News

Musim Kemarau, Pemkot Depok Gelar Sholat Istisqa, Begini Tata Caranya

Pemkot Depok gelar sholat minta hujan, Sholat Istisqa.

ruzka.republika.co.id--Musim kemarau yang berkepanjangan, mengakibatkan terjadinya bencana kekeringan. Untuk itu, Pemeirntah Kota (Pemkot) Depok akan menggelar sholat minta hujan atau Istisqa.

Melalui surat undangan yang ditanda tangani Wali Kota Depok, Mohammad Idris, Selasa 3 Oktober 2023, pelaksanaan Sholat Istisqa Tingkat Kota Depok di Lapangan Balai Kota Depok, Jalan Margonda Raya No 54, Kota Depok.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Adapun pelaksanaan pada Rabu 4 Oktober 2023, pukul 07.00 WIB dengan imam Ustadz Idris Ismail dengan khotib dipimpin langsung Wali Kota Depok, Mohammad Idris. Bagi para warga yang akan mengikuti Shalat Istisqa untuk menggunakan pakaian muslim.

Baca Juga: Segera Lapor Jika Ada Bansos di Kota Depok Tidak Tepat Sasaran

Sesuai dengan namanya, al-istisqa' ialah meminta curahan air penghidupan (thalab al-saqaya). Para ulama Fiqh mendefinisikan Shalat Istisqa sebagai salat Sunnah muakkadah yang dikerjakan untuk memohon kepada Allah SWT agar menurunkan air hujan.

Shalat istisqa' telah dipraktikkan di zaman Rasulullah Saw. Dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, Nabi Muhammad SAW keluar rumah pada suatu hari untuk memohon diturunkan hujan, lalu beliau shalat dua rekaat bersama kita tanpa adzan dan iqamat.

Kemudian beliau berdiri untuk khutbah dan memanjatkan doa kepada Allah SWT dan seketika itu beliau mengalihkan wajahnya (dari semula menghadap ke arah hadirin) menghadap ke kiblat serta mengangkat kedua tangannya, serta membalikkan selendang sorbannya, dari pundak kanan ke pundak kiri, begitupun ujung sorbannya (HR. Imam Ahmad).

Baca Juga: Kemendikbudristek Fasilitasi Pelaku Perfilman Indonesia ke Ajang BIFF 2023

Adapun waktu pelaksanaan Shalat Istisqa' adalah di siang hari, sebagaimana hadis yang diriwayatkan dari istri beliau, Aisyah Ra.:

Dalam hadits ini Rasulullah SAW mengerjakan Shalat istisqa' setelah matahari muncul di atas permukaan bumi, seperti waktu dimulainya salat Idul Fitri atau idul Adha.

Para ulama berpendapat Shalat Istisqa' dapat dikerjakan hingga sore hari, asalkan tidak pada waktu diharamkan mengerjakan shalat, yaitu pas matahari di atas kepala dan pas terbenam matahari.

Baca Juga: IYSA dan Mahsa University Sukses Gelar WICE 2023

Sedangkan tata cara Shalat Istisqa' adalah pertama: imam dan makmum berkumpul di tanah lapang untuk mengerjakan salat secara berjamaah.

Kedua: imam dan makmum tanpa didahului azdan dan iqamat berniat membaca niat Shalat Istisqa'

Ketiga: sesudah takbiratul ihram, imam dan makmum melakukan takbir 7 x pada rekaat pertama, dan 5 x takbir pada rekaat kedua.

Keempat: pada tiap-tiap rakaatnya imam membaca surat Al-Fatihah dan satu surat pendek secara jelas yang dapat didengarkan oleh para makmum. Dilanjutkan dengan rujuk, dua sujud dan duduk di antara dua sujud.

Kelima: pada rekaat kedua setelah sujud, imam dan makmum melakukan duduk tahiyyat akhir dan membaca bacaan tahiyyat, tasyahhud, dan salawat seperti yang dibaca dalam shalat wajib. Diakhiri dengan bacaan salam dengan menolehkan wajah dan kepala ke kanan dan ke kiri.

Keenam: imam menyampaikan khutbah dan didengarkan oleh jamaah yang hadir. Khutbah Shalat Istisqa' terdiri dari dua khutbah yang disampaikan khatib dengan cara berdiri dan sekali duduk di antara kedua khutbah.

Baca Juga: 37 Pelajar di Kota Depok yang Hendak Tawuran Diamankan Polisi

Rukun khutbah dan tata caranya dalam Shalat Istisqa' sama dengan yang dilakukan khatib sesudah Shalat Id. Diantaranya membaca takbir 9 x pada khutbah pertama dan takbir 7 x pada khutbah kedua.

Dalam materi khutbah dianjurkan khatib mengajak umat Islam untuk bertaubat, meminta ampun atas segala dosa, serta memperbanyak istighfar dengan harapan Allah SWT mengabulkan apa yang menjadi kebutuhan umat Islam dan makhluk hidup lainnya pada saat kemarau panjang.

Tiap-tiap mengakhiri khutbah pertama dan khutbah kedua, khatib disunnahkan membaca doa dengan cara dirinya membalikkan badan dan membelakangi jamaah untuk menghadap kiblat, menukar posisi selendang sorban di pundaknya, seraya mengangkat kedua tangannya.

Baca Juga: Santika Hotel Depok Gelar Festival Batik 2023, Apresiasi Para Pengrajin Batik

Adapun doa yang dipanjatkan pada penghujung khutbah Shalat Istisqa' yang pernah dibaca Rasulullah Saw adalah sebagai berikut:

"Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan yang menolong, mudah, menyuburkan, yang lebat, banyak, merata, menyeluruh, dan bermanfaat abadi."

"Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan. Jangan jadikan kami termasuk orang yang berputus harapan."

Baca Juga: Tingkatkan Pelayanan, PT Tirta Asasta Depok Luncurkan Aplikasi Asastaku, Ini Fiturnya

Baca Juga: Batik, Warisan Budaya Jadi Identitas Bangsa

"Ya Allah, sungguh banyak hamba, negeri, dan jenis hewan, dan segenap makhluk lainnya mengalami bencana, paceklik, dan kesempitan di mana kami tidak mengadu selain kepada-Mu."

"Ya Allah, tumbuhkan tanaman kami, deraskan air susu ternak kami, turunkan pada kami air hujan karena berkah langit-Mu, dan tumbuhkan tanaman kami dari berkah bumi-Mu."

"Ya Allah, angkat dari bahu kami kesusahan paceklik, kelaparan, ketandusan. Hilangkan dari kami bencana yang hanya dapat diatasi oleh-Mu."

"Ya Allah, sungguh kami memohon ampun kepada-Mu, karena Kau adalah maha pengampun. Maka turunkan pada kami hujan deras dari langit-Mu."

Demikian penjelasan tentang Shalat Istisqa' secara singkat dan padat. Mudah-mudahan negeri kita tercinta ini selamat dari dampak perubahan iklim yang ekstrim sehingga menimbulkan musim kemarau berkepanjangan dan kekeringan. Aamiin!