Perayaan HarI Puisi Harus Berlanjut, Demi Komitmen kepada Indonesia
RUZKA REPUBLIKA – Di tengah berbagai tantangan dan kendala menyangkut pendanaan dan tempat penyelengaraan, namun dalam jangka panjang ke depan perayaan Hari Puisi Indonesia (HPI) setiap tanggat 26 Juli harus tetap ada karena itulah bentuk komitmen Yayasan Hari Puisi (YHP) kepada Indonesia.
Demikian kesimpulan yang dapat direntang dari sambutan para pengurus YHP dalam acara Syukuran Perayaan Hari Puisi Indonesia ke-12 di Restoran Garuda, Jalan Cikini Raya, di seberang Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat (26/07/2024) lalu.
Pemberi sambutan adalah Ketua YHP Maman S Mahayana, Dewan Pembina YHP Rida K Liamsi, dan Ketua Panitia Hari Puisi Indonesia 2024, Danny Susanto.
Baca Juga: Aliansi Taekwondo FISIP UI Gelar Kejuaraan Taekwondo Berskala Nasional
Lebih jauh Maman S Mahayana mengatakan,
perayaan Hari Puisi Indonesia udah menjadi ikon dan yang ditunggu-tunggu oleh para penyair di seluruh Indonesia.
"Mereka punya respek yang bagus pada YHP, yang selama ini memang tidak pernah bikin cacat. Ini akan terus kita jalani," tekadnya
Ia juga menyebut sejumlah kendala dalam penyelenggaraan HPI ke-12 tahun ini. Selain belum adanya dukungan pendanaan dari donatur dan sponsor, juga padatnya jadwal pemakaian gedung di lingkungan TIM sehingga tidak dapat digunakan sesuai jadwal.
"Kita tidak mendapat tempat di TIM karena sudah penuh. Kita baru bisa mengadakan acara pada 20 Desember karena hanya hari itu yang kosong," ungkap pengamat sastra dari FIB UI itu.
Namun, di tengah berbagai kendala itu, perayaan HPI akan terus berlanjut.
"Kalau melihat sejarahnya, HPI akan tetap diteruskan betapapun beratnya," kata Maman seraya menyesalkan terlambatnya mengirim proposal HPI sehingga tahun ini gagal mendapat bantuan tetap dari Pemprov Jakarta.
Baca Juga: IMERC UI Jajaki Kemitraan dengan Kedubes Tunisia
Maman menyebut sejumlah faktor yang mendorong perayaan HPI harus tetap berlanjut.
Pertama, hadiah untuk pemenang sayembara buku puisi HPI yang cukup besar hingga total mencapai Rp 100 juta selalu diharapkan oleh para penyair Tanah Air.
Kedua, para penyair telah mempercayai kinerja YHP selama 11 tahun dalam menggelar perayaan HPI.
Baca Juga: Job Fair Depok 2024, Ada 2.000 Lowongan Kerja
"Apapun kesulitannya HPI harus tetap dirayakan karena itu adalah bagian dari komitmen kita kepada Indonesia, " tegas Ketua Dewan Pembina YHP, Rida K Liamsi.
Menurut Rida, perjuangan YHP dalam menggelar HPI selama hampir 13 tahun ini sudah membuktikan kemampuan dan daya juang itu.
Lelaki yang akrab disapa Dato itu meminta agar acara puncak perayaan HPI diadakan di kawasan TIM karena itu adalah simbol kebudayaan Indonesia.
Baca Juga: Seminar Awam Bicara Sehat Spesial Hari Anak Nasional: Anak Terlindungi, Indonesia Maju
"Acara puncak HPI harus dirayakan di TIM walaupun hanya dengan doa dan sambutan sepatah dua patah kata. Karena TIM adalah simbol kebudayaan Indonesia," papar penyair yang baru meluncurkan dua antologi puisi terbarunya Hai Maha Wai dan Sungai Rindu itu.
Lanjut Rida, jangan sampai pada perayaan HPI tidak melakukan kegiatan apapun karena HPI bisa kehilangan rohnya.
