Mulai Hujan, Kekeringan di Kabupaten Bogor Justru Terus Meluas
ruzka.republika.co.id--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor menginformasikan bahwa hingga kini masih terdapat 195 desa di 38 kecamatan masih meminta bantuan air bersih.
Kekeringan di bumi Tegar Beriman itu disebutkan kian meluas, meski wilayah Kabupaten Bogor telah turun hujan dalam beberapa hari terakhir.
BPBD Kabupaten Bogor hingga kini mengatakan masih terus memantau dampak kekeringan yang kian meluas.
Baca Juga: Pemkot Kota Depok Miliki Website Simakmum, Permudah Layanan Pemakaman Umum
Sekretaris BPBD Kabupaten Bogor, Asep Sulaeman mengatakan, hingga 15 Oktober 2023 ini, jumlah warga terdampak krisis air bersih terus bertambah.
"Jumlah warga terdampak yakni 129.908 KK dengan total sebanyak 447.462 jiwa," kata Asep, Senin (16/10/2023).
Lanjut Asep, dampak kekeringan justru semakin meluas walaupun beberapa wilayah kecamatan mulai dituruni hujan walau sesaat.
Baca Juga: PLN Icon Plus, Apjatel Jabar dan Pemkot Bandung Tata Jaringan Telekomunikasi, Turunkan Kabel Udara
Sementara pendistribusian bantuan air bersih masih terus dilakukan bersama dengan pihak BPBD, Damkar, PDAM dan juga bantuan dari pihak swasta.
"Pendistribusian akan terus dilakukan selama ada permohonan yang masuk, Dan akan dilihat perkembangannya," jelasnya.
Hingga kini, pendistribusian air bersih kepada warga terdampak kekeringan yakni sebanyak 4,293 juta liter air.
Baca Juga: Ini Urutan Skincare yang Tepat untuk Pemula agar Kulit Terasa Lebih Sehat
Kemudian dari 40 kecamatan, hanya Kecamatan Tajurhalang dan Cileungsi yang belum adanya laporan krisis air bersih.
BPBD Kabupaten Bogor mencatat jumlah kecamatan mengalami krisis air di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Terdapat 38 dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor yang terdampak krisis air imbas kekeringan.
"Perkiraan dampak krisis air atau kekeringan 38 kecamatan," terang Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Muhammad Adam Hamdani.
Kecamatan yang terdampak Kekeringan adalah Tenjo, Jasinga, Leuwiliang, Cibungbulang, Rumpin, Cigudeg, Sukajaya, Nanggung, Pamijahan, Leuwisadeng, Gunung Sindur, Parung Panjang, Bojong Gede, Kemang, Parung Ciseeng, Ciawi, Cisarua, Tenjolaya, Tamansari.
Lalu, Kecamatan Dramaga, Cibungbulang, Rancabungur, Caringin, Ciomas, Cijeruk, Babakan Madang, Cariu, Klapanunggal, Gunung Putri, Cibinong, Sukaraja, Citeureup, Jonggol, Sukamakmur, Tanjungsari, Megamendung, dan Cigombong.
Baca Juga: Daud Sinjal, Mengenang Jurnalistik Masa Lalu
Data tersebut tercatat, dari 38 kecamatan yang terdampak tersebut, sebanyak 192 desa atau kelurahan yang terdampak.
"Desa atau kelurahan terdampak 192, jumlah keluarga 128.171," ungkap Adam.
Sementara itu, lebih dari 441 ribu jiwa terdampak kekeringan. BPBD Kabupaten Bogor bersama instansi terkait terus suplai air bersih kepada warga terdampak.
"Jumlah jiwa terdampak 441.798 jiwa, frekuensi pendistribusian air bersih 4.213.000 liter," ungkap Adam lagi.
Reporter: Luki Leonaldo