Tim Filolog UI Bantu Identifikasi Naskah Kuno di Bogor
ruzka.republika.co.id--Bogor merupakan bagian tak terpisahkan dalam sejarah peradaban kebudayaan Jawa Barat, sejak masa kerajaan sampai dengan masa kolonial. Banyak peninggalan sejarah masa lalu yang terdapat di wilayah Bogor, di antaranya adalah naskah kuno.
Untuk itu, dalam rangka menggali khazanah naskah kuno di wilayah Bogor, Tim pengabdian kepada masyarakat (pengmas) Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI) bekerja sama dengan Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD).
Pada pelaksanaannya, kegiatan yang dilaksanakan di kantor Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor ini turut dihadiri pustakawan, kelompok komunitas, dan pemangku adat di daerah Bogor.
Baca Juga: Esai Masa Depan Kesusastraan Indonesia
Dr. Munawar Holil, M.Hum menyebutkan bahwa khazanah naskah Sunda cukup banyak. Di Perpustakaan Universitas Leiden terdapat 789 naskah, sedangkan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia tercatat ada 404 naskah.
Dosen UI sekaligus Ketua Masyarakat Pernaskahan Nusantara ini menyebutkan, selain tersimpan di lembaga, masih cukup banyak naskah Sunda yang menjadi koleksi masyarakat.
Sementara itu, Prof. Dr. Titik Pudjiastuti yang merupakan seorang ahli filologi dan kodikologi FIB UI menyampaikan bahwa masyarakat bisa secara mandiri melakukan perawatan naskah dengan bahan yang sederhana.
Baca Juga: Beragam Manfaat dari Buah Semangka Bagi Tubuh
Beberapa bahan yang diperlukan untuk merawat naskah secara tradisional, misalnya merica, cengkeh, kapur sirih, arang, kain has, dan atau silica gel.
Tommy Christomy, Ph.D., yang juga merupakan salah seorang dari tim filolog FIB UI dalam paparannya mengulas tentang definisi naskah Bogor.
Beberapa alternatif disampaikan bahwa istilah naskah Bogor dapat merujuk pada naskah-naskah kuno yang ditemukan di wilayah Bogor dan sekitarnya.
Pengertian lain juga dapat disematkan pada naskah-naskah kuno yang ditulis di daerah tersebut walaupun sekarang naskahnya menjadi koleksi di tempat lain.
Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan mengenai naskah tareqat di Jawa Barat. Ia menyebutkan bahwa tarekat Syattariyah di Jawa Barat disebarkan oleh Syekh Abdul Muhyi.
Terkait dengan naskah-naskah keagamaan di wilayah Bogor, Hendra Wijaya salah seorang narasumber dari Museum Keris menyebutkan bahwa beberapa naskah Bogor adalah Al Quran, Manakib Syekh Abdul Qodir Jaelani, Manakib Syekh Ahmad Tijani, dan lain-lain.
Baca Juga: SP4N LAPOR! Diskominfo Depok Gelar Workshop yang Diikuti Pejabat Penghubung dan Operator
Selain berupa naskah keagamaan, ada juga yang berbentuk cerita, seperti Nyi Jaojah, Budak Hideung, dan lain sebagainya. Selain naskah keagamaan dan cerita, Raden Dadang yang merupakan tokoh Adat Kampung Karadenan Kaum menyebutkan ada juga naskah Bogor yang memuat tentang silsilah.
Pada akhir kegiatan FGD, diputar video dokumenter penelusuran naskah Bogor yang telah jauh hari sebelumnya dilakukan oleh tim pengmas FIB UI.
Tim menemukan beberapa naskah tulisan tangan di Kampung Adat Urug, Kampung Adat Sindang Barang, dan Karadean Kaum. Hal Ini merupakan bukti awal mengenai keberadaan naskah kuno di wilayah Bogor.
Baca Juga: Depok Waspada Cacar Monyet, Dilaporkan Sudah Ada 5 Kasus
Tim pengmas FIB UI tersebut diketuai Dr. Mamlahatun Buduroh, M.Hum., dan beranggotakan Dr. Rias Antho Rahmi Suharjo, M.A.; Muhamad Rifky Astari; dan Farah Annisa Rizcher.
“Masih banyak lagi naskah yang dikoleksi oleh masyarakat yang belum terdata. Salah seorang peserta FGD menyebutkan bahwa ada naskah kuno di daerah Citeureup, Ciampea, dan Jasinga. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan yang berkelanjutan untuk mengungkapkan khazanah naskah di wilayah Bogor dan sekitarnya,” ujar Dr. Mamlahatun dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (04/11/2023).