jasa seperti perumahan, kawasan industri, dan perkantoran, terus meningkat.
Dengan nilai investasi mencapai 70 persen dari Rp 4,31 triliun pada triwulan ketiga tahun 2023, optimisme pun tumbuh untuk mencapai target yang ditetapkan.
Baca Juga: Depok Bagikan Ribuan Bibit Ikan Hias Gratis, Kembangkan Budidaya Ikan Hias
"Saya tekankan, pentingnya berkompetisi untuk menarik investor dengan dukungan transportasi, sumber daya manusia (SDM), dan infrastruktur yang baik di Kota Depok," tegas Nining.