Siswa SMAN 2 Tangsel Ciptakan Robot Pendeteksi Kebakaran Lahan, Dilirik KLH
RUZKA REPUBLIKA -- Siswa kelas XI SMAN 2 Tangerang Selatan (Tangsel), Imran menciptakan robot pendeteksi awal dan pemadaman awal kebakaran lahan gambut.
Karyanya tersebut dilirik Kementerian Lingkungan Hidup (KKH) karena robot buatannya kebetulan ada hubungannya dengan kebakaran hutan dan lahan.
Imran mengakui, sudah merancang robot atau alat untuk pendeteksi awal dan pemadaman awal kebakaran buatan lahan gambut.
Baca Juga: Ini 7 Calon Rektor UI Periode 2024–2029, Masyarakat Silahkan Menilai Track Recordnya
Robot ini inovasi sistem kontrol deteksi dini dan pemadaman awal kebakaran bawah tanah lahan gambut berbasis Artificial Intelligence dan trasmisi teknologi LoRa.
Alat ini menggunakan sensor panas untuk mendeteksi perubahan suhu di bawah tanah yang dapat dipantau melalui aplikasi secara real time yang di update setiap 20 detik.
Sensor panas yang mendeteksi kenaikan suhu secara signifikan dapat mengirimkan sinyal sehingga pompa air dapat langsung mengalirkan air pada 8 titik saluran airnya.
Baca Juga: Mau Tahu Kode Angka Panggilan Kepolisian? Ini Artinya
"Sebenarnya proyek ini sudah dikerjakan tiga tahun lalu dan sampai saat ini masih diteruskan dan dikembangkan," katanya, Kamis (05/07/2024).
Dari tiga tahun lalu. saat masih SMP, Imran terus mengembangkan alat ciptaannya. Inovasi ini akan terus dikembangkan sehingga dapat diterapkan di lapangan.
Alat yang saat ini masih dalam bentuk prototype telah diuji di lapangan yaitu pada lahan gambut di Kubu Raya, Kalimantan Barat dengan tingkat keberhasilan 90 - 100%.
Baca Juga: Hari Pelanggan Nasional, PT Tirta Asasta Depok akan Gelar Tirta Asasta Fun Walk 2024
"Jadi alat ini gunanya untuk mendeteksi kebakaran dan pemadaman awal di kebakaran bawah tanah lahan gambut," terangnya.
Ia mengakui banyak dukungan datang, untuk bisa menciptakan alat atau robot pemadam lahan gambut.
Pihak sekolah memberikan dispensasi waktu, seperti diperbolehkan keluar sekolah untuk mengurusi lomba-lomba, alat, uji coba, hingga nilai yang dijamin.
Baca Juga: Dinkes Depok Lakukan Diseminasi Terkait Pemilahan dan Pengelolaan Sampah
"Saya didukung mulai dari presentasi, pembuatan alat, dan juga lain-lainnya," katanya.
Menurut Imran, butuh pendanaan luar biasa untuk robot itu. Selain proyek lama juga, di mana pendanaan dilakukan pribadi.
Robot ini baru diikutsertakan dalam Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia pada September mendatang. Meski dulu pernah dilombakan di tahap SMP. Tapi waktu itu masih finalis nasional.
"Sekarang saya lombakan lagi karena diperbolehkan untuk jenjang SMA," terangnya.
Baca Juga: Pelayanan Penyedotan Limbah Tinja di Depok, Target Layani 4.912 Rumah Warga
Olimpiade Penelitian tingkat nasional nantinya digelar offline dan akan melakukan presentasi dan diberikan pertanyaan dari juri secara langsung
Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia atau biasa disingkat OPSI adalah ajang kompetisi penelitian ilmiah tahunan bagi siswa SMP dan SMA sederajat, baik berupa karya tulis maupun temuan.
Kompetisi ini diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Baca Juga: Disrumkim Depok Berhasil Salurkan Dana KDS RTLH 100 Persen
Di SMAN 2 Tangsel, Imran memilih ekskul karya ilmiah di robotika, saat ini sedang mempersiapkan sejumlah tahapan untuk mengikuti lomba olimpiade penelitian siswa Indonesia.
"Alhamdulillah sudah banyak dukungan, dari orang tua, dari KLHK dan juga dari sekolah memberikan fasilitas yang luar biasa," ucapnya. (***)