Komunitas

Peduli Lingkungan, Bakul Budaya dan MAC UI Ajak Masyarakat Ubah Sampah Jadi Kompos

Komunitas Bakul Budaya FIB UI dan Makara Art Center UI (MAC UI) menyelenggarakan workshop membuat kompos dan slow living dalam rangkaian acara Sedekah Hutan 2024 .

RUZKA REPUBLIKA -- Komunitas Bakul Budaya FIB UI dan Makara Art Center UI (MAC UI) menyelenggarakan workshop membuat kompos dan slow living dalam rangkaian acara Sedekah Hutan 2024 di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI), Kota Depok, Selasa 4 Juni 2024.

Acara workshop ini dipandu oleh mentor Ukke R. Kosasih dari Kabin Kebun dan Suaib WS dari Ecoenzyme Nusantara.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Sebelum workshop dimulai, acara diawali dengan bincang-bincang seputar pemanfaatan sampah untuk dijadikan barang yang berguna bagi masyarakat yang juga menghadirkan pembicara Edward Nixon Pakpahan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Selama diskusi, peserta diajak bertukar pengalaman mengenai pengelolaan sampah rumah tangga dan juga mendengarkan cerita tentang gaya hidup slow living yang asyik yang sudah dijalani oleh Ukke R. Kosasih dan suaminya, Stefan Sihombing selama 8 tahun.

Baca Juga: Jelang Idul Adha, Penjual dan Tempat Pemotongan Hewan di Depok Diminta Peduli Kesehatan Hewan Kurban

Dalam workshop yang digelar sejak pagi ini, Ukke dan Suaib mengajarkan bagaimana memanfaatkan sampah di lingkungan rumah untuk dijadikan kompos.

“Saya tadinya orang kota banget lihat cacing saja ngeri, tapi sejak saya pindah ke Bandung Barat dan memproduksi kompos, cacing menjadi bestie saya," ujar Ukke yang dulunya tinggal di kawasan Bintaro.

Kompos ini nantinya menjadi pupuk organic yang sangat berguna untuk menyuburkan aneka macam tanaman, mulai dari sayuran hingga tanaman buah, yang tentu saja ramah lingkungan dan tidak membahayakan Kesehatan manusia karena tidak mengandung bahan-bahan kimia.

Baca Juga: Wisuda Angkatan X SMA IT Insan Mandiri Cibubur, Akhirussanah yang Penuh Makna

Ketua Umum Komunitas Bakul Budaya, Dewi Fajar Marhaeni berpendapat bahwa dengan penyelenggaraan Sedekah Hutan 2024 dengan tema “Ramah dari Rumah” ini dapat tercipta kesadaran di masyarakat akan pentingnya memilah dan memanfaatkan sampah.

Penyelenggaraan Sedekah Hutan 2024 selama 5 hari ini juga didukung oleh berbagai pihak seperti PT. Freeport Indonesia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, juga Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. (***)

Berita Terkait

Image

UI Dorong Wirausaha Muda yang Bijak Finansial lewat Cips Learning Hub Goes to Campus

Image

1 dari 3 Orang Indonesia Idap Hipertensi

Image

Ini yang Harus Dicermati Hadapi Godaan Pinjol