Mantan Wakil Wali Kota Depok Ajak Warga Depok Jangan Golput
ruzka.republika.co.id--Mendekati Pemilu 2024, kiprah para calon legislatif (Caleg ) yang akan bertarung untuk memperoleh suara terbanyak dari para pemilih, semakin terlihat gencar.
Spanduk-spanduk bertebaran di sepanjang jalan-jalan utama dari sebuah kota.
Para caleg itu melalui gesture, public speaking, cara pandang, dengan intelektual yang mereka miliki, berjuang keras untuk meyakinkan para calon pemilihnya agar merasa yakin bahwa caleg yang akan mereka ‘coblos’ nanti adalah sosok sesuai dengan kriteria pemimpin seperti yang mereka dambakan.
Pilihan itu tepat sasaran serta mampu mewujudkan apa yang didambakan selama ini di negeri subur laut kaya yaitu Indonesia.
Begitulah harapan dari sebuah keinginan yang tidak sumir di dalam sebuah pemerintahan dengan rentang jarak lima tahun ke dapan.
Harapan rakyat tentunya absurditas kehidupan tidak menjadi semacam beban dari sebuah frasa yaitu lima tahun nanti semoga semuanya memberikan setitik sinar cerah yang mampu memberikan rakyat marginal dengan kehidupan yang lebih baik dan tidak terperosok kian dalam di jurang penderitaan akibat strata perekenomian yang tidak seimbang membentang antara si miskin dan si kaya.
Baca Juga: Depok Bantu Permodalan dan Pembinaan UMKM, Dukung UMKM Tangguh
Melihat ragam kemungkinan yang terjadi di hadapan, mantan Wakil Wali Kota Depok periode 2016-2021, Pradi Supriatna yang bernaung di bawah Partai Gerindra, di mana kali ini ia mencalonkan diri sebagai Caleg DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) dengan daerah pilihan (Dapil) Depok-Bekasi, memberikan penjelasan berkaitan dengan dapilnya itu.
Bertempat di kantor PWI Depok, Jumat 9 Februari 2024, pria bertubuh subur yang pandai bernyanyi lagu dangdut ini, menemui para wartawan Depok untuk menyampaikan tentang kiprahnya yang kini mengarah ke Caleg DPRD Provinsi Jawa Barat.
Ketika terjadi tanya-jawab dengan para wartawan yang berkaitan dengan pencalonannya tersebut, pria kelahiran Depok ini menyatakan bahwa dirinya masih tetap sebagai pelayan masyarakat khususnya Depok.
Baca Juga: Dinkes Depok Gelar Sosialisasi dan Evaluasi Pelayanan UHC
Andai pun nanti ia harus tetap berada di Depok sekaligus terpilih untuk memimpin kembali Kota Depok, ia akan melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya.
Ia akan selalu melaksanakan pekerjaannya dengan sikap, wise, down to earth bijak dan dijauhi dari perasaan jumawa hanya karena telah berhasil terpilih sebagai wakil rakyat. Baginya melayani rakyat serta melihat dan memperhatikan segala problema tentang kehidupan mereka adalah tugas yang utama, ia akan melaksanakan tugas itu dengan sebaik-baiknya.
Tanya jawab dengan para jurnalis dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Depok berlangsung beberapa menit saja, pertanyaan seputar pemilu, pelaksanaan dan juga berkaitan dengan penulisan biografi.
Baca Juga: PLN Icon Plus SBU Regional Jawa Bagian Tengah dalam Lakukan Percepatan Aktivasi Pelanggan
Sebab para jurnalis tak pernah lepas dari ‘kata’ yang diubah menjadi kalimat, induk kalimat dan anak kalimat dengan ‘pakem’ yang kuat berdasarkan 5 W dan 1 H.
Ketika para caleg itu mulai bertarung di ranah politik, maka kata-kata menjadi senjata untuk menggambarkan citra diri berdasarkan data base yang dimilikinya.
Tentunya hal ini berkaitan erat dengan sisi terpendam dari si caleg itu sendiri agar diketahui oleh masyarakat luas seperti apa kredibilitas, kualitas kepemimpinan dan hasil kerjanya selama ini.
Baca Juga: Depok Gelar Workshop Sanitasi-Government Index dan APBD Tracking
Dan itu semua bisa terbaca juga terlacak di dalam buku biografi tentangnya yang mengisahkan profil serta ragam kegiatan yang ia lakukan.
Di akhir pertemuan, sang Caleg Pradi Supriatna, menghibur para jurnalis Depok dengan suaranya yang merdu melalui lagu-lagu dangdut yang akrab di telinga.
Begitulah seharusnya mereka yang kelak menjadi pemimpin bersikap, sebab jika mereka kelak menang dan duduk di dalam pemerintahan, suara rakyatlah yang telah memilih mereka.
Down to earth, itu harus tetap ada sebagai ‘human being’ dengan kesederhanaan yang utuh. Sebab jabatan hanya sebuah ‘pelekat’ dari sebuah status kemanusiaan secara utuh. Sebelum berpisah, Pak Pradi Supriatna berpesan agar masyarakat Depok jangan Golput. Oke Pak, sip.
Penulis: Fanny J Poyk