Gaya Hidup

Aplikasi Pernikahan Muslim, Muzz, Luncurkan Kampanye Kemerdekaan Indonesia & Malaysia untuk Rayakan para Lajang

Aplikasi pernikahan Muslim yang berbasis di London, Muzz, meluncurkan kampanye regional pertama di Asia Tenggara.

RUZKA REPUBLIKA -- Muzz menyorot para Muslim lajang yang tidak biasa dari Indonesia dan Malaysia, dan mengatasi ketakutan mereka dalam menjalin hubungan dan menikah.

Aplikasi pernikahan Muslim yang berbasis di London, Muzz, meluncurkan kampanye regional pertama di Asia Tenggara yang bertepatan dengan perayaan momen kemerdekaan Indonesia dan Malaysia di Agustus ini (17 Agustus untuk Indonesia, dan 31 Agustus untuk Malaysia).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Umumnya di Asia Tenggara, pernikahan bukan hanya isu yang dialami pasangan, namun juga bagi orang tua dan masyarakat.

Baca Juga: Klinik Pratama Rawat Jalan PSC 119 Depok Siaga Tangani Kejadian Kegawatdaruratan

Terutama ketika mereka diharapkan untuk menikah sebelum usia tertentu, memiliki karir yang menjanjikan serta finansial yang stabil, rumah, mobil, dan tabungan yang memadai.

Hal ini mungkin sangat mungkin terjadi pada tahun 80an, tetapi justru generasi milenial dan Gen-Z berpikir sebaliknya.

Tekanan sosial yang (sedikit) menghakimi membuat pernikahan menjadi semakin sulit, apalagi dalam segi mencari pasangan.

Baca Juga: 25 Tahun Berkarya, Kino Indonesia Menangkan Penghargaan Best Managed Companies 2024

Banyak perempuan di Asia Tenggara kini berambisi memiliki karir, berpendidikan tinggi, dan mandiri secara finansial. Memang hal ini nampaknya merupakan peningkatan kualitas hidup yang lebih baik, namun tidak demikian halnya ketika mencari suami.

Berdasarkan temuan dari riset internal dan berbagai acara yang pernah dilaksanakan, tim Muzz di Indonesia dan Malaysia memiliki ide untuk membantu mengubah persepsi ini ke arah yang lebih positif. Oleh karena itu, kampanye bertajuk #MerdekaDari ini diluncurkan!

#MerdekaDari bertujuan untuk menyorot Muslim lajang yang “tidak konvensional” di Indonesia dan Malaysia, yang sedang berjuang untuk menemukan cintanya.

Baca Juga: Depok Canangkan Desa Cantik, Upaya Pemenuhan Data untuk Pembangunan

Tujuan dari kampanye ini adalah untuk membangun kesadaran akan isu-isu sosial yang biasanya diabaikan dan dianggap tabu.

Muzz percaya adanya seorang pasangan untuk setiap insan, sebagaimana tertulis dalam Al-Quran Surah An-Naba 78:8: “Dan Kami menciptakan kamu berpasang-pasangan”.

Muzz mewawancarai 6 orang lajang asal Indonesia dan Malaysia, di mana kisah mereka digambarkan melalui video dokumenter yang orisinil serta emosional. Video ini dirilis pada 17 Agustus 2024, bertepatan dengan HUT ke 79 Indonesia, serta menjadi sebuah pesan penting yang ingin Muzz sampaikan kepada seluruh Muslim lajang, baik di Asia Tenggara maupun di dunia.

Baca Juga: Timezone Indonesia Rayakan Hari Lansia dengan Kebahagiaan Bersama Keluarga

6 individu yang ditampilkan dalam film dokumenter ini merupakan:

Qila (Malaysia)

Seorang ibu tunggal berusia 36 tahun dari Kota Belud, Sabah yang baru saja bercerai dan mengalami ketakutan akan penghakiman masyarakat.

Reza (Malaysia)

Seorang ayah tunggal berusia 37 tahun dengan 2 putrinya yang berjuang melawan trauma akibat kegagalan hubungan di masa lalu.

Baca Juga: Ini Komitmen Pemkot Depok Sehatkan Masyarakat, Harus Rutin Berolahraga

Suri (Malaysia)

Menikah dan bercerai di usia yang masih sangat belia, dan ingin bisa membangkitkan rasa kepercayaannya kembali.

Kristina (Indonesia)

Seorang mualaf dari keluarga campur agama yang berjuang untuk menemukan seseorang yang mau menerima dirinya apa adanya, terlebih seseorang yang memiliki keyakinan sama dengannya.

Rida (Indonesia)

Seorang ibu tunggal berusia 40 tahun yang ingin bebas mengambil keputusan sendiri - untuk dirinya dan putranya.

Baca Juga: Merdeka Emisi, DLHK Depok Targetkan Uji 1.500 Kendaraan dalam 3 Hari

Wibi (Indonesia)

Seorang lajang berusia 36 tahun yang masih berjuang menemukan wanita idaman yang dapat menerimanya sebagai pencari nafkah tunggal bagi orang tuanya yang telah bercerai.

Kampanye #MerdekaDari berlangsung selama 1 bulan hingga 16 September 2024, yang juga diperingati sebagai Hari Malaysia.

Tonton video lengkap #MerdekaDari kami di sini: https://youtu.be/VsKY_jAeV5I (***)

Berita Terkait

Image

Indonesia Hattrick Juara Umum ASEAN Para Games

Image

Indonesia Raih Emas Pertama dari Para Badminton

Image

Indonesia Tanpa Gelar di Malaysia Open, Gregoria Tunjung Tumbang