Galeri

Lomba Menggambar TK dan SD untuk Rayakan Hari Kemerdekaan di Kampung Lio Depok

Lomba menggambar untuk anak TK dan SD di Kampung Lio, Kota Depok.

RUZKA REPUBLIKA -- Dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada tangga 17 Agustus 2024, Galeri Ede, sebuah galeri seni yang terletak di dekat stasiun kereta api listrik (KRL) Depok Baru, pada Sabtu 10 Agustus 2024 mengadakan lomba menggambar untuk anak Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD).

Galeri Ede dipimpin Ardi Simpala, seorang pecinta seni dan kolektor lukisan serta barang-barang antik asal Ujung Pandang.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Galerinya terletak di tepi jalan yang ramai berdekatan dengan rel kereta Depok Baru. Ardi cukup lama berkiprah di dunia seni, khususnya di Kota Depok.

Baca Juga: UI dan Tokyo Metropolitan University Kolaborasi Terapi Okupasi untuk Stroke

Di belakang galerinya, ia memberikan pelatihan khusus menggambar bagi anak-anak di sekitar Kampung Lio.

Para anak TK dan SD itu biasanya seminggu sekali datang berlatih, peralatan menggambar disediakan sendiri oleh Ardi.

Dengan melakukan kegiatan yang positif ini, para anak yang mengikuti pelatihan menggambar juga melukis itu, memiliki aktivitas yang positif berkaitan dengan minat dan bakat mereka di bidang seni rupa.

Baca Juga: Bulan Imunisasi Anak Sekolah di Depok, Banyak Manfaatnya untuk Kesehatan

Lomba yang diadakan pada hari Sabtu 10 Agustus itu, secara tidak langsung menyadarkan masyarakat sekitarnya yang terdiri dari beragam kelas marginal bahwa melalui seni anak-anak mereka dapat mengembangkan imajinasi dan menyalurkan bakat seni mereka, khususnya melalui menggambar juga melukis.

Lingkungan yang berdekatan dengan Pasar Lio, stasiun kereta, terminal, serta keramaian dari para pedagang dengan beragam tingkat pendidikan dan sektor informal tersebut, secara tidak langsung memberikan nuansa baru bahwa genre seni bisa dilakukan kapan dan di mana saja.

Menurut Ardi Simpala yang juga membuka galeri barang-barang antik bernuansa Belanda dan Eropa serta lukisan hasil karya para maestro seni Lukis Indonesia dan Luar Negeri, bahwa cita rasa seni yang ada di dalam diri manusia bisa tumbuh di mana saja.

Baca Juga: Dinas PUPR Depok Turunkan Kabel Udara Simpang KSU-Siliwangi, Ditargetkan Selesai Pekan Depan

Proses penciptaan seni dalam sebuah lomba, juga dapat dilakukan di lingkungan dengan kesederhaan dari para kaum marginal, berkesenian tidak hanya dapat dilakukan di tempat-tempat yang mewah dan bergengsi saja.

“Sebab seni itu mampu menembus ruang rasa dari mereka yang memang sangat mencintai dunia dengan keindahan yang tertanam di diri masing-masing.”

Kegiatan yang diadakan pada Sabtu, 10 Agustus 2024 ini adalah yang ketiga kalinya. Ardi dan teman-teman seniman Lukis juga penyair dan pecinta sastra, sangat mendukung kegiatan lomba menggambar ini.

Baca Juga: UI GreenCityMetric 2024, Depok Tak Masuk 10 Kota Cerdas Berkelanjutan

Sebab tujuan dari lomba adalah untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan ramah bagi anak-anak, dan hal ini sesuai pula dengan tagline kota Depok sebagai kota yang ramah lingkungan.

Melalui lomba menggambar untuk menyambut Hari Kemerdekaan negeri tercinta Indonesia, Afrizal tokoh Masyarakat di Kampung Lio berharap kegiatan positif seperti ini bisa berkesinambungan.

