Info Kampus

Danau Kampus UI Dukung Environmental Carrying Capacity dan Kontribusi Atur Kondisi Iklim Mikro di Kota Depok

Asrinya Danau Mahoni UI, Kampus UI Depok. Salah satu dari 6 danau yang ada di Kampus UI Depok.

ruzka.republika.co.id--Sebagai universitas terbaik di Indonesia versi UI GreenMetric 2022, Universitas Indonesia (UI) berkomitmen untuk terus menjaga kualitas lingkungan kampus, termasuk menjaga kelestarian biodiversitas yang hidup di danau UI.

Di area kampus Depok, UI memiliki 6 danau buatan, yakni Danau Kenanga, Danau Aghatis, Danau Mahoni, Danau Puspa, Danau Ulin, dan Danau Salam yang disingkat dengan KAMPUS.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Keenam danau tersebut berperan untuk melestarikan keanekaragaman hayati serta menyediakan suplai air bersih bagi hewan-hewan yang hidup di wilayah kampus UI.

Baca Juga: Gegara Bakar Sampah di Lahan Kosong, Rumah Warga di Kota Depok Nyaris Terbakar

Tak hanya berfungsi sebagai habitat beragam biota, danau buatan UI juga berfungsi sebagai resapan air yang tidak hanya bermanfaat bagi UI, tetapi juga untuk wilayah Depok.

Keberadaan danau di wilayah UI mendukung environmental carrying capacity wilayah Depok yang dapat mengurangi dampak banjir saat musim hujan dan memberikan suplai air saat kekeringan.

Selain itu, danau UI juga turut berkontribusi dalam mengatur kondisi iklim mikro di Kota Depok dalam kaitannya dengan siklus hidrologi.

Baca Juga: Revitalisasi Angkot di Kota Depok, Organda Gandeng Asuransi Staco Mandiri

Meski begitu, untuk menjaga stabilitas fungsi danau UI, ada beberapa permasalahan yang harus dihadapi.

Beberapa di antaranya adalah pencemaran air danau, pendangkalan danau akibat endapan lumpur hasil segmentasi yang bersumber dari lingkungan sekitar, pertumbuhan gulma air, pertumbuhan alga akibat pencemaran limbah, serta masuknya biota invasif sehingga memengaruhi habitat biodiversitas.

Guna mencari solusi atas permasalahan tersebut, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Keselamatan Kesehatan Kerja (K3L) UI menyelenggarakan kegiatan “Monitoring Evaluasi Konservasi Ekosistem Perairan Tawar di Lingkungan Kampus UI”, pada Kamis (19/10/2023), di Ruang Auditorium, Gedung ILRC UI.

Baca Juga: Segera Rilis! Ini Harga Tiket Bioskop Film Dokumenter Taylor Swift: The Eras Tour

Kegiatan tersebut menghadirkan dua dosen dari Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI, yakni Drs. Erwin Nurdin, M.Si., dan Drs. Wisnu Wardhana, M.Si.

Menurut Erwin, pencemaran air adalah salah satu faktor yang memengaruhi kesehatan ekosistem perairan. Pencemaran pada perairan danau UI disebabkan oleh adanya aktivitas manusia di luar lingkungan UI, seperti adanya pembuangan limbah dari bengkel atau pelepasan pestisida dari pertanian dan zat-zat kimia lainnya yang masuk ke danau.

Hal tersebut menyebabkan rusaknya ekosistem yang ada di danau yang berdampak pada beragam biota yang hidup di dalamnya.

Padahal, menurut Wisnu, terdapat 31 jenis ikan yang hidup di danau UI. Jika kondisi pencemaran tersebut terus berlangsung, ada kekhawatiran terjadi penurunan populasi beberapa jenis fauna, seperti keong mas dan kerang yang kini telah hilang.

“Saat ini, ikan sapu-sapu menjadi jenis fauna yang mendominasi perairan danau UI,” ujar Wisnu dalam siaran pers yang diterima, Selasa (32/10/2023).

Baca Juga: Dengan Bantuan AI, The Beatles Bangkit, Umumkan akan Rilis Lagu Terakhirnya, Now and Then

Untuk menjaga dan melestarikan ekosistem perairan tawar, Wisnu mengungkapkan bahwa UI kini telah melakukan berbagai upaya. Pertama, mencegah pelepasliaran jenis ikan.

Kedua, membatasi penyebaran dan mengisolasi ikan invasif dengan mengutamakan pemeliharaan ikan asli.

Ketiga, melakukan restorasi perairan yang sudah terkontaminasi atau rusak, serta melarang pemeliharaan ikan invasif di lingkungan UI.

Indahnya dan rindangnya Danau Kenanga UI berlatar belakang Gedung Rektorat UI di Kampus UI Depok.

Baca Juga: Gratis!, Ini 5 Taman di Jaksel Wajib Dikunjungi

Kegiatan konservasi ekosistem air tawar tersebut merupakan upaya UI untuk menjaga keberlanjutan ekosistem. Hal ini berhubungan erat dengan poin-poin yang ada dalam Sustainable Deveopment Goals (SDGs).

Fokus kegiatan konservasi yang ada pada poin ke-15 Life on Land ternyata berpengaruh terhadap poin SDGs lainnya, yaitu poin ke-6 Clean Water and Sanitation, poin ke-13 Climate Action, dan poin ke-14 Life Below Water.

Langkah konservasi yang telah dilakukan diharapkan dapat meningkat dan menjadi prioritas dalam pengembangan kebijakan lingkungan UI di masa depan.

Reporter: Ruzka Azra Muhammad

Berita Terkait

Image

STKQ Al-Hikam Fokus Jadi Sekolah Pentashih Mushaf Al-Qur'an dan Digital