"Anugerah Buku Puisi dan Anugrah Penyair Adiluhung harius tetap ada. Bagaimana caranya kita usahakan," tegasnya.
Baca Juga: Jaga Kualitas Udara, DLHK Depok Uji Emis Kendaraan, Gratis!
Alasannya, menurut Rida, selain sebagai ikon, perayaan HPI selalu ditunggu oleh masyarakat kepenyairan Indonesia.
Rida mengingatkan, perayaan Hari Puisi Indonesia harus tetap menjadi ikon kepenyairan Indonesia.
"Kita akan tetap berjuang menjadikan HPI sebagai kekuatan dunia kepenyairan Indonesia," ungkapnya.
Baca Juga: Padang Wicaksono Lakukan Sejumlah Gebrakan dalam Memimpin Vokasi UI
Sementara itu, Ketua Penyelenggara HPI 2024 Danny Susanto mengatakan, berharap acara perayaan HPI dapat diambil alih dan menjadi agenda tetap pemerintah.
Maksudnya, pemerintah menetapkan 26 Juli ini sebagai Hari Nasional Puisi Indonesia.
Dengan harapan, kalau sudah jadi agenda Nasional, pendanaan untuk penyelenggaraan acara puisi ini bisa lebih signifikan dan lebih teratur diberikan setiap tahun.
Baca Juga: Disdik Depok Imbau Sekolah Swasta Buka Pendaftaran untuk Siswa Gagal Masuk SMA/SMK Negeri
"Dengan demikian, yayasan akan tenang untuk membuat acara-acara yang menarik untuk masyarakat puisi khususnya dan masyarakat pada umumnya," urai Danny.
Ia juga meminta dukungan dari seluruh pengurus dan penyair untuk menyukseskan acara perayaan HPI ke 12 tahun 2024 ini.
"Puisi adalah milik kita bersama. Maka mari bekerja dengan sukarela untuk menyukseskan acara ini, " kata dosen FIB UI dan penerjemah sejumlah bahasa asing itu.
Baca Juga: Program PESIAR Bantu Tingkatkan Kepesertaan Aktif BPJS Kesehatan di Depok
Pada acara yang dimeriahkan oleh pembacaan puisi itu hadir sebagian pengurus YHP dan penyair Indonesia seperti Ahmadun Yosi Herfanda, Hasan Aspahani, Sihar Ramses Simatupang, Sofyan RH Zaid, Mustafa Ismail, Fikar W Eda, Devie Matahari, Julia Basri, Wily Ana, Ewith Bahar, Rini Intama, Rintis Mulya, Arif D. Hasibuan dan undangan lainnya.
Sebagai catatan, sejumlah penyair Indonesia (antara lain Sutardji Calzoum Bachri, Rida K Liamsi, Hasan Aspahani) di Pekanbaru, pada 24 November 2012 bersepakat menetapkan, tanggal 26 Juli, hari kelahiran penyair Chairil Anwar, sebagai Hari Puisi Indonesia.
Sejak itu, diawali dengan Perayaan Pertama Hari Puisi Indonesia, 26 Juli 2013, para penyair Indonesia dengan berbagai kegiatannya, setiap tanggal 26 Juli merayakan Hari Puisi Indonesia.
Baca Juga: IMERC UI Jalin Silaturahmi dan Diskusi dengan Kedubes Palestina
Hingga sekarang, setiap tahun panitia harus menyiapkan dana minimal Rp 100 juta untuk hadiah bagi pemenang.
Antara lain untuk katagori 1 Pemenang Buku Puisi Terbaik dengan hadiah sebesar Rp 50 juta. Juga, hadiah untuk 5 Pemenang Buku Puisi Terpilih masing-masing Rp 10 juta.
Dana sebesar Rp100 juta itu belum termasuk untuk pemenang kategori Penyair Adiluhung minimal Rp 25 juta dan biaya penyelenggaraan. (***)
Penulis : Herman Syahara