Serba Serbi

Dinkes Depok Gelar Pertemuan Guna Tingkatkan Kapasitas Apoteker

Dinkes Kota Depok gelar Pertemuan Peningkatan Kompetensi Apoteker yang diadakan di Wisma Hijau, Rabu (25/09/2024).

RUZKA REPUBLIKA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok gelar Pertemuan Peningkatan Kompetensi Apoteker yang diadakan di Wisma Hijau, Rabu (25/09/2024).

Adapun kegiatan tersebut diikuti oleh apoteker di 38 Puskesmas, Klinik Pratama Rawat Jalan (KPRJ) Public Safety Center (PSC) 119 dan UPTD farmasi di Kota Depok.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) pada Dinkes Kota Depok, Juri Hendrajadi mengatakan, pertemuan ini dilakukan sebagai upaya dalam peningkatan kapasitas Apoteker dalam memberikan pelayanan kefarmasian kepada masyarakat.

Baca Juga: Radikalisme dan Terorisme di Dunia Maya Jadi Tantangan Pemerintahan Baru Prabowo

Selain itu, juga perlu dilakukan dalam menjawab berbagai tantangan kesehatan dan mendukung transformasi kesehatan.

Dimana, SDK dituntut memiliki kompetensi sesuai bidangnya dan tanggap menghadapi perkembangan zaman.

"SDK juga diharapkan mampu berkolaborasi dan menghasilkan berbagai inovasi dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang ditemukan saat melakukan pelayanan sehingga outcome patient safety dapat terwujud," jelas Juri.

Baca Juga: Wali Kota Resmikan Pelayanan Kardioserebrovaskular Terpadu RS Hermina Depok

Menurut Juri, dalam mewujudkan sumber daya manusia yang unggul tersebut diperlukan penguatan budaya kerja melalui pemahaman serta penerapan core values ASN BerAKHLAK dengan employer brandingnya Bangga Melayani Bangsa.

"Apoteker ini bagian penting dalam pelayanan kepada masyarakat baik dalam pengelolaan obat, pelayanan kefarmasian dan pemberdayaan masyarakat," terangnya.

Lebih lanjut, Juri menambahkan, peran apoteker diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan farmasi.

Baca Juga: Terpilih 2 Duta Kesehatan Kota Depok Tahun 2024, Ilham dan Alyani

Pasalnya, saat ini banyak ditemui masyarakat yang self medication (swa medikasi), yaitu mengonsumsi obat dan mengobati penyakitnya sendiri.

Fenomena swamedikasi ini, apabila dibiarkan tanpa pendampingan dari tenaga farmasi, dapat berdampak kepada salah pemilihan obat dan salah dosis.

Sehingga muaranya dapat memperparah kondisi resistensi obat atau antibiotik di tengah masyarakat.

Baca Juga: Terlapor Dugaan Pencabulan Siswi SMP, Oknum Anggota DPRD Depok Berinisial RK

"Dan salah satu solusi jangka panjang adalah peningkatan kompetensi Apoteker. Dengan peningkatan SDM unggul menjadi kunci keberhasilan suatu program kesehatan," pungkas Juri. (***)

Berita Terkait

Image

Depok Tetapkan Tujuh Lokasi Kampung Kawasan Tanpa Rokok

Image

Positif Covid-19 di Depok 62 Kasus, Sembuh 32 Orang Dinkes Ingatkan Protokol Kesehatan