Kegiatan lomba ini tidak hanya untuk anak kecil saja, tetapi juga untuk mereka para remaja yang memang interes terhadap kegiatan menggambar sehingga kelak mereka bisa menjadi pelukis-pelukis terkenal yang mengharumkan nama Indonesia di mancanegara.

Baca Juga: Klaster Poison Center UI Siap Tangani Kasus Keracunan yang Lebih Komprehensif

Pada lomba menggambar yang ketiga ini, antusiasme peserta semakin meningkat. “Tampak bakat para peserta di bidang seni rupa semakin menonjol,” tutur Syarifudin ketua RT 2 RW 19, Kampung Lio.

“Melalui lomba ini kita berharap mereka bisa menekuni potensinya secara maksimal. Tentunya harapan utama kita adalah menemukan bakat terpendam dari anak-anak yang ada di sekitar Kampung Lio ini sehingga nantinya bisa muncul seniman besar yang berasal dari masyarakat biasa atau dari lingkungan sederhana seperti di Kampung Lio,* jelasnya.

Sementara itu, Tunggul Panjaitan, juri dan mentor di lomba ini mengatakan, “Ada satu atau dua anak yang menunjukkan bakat alamiah. Ada juga yang menunjukkan kreativitas walaupun umurnya masih sangat muda. Ada yang teknik pewarnaannya baik. Rata-rata objek dan komposisinya sederhana namun berani dan sangat bagus. Mungkin kesederhanaan itu menunjukkan keseharian kehidupan mereka.”

Baca Juga: TPA Cipayung Depok Bantah Terjadi Longsor, Ditutup 2 Hari untuk Perbaikan Sejumlah Alat Berat

Lomba yang diikuti oleh 47 orang anak ini berlangsung dengan penuh rasa senang, riang dan gembira dari para peserta. Mereka yang ke luar sebagai juara masih didominasi oleh juara pada lomba sebelumnya.

Penentuan untuk para juara mencakup tiga juara utama dan tiga juara harapan.

“Kita butuh kegiatan-kegiatan positif seperti ini untuk anak-anak sehingga mereka memiliki tempat untuk mencurahkan kreativitas mereka, dan mereka tidak selalu berkeliaran di pasar, terminal atau stasiun," terang Afrisal.

Baca Juga: Agar Hasilkan Madu Berkualitas, Akademisi UI Berbagi Pengetahuan Tentang Budidaya Lebah hingga Pemasaran Produk Turunannya

Kegiatan yang juga menjadi perhatian dari Heru Purnomo penggiat UMKM setempat, memperoleh sambutan yang positif, sang pengusaha menyediakan semua perlengkapan lomba seperti pensil warna dan kertas gambar untuk para peserta.

“Kami senang melihat anak-anak antusias mengikuti lomba ini,” ucapnya

Hal yang sama juga diutarakan oleh Fahadiana Yuniasih, penggiat seni dan principal arsitek di Bolabatu Studio.

Baca Juga: Rotasi Besar-besaran di Polda Metro Jaya, Kapolsek hingga Kasat Reskrim Diganti, Ini Daftar Lengkapnya

Dia mengatakan bahwa bakat terpendam harus dicari dan biasanya ditemukan melalui lomba-lomba kecil sederhana seperti ini.

"Semoga talenta yang ada disekitar Kampung Lio bisa terus dibina dan diikutkan pada lomba yang lebih besar," harap Fahadiana.

Lingkungan yang terlihat hiruk-pikuk dan terkesan kumuh, tak selamanya memiliki asumsi bahwa orang-orang yang ada di dalamnya juga berperilaku seperti lingkungan di mana mereka berada, karena dunia seni tidak memilih tempat atau lingkungan yang semrawut, namun seni ada di hati mereka yang memang tulus mencintainya. Selamat menggambar anak-anak. (***)

Penulis : Fanny J Poyk

Berita Terkait

Image

Pemkot Depok Bentuk CSIRT, Dapat Mendukung SPBE yang Lebih Aman

Image

Depok Ikuti Launching CSIRT 2024, Perkuat Keamanan Siber

Image

17 Agustus 1945, Indonesia Merdeka, Tapi Depok Lebih Dulu Merdeka, Begini Ceritanya