Baskara Putra ‘Hindia’ Klarifikasi Soal Tudingan Menyebarkan Ajaran Satanik di Konser Album Terbarunya
ruzka.republika.co.id--Musisi Baskara atau yang biasa dikenal Hindia saat ini tengah ramai dibicarakan di sosial media.
Pasalnya, pada cuplikan video konser yang beredar di platform TikTok, Hindia dituding menyebarkan ajaran setan dan iluminati.
Dalam potongan video viral pada konser album terbarunya yang berjudul ‘Lagi Pula Hidup Akan Berakhir (LHAB)’ spontan memancing perhatian para netizen di dunia maya.
Baca Juga: DLHK Kota Depok Tangkap 14 Orang Pembuang Sampah Liar di Jalan Proklamasi
Dimana pada saat konser LHAB yang diselenggarakan di Jakarta bulan September lalu, terdapat instruksi yang menyuruh penonton menutup mata menggunakan sebuah kain.
Kemudian, pada kedua sisi panggung juga menampilkan beberapa simbol-simbol iluminati seperti segitiga dengan mata satu serta patung Baphomet yang sedang mengangkat dua jari kanan dan kiri.
Baphomet sendiri menggambarkan sosok pria berkepala kambing yang melambangkan okultisme dan satanisme.
Tudingan menyebarkan aliran satanisme ini semakin diperkuat dengan lirik dari lagunya yang berjudul ‘Matahari Tenggelam’.
Pada lagu ini terdapat sebait lirik yang bertuliskan “Kudoakan kita semua masuk neraka”. Hal ini semakin membuat netizen menilai bahwa Hindia memang sedang menyebarkan ajaran sesat.
Hindia yang bungkam beberapa hari setelah konsernya viral, akhirnya mulai buka suara mengenai tudingan ini.
Dalam postingan di akun Instagram pribadinya @wordfangs, Hindia menjelaskan bahwa album LHAB berisi tentang keputusasaannya dalam menyikapi berbagai masalah generasional seperti inflasi, perkembangan teknologi, politik, dan krisis iklim.
Dalam klarifikasinya, pria 29 tahun ini juga menyesal tidak memberikan konteks dan penjelasan secara menyeluruh tentang unsur visual dan artistik yang digunakan pada saat konser.
Ia juga menekankan bahwa dalam konser LHAB ini tidak ada sama sekali niat untuk menyebarkan ajaran satanisme.
“Saya tidak ada niatan untuk menghasut, mengajak, atau menyebarkan ajaran tertentu, lebih-lebih aliran ‘satanis’. Karena semuanya merupakan konsep dan satu kesatuan estetika dari album dan konser LHAB,” tulis Baskara pada pernyataan klarifikasi di akun Instagram pribadinya, Selasa (21/11/2023).
Selain itu, Hindia juga menjelaskan lirik pada lagu ‘Matahari Tenggelam’ yang sempat viral di mana tertulis kalimat ‘Kudoakan kita semua masuk neraka’.
Lagu ini ternyata menceritakan kisah tentang cyberbullying dan mentalitas berkelompok orang-orang di internet, yang mana menggambarkan rasa sakit hati.
Dan,.keinginan Hindia agar semua orang yang terlihat gagah di sosial media dapat merasakan ‘neraka’ atau sakitnya dihujat oleh orang-orang di internet.
Dalam konsernya, juga ramai pembicaraan soal para penggemar yang diperintah untuk menutup mata dengan selembar kain.
Baca Juga: Bakul Budaya dan Alumni Menwa UI Jajaki Kerjasama di Bidang Seni, Budaya dan Konservasi Alam
Hindia menyampaikan bahwa hal itu dilakukannya sebagai salah satu bentuk kebutuhan teknis. Karena Hindia dan timnya ingin mencoba pencahayaan dan visual spesifik (horror dan unsettling). Hal ini juga terinspirasi dari suatu film berjudul Bird Box.
Di caption postingan pernyataan klarifikasinya, Hindia menegaskan bahwa Hindia menyadari terdapat banyak sekali pandangan yang muncul akibat tidak adanya penjelasan yang menyeluruh mengenai makna dari setiap aktivitas dan dekorasi di konsernya.
Oleh karena itu, dia juga menyatakan permintaan maaf atas kegaduhan yang terjadi di media sosial.
“Karena miskalkulasi ini, saya meminta maaf terhadap kegaduhan yang terjadi beberapa hari belakangan ini,” jelas Baskara Putra ‘Hindia’.
Reporter: Desda Lia Erika