Cara Mudah Mendapatkan Kerja Bagi Lulusan DKV di Indonesia
RUZKA REPUBLIKA -- Bagi lulusan Desain Komunikasi Visual (DKV) di Indonesia, ada beberapa cara mudah untuk mendapatkan pekerjaan. Pertama, pastikan portfolio menarik dan mencerminkan kemampuan desain yang beragam.
Portfolio bisa mencakup proyek-proyek kuliah, freelance, atau karya personal yang menunjukkan keahlian dalam ilustrasi, desain grafis, branding, hingga animasi.
Membangun portfolio digital yang mudah diakses melalui platform seperti Behance, Dribbble atau website pribadi dapat meningkatkan peluang dilihat oleh perusahaan atau klien potensial.
Selain itu, sertakan karya yang menunjukkan pemahaman Anda tentang tren desain terbaru dan bagaimana desain dapat memberikan solusi kreatif bagi bisnis.
Baca Juga: Mahasiswa UPER Bagikan Kiat Persiapan Belajar ke Amerika
Kedua, manfaatkan jaringan profesional dan media sosial untuk meningkatkan eksposur.
Bergabunglah dalam komunitas desain, seperti IDN Creative Network atau grup desainer di LinkedIn, untuk membangun koneksi dengan sesama profesional dan mengetahui peluang kerja yang mungkin tidak dipublikasikan secara luas.
Juga, aktif di media sosial seperti Instagram atau LinkedIn dapat membantu mempromosikan karya kepada audiens yang lebih luas.
Selain itu, mengikuti workshop, seminar, dan kompetisi desain juga dapat membuka jalan menuju pekerjaan, sekaligus menambah pengalaman dan keterampilan yang lebih bervariasi.
Baca Juga: Study Banding: Menjalin Silaturahmi dan Berbagi Pengetahuan di Sekolah Muhammadiyah
85 persen lulusan Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV), President University meraih pekerjaan yang relevan dengan bidang desain diberbagai perusahaan baik nasional maupun multinasional seperti Dentsu, Asus, BCA, VML (Sebelumnya Wunderman Thompson), Fleamint, Danone, Lippo Group, Style Korea, Jababeka dan lainnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Kaprodi DKV President University, Bima Remandhia Mulcki di Jakarta, Selasa (24/09/2024).
"Jadi berdasarkan survei terbaru kita di Tracer Study Alumni dari Angkatan 2016-2020 bahwa 80 persen alumni kita sudah mendapat pekerjaan setelah diwisuda. Dan hebatnya, 85 persen pekerjaan-nya relevan dengan bidang desain," jelas Bima.
Baca Juga: 242 Ton Sampah dari Depok di Olah di TPPAS Lulut Nambo Bogor
Menurutnya, ada sejumlah faktor kunci yang membuat lulusan Prodi DKV di President University ini lebih mudah terserap pasar kerja ketimbang kampus lain, diantaranya bahasa pengantar pendidikan yang digunakan sepenuhnya inggris.
Selain itu, metode ajar yang inovatif dengan beragam fasilitas yang berfokus pada pengembangan kemampuan mahasiswa dalam bidang desain.
"Di Presiden University kita ingin membentuk lulusannya siap kerja atau future ready graduate. Di tahun pertama, kita kasih mereka Adobe Creative Cloud secara free. Anak-anak bisa install semua software, lalu kita juga support dengan mata kuliah software tersebut. Kita ajarin basic computer graphic, intermediate computer graphic, dan advanced computer graphic, di mana semuanya ngajarin software dari nol. Jadi mereka punya basic skill software untuk desain yang memang industry standard," jelas Bima.
Baca Juga: Nakes RSUD KiSA Perdalam Ilmu Teknik Sampling dan Pelaporan Surveilans
Kemudian pada tahun kedua, Prodi DKV President University memiliki dua konsentrasi, yaitu Graphic Design dan Emerging Media yang mendorong promosi budaya Nusantara melalui berbagai media desain, terutama untuk desain kemasan, branding dan media baru, lalu Animation & Game yang berfokus pada audio-visual dan media interaktif.
