Dinkes Depok akan Beri Makanan Tambahan untuk Balita Stunting
ruzka.republika.co.id--Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok mengadakan pertemuan Persiapan Pembekalan Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Ini untuk optimalisasi intervensi percepatan penurunan stunting di Kota Depok.
"Pertemuan ini merupakan tahapan tindak lanjut dari Intensif Fiskal Tahun Berjalan Kinerja Penanganan Stunting yang diberikan oleh pemerintah pusat karena Depok terus melakukan upaya penanganan stunting," ujar Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati dalam keterangan yang diterima, Rabu (08/11/2023).
Lanjut Mary, nantinya intervensi yang dilakukan yakni dengan pemberian PMT lokal, bukan PMT pabrikan.
Baca Juga: Menjadi Serial Original Indonesia Pertama di Netflix, Gadis Kretek Sukses Bikin Netizen Penasaran
"Sehingga zat gizi, kandungannya dan pengolahan makannya aman untuk dikonsumsi balita dan berdampak baik untuk perkembangan gizinya," terangnya.
Menurut Mary, untuk mendukung pemberian PMT tersebut, pihaknya bersinergi dengan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Puskesmas, dan Dinas Koperasi dan UMKM (DKUM) Kota Depok.
"Kami libatkan PKK baik dalam hal penyusunan menu, literasi, pendongeng, dan edukasi serta distribusi melalui Ojek Cantik Menghantarkan Makanan untuk Balita Stunting (Ocan Bananas), Tenaga Gizi Puskesmas, dan Wirausaha Baru (WUB) untuk pembuatan PMT," jelasnya.
Baca Juga: Ceramah Wakil Wali Kota Depok, Dirikan Sunnah Nabi Muhammad SAW sebagai Sumber Kedua Setelah Alquran
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Zakiah menjelaskan bahwa saat ini Kota Depok berada di posisi ke-2 kasus stunting terendah se-Jawa Barat. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi stunting sudah dibawah target nasional 2024 yakni sebesar 14 persen.
"Prevalensi Stunting Kota Depok 2016-2022 mengalami tren penurunan, baik Berdasarkan Hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB) maupun Survei Riskesdas dan SSGI," ungkapnya.
"Namun penurunan di tingkat Jawa Barat dan Nasional masih membutuhkan upaya yang lebih besar, karena target Jawa Barat 19.2 persen tahun 2023 dan target Nasional 14 persen tahun 2024," sambungnya.
Baca Juga: ABT BTT Cair, Penanganan Bencana di Depok akan Segera Dilakukan
Dalam upaya penurunan kasus stunting, imbuhnya, Pemerintah Kota (Kota) Depok terus melakukan upaya dan inovasi.
Salah satunya berkolaborasi dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Depok dengan deklarasi gerakan D’Sunting Menara (Depok Bebas Stunting Mewujudkan Kota Layak Anak).
Komitmen Ketua TP-PKK Kota Depok, Bunda Elly Farida bersama seluruh ketua TP-PKK kecamatan dan kelurahan se Kota Depok yang dikukuhkan sebagai duta D’Sunting Menara.
Baca Juga: Pemkot Depok Sosialisasikan Pemilu 2024 ke Pemilih Pemula
Selain itu, forum rutin dalam rangka Konvergensi dan kolaborasi untuk menyamakan persepsi percepatan penurunan stunting di Kota Depok dihadiri Tim Koordinasi Konvergensi Stunting Kota Depok dilakukan setiap tiga bulan sekali," tandasnya.
Sumber: depok.go.id