Wali Kota Depok Jelaskan ke Pj Gubernur Jabar Sejumlah Tantangan
ruzka.republika.co.id--Pada perjumpaan antara Wali Kota Depok, Mohammad Idris dengan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Triadi Machmudin di Balai Kota Depok, Rabu (01/11/2023) cukup singkat, jelas dan padat.
Pada pertemuan itu, Wali Kota Depok menjelaskan beberapa hal yang menjadi tantangan bagi Kota Depok, dan memerlukan terobosan baru serta komitmen dari Provinsi Jabar.
Pertama, tentang program pengelolaan dan penataan lingkungan. Untuk meminimalisir sampah agar tidak menumpuk di Tempat Pembuangan Sampah (TPS), perlu dilakukan campur tangan langsung oleh Provinsi Jabar berupa bantuan revitalisasi Unit Pengolahan Sampah (UPS).
Baca Juga: Sekda Kota Depok: Biasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk Cegah TBC
Kedua, pembaharuan teknologi pengolahan sampah. Walaupun, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok sudah menyiapkan dana pada Anggaran Biaya Tambah (ABT) untuk tahun depan, namun sepertinya harus lebih diperhatikan lebih serius lagi.
"Ketiga, penataan situ-situ di Depok sebagai lumbung air kota, bentuk revitalisasi ekosistem terkait penataan lingkungan, kita (Depok) ada 26 situ dan ini kewenangan ada di pemerintah provinsi," ujar Wali Kota Depok, Mohammad Idris.
Tantangan yang keempat yang dijelaskan oleh Wali Kota Depok, Mohammad Idris adalah tentang peningkatan infrastruktur penataan Simpang Jalan Cinere dan Sawangan, karena jalan ini merupakan jalan sibuk nasional dan provinsi.
Baca Juga: MBA National University of Singapore Raih Posisi Pertama di Asia dan 24 Dunia
Kelima, tujuan dari pelebaran jalan di Cinere adalah untuk mengurangi kemacetan di Sawangan.
"Pembangunan tol yang sudah dibangun tidak dibarengi dengan jalan pendamping, sehingga menjadi permasalahan ketika sudah masuk ke Depok kemacetan itu terjadi," jelasnya.
Kemudian keenam, perlunya penanganan jalur pada perbatasan Kabupaten Bogor, karena sampai saat ini pembangunan underpass Citayam belum juga terlaksana.
Baca Juga: Intip Upaya Pemkot Depok Berdayakan Para Lembaga Kesejahteraan Sosial, Apa Saja?
"Ketujuh, pembangunan kode kreatif hub sebagai pusat kegiatan teknologi dan wadah Asosiasi Startup di Indonesia," lanjut Kiai Idris sapaan akrab Wali Kota Depok, Mohammad Idris.
"Alhamdulillah dua kota se-Indonesia, Kota Depok termasuk nominator bersama Kota Surakarta, beruntung Surakarta (masuk dalam Jaringan Kota Kreatif UNESCO) dari sisi Craft," terangnya.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris juga berharap Gedung Kreatif (creative hub) akan direalisasikan oleh Pj Gubernur. Lantaran, ulasan ini sebelumnya pernah disetujui pada era kepemimpinan Gubernur Jabar terdahulu, Ridwan Kamil.
"Mudah-mudahan ke depan bisa (Kota Depok), apalagi kalau sudah ada kreatif center, tiga tahun lalu sudah dijatah Pak Gubernur, kita ajukan lagi tahun depan, mudah-mudahan dikabulkan," ungkap Kiai Idris.
Reporter: Desda Lia Erika
Sumber:depok.go.id