"Mahasiswa bisa memilih antara Animation and Game dan Graphic Design and Emerging Media. Dua konsentrasi tersebut demandnya cukup besar dari industri," terang Bima yang merupakan lulusan magister S-2 di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dijelaskan Bima lebih lanjut, saat memasuki tahun terakhir masa perkuliahan atau tahun ketiga, para mahasiswa akan mempraktikkan pengetahuan mereka melalui empat program pilihan, yakni (1) Internship Stream, (2) Start-Up Stream, (3) Scholar Stream; (4) Mobility Stream.
"Internship Stream sendiri adalah program magang yang diperuntukan bagi mahasiswa yang ingin bekerja secara profesional nantinya, seperti bekerja di ribuan perusahaan tenant Kawasan Industri Jababeka. Kita akan kasih list perusahaan yang recommended ke mahasiswa, yang Top Tier Industry," terang Bima.
Selanjutnya Start-Up stream merupakan program pilihan untuk mahasiswa yang ingin membangun bisnis, membuka perusahaan atau strart-up company.
"Seperti salah satu alumni kita, Fifi Theresiani, mahasiswa DKV 2016 yang berhasil mendirikan Paperie Lab. Sejak tahun 2018 atau sejak di semester 5, dia telah menjual lebih dari 30.000 jurnal di Indonesia, Singapura, Malaysia, dan negara-negara lain di seluruh dunia," jelasnya.
Baca Juga: Apresiasi Seni dan Sastra, Penyerahan Buku Antologi Puisi ke Konjen RI di Istanbul
"Ada juga Daniella Elizabeth Rachel Manorek, mahasiswa Visual Communication Design kita saat ini sedang mengikuti kompetisi Program Global Startup Design Thinking Hackathon di Chung-Ang University di Korea, salah satu kampus yang Top Tier dan masuk kedalam jajaran kampus-kampus world class top 300-an ranking dunia, yang delegasinya dipimpin langsung oleh Wakil Rektor Akademik, Riset, dan Inovasi President University, Dr Adhi Setyo Santoso, ST, MBA," ungkap Bima.
Adapun Scholar Stream, menurut Bima, program ini dikhususkan bagi mahasiswa yang ingin menjadi peneliti ahli riset dan melanjutkan program Master dan Doktor.
Terakhir, Mobility Stream ialah seperti program LPDP atau IISMA (Indonesian International Student Mobility Awards) yaitu program beasiswa pendidikan ke luar negeri yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, atau semacam international exchange student di kampus-kampus di luar negeri.
Baca Juga: Prof Heri Hermansyah Terpilih Jadi Rektor UI 2024-2029, Ini Harapan PWI Depok
"Jadi kuliah di kita itu selesai dalam 3 tahun. Dan untuk IISMA, kebetulan setiap tahun ada mahasiswa kita yang berhasil kesana. Tahun 2023 mahasiswa kita Daniel Rinaldi Frederick lolos ke University of Warsaw, Polandia. Lalu tahun 2024, berangkat bulan September ini Shereen Valerie kuliah di Sapienza University, Italy," imbuh Bima.
"Kebetulan untuk IISMA sendiri kita ada coaching khusus. Mahasiswa kita kasih workshop, kita training secara intensif," tambahnya.
Untuk diketahui, saat ini mahasiswa Prodi DKV President University berjumlah 200 mahasiswa, dimana delapan diantaranya mahasiswa asing yang berasal dari China dan Fiji.
Baca Juga: The Caravanserai Collective, Temasek Foundation, dan Binus University Luncurkan Program CERITA
Dekan Faculty of Arts, Design & Architecture President University, Dr Agus Canny, MA, MSc, menambahkan bahwa seluruh mahasiswa Program DKV President University di semester pertama akan mengikuti perkuliahan Economic Survival.
Menurutnya, meskipun bidang Desain Komunikasi Visual (DKV) lebih fokus pada kreativitas dan estetika, namun pemahaman tentang ekonomi sangat penting untuk kesuksesan karier mahasiswa di masa depan.
"Dengan menggabungkan kreativitas dan pemahaman tentang ekonomi, para lulusan akan memiliki keunggulan yang signifikan dalam mencapai kesuksesan khususnya dalam menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif," imbuh Agus Canny. (***)