Kelurahan Bojongsari Depok Entaskan Sampah dan Stunting dengan Inovasi Dalang Salting
RUZKA REPUBLIKA -- Kelurahan Bojongsari, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok saat ini memiliki inovasi dalam melakukan penanganan stunting.
Inovasi tersebut, upaya entaskan sampah dan stunting yang dinamakan Dalang Salting atau Daur Ulang Sampah Solusi Tekang Stunting.
Adapun inovasi Dalang Salting ini memanfaatkan maggot dan ayam petelur untuk mengurangi permasalahan sampah dan stunting yang ada di Kelurahan Bojongsari.
Baca Juga: Kelurahan Jatijajar Depok Budidaya Maggot untuk Kurangi Sampah Organik
Maggot dimanfaatkan untuk mengurai sampah organik menjadi kompos dan menjadi pakan ayam petelur.
"Sementara ternak ayam bisa diambil telurnya untuk menambah nutrisi pada anak khususnya balita stunting yang ada di sini," ujar Lurah Bojongsari, Yaya Sudira dalam keterangan yang diterima, Ahad (29/09/2024).
Menurut Yaya, inovasi ini masih bersifat uji coba atau pilot project. Sehingga baru terlaksana di dua RW saja yakni RW 06 dan RW 11.
Baca Juga: Apresiasi Program MBG, BAZNAS: Jangan Kapitalisasi, Waspada Kenaikan Harga
"Kepada seluruh masyarakat untuk bisa menerapkan program ini diwilayahnya masing-masing,' ajaknya.
Lanjut Yaya, karena ada banyak manfaat yang bisa didapatkan. Seperti mampu mengurangi sampah dan sekaligus mengatasi kasus stunting.
"Bagi warga yang ingin menerapkan program ini bisa berkoordinasi dengan Relawan Shaberpunglhi atau Sahabat Kebersihan Kampung dan Lingkungan Hidup Bojongsari, terkait dengan paket komposternya. Nantinya mereka akan memfasilitasi program Dalang Salting ini di tiap lingkungan," jelasnya.
Baca Juga: Merefleksikan Pertanyaan dalam Sulingjar: Membangun Sekolah Aman dan Nyaman
Sementara itu, Daud Sulaiman selaku relawan Shaberpunglhi menambahkan, pihaknya akan menjalankan inovasi Dalang Salting tersebut dengan menyasar setiap lingkungan RW yang tersebar di Kelurahan Bojongsari.
Sehingga, lanjut Daid seluruh masyarakat bisa mengetahui program ini dan menerapkannya.
“Yang akan kami lakukan adalah membumikan dan menjalankan Dalang Salting di lingkup RW (kelompok) atau mandiri warga. Sehingga warga dapat memanfaatkan komposter langsung untuk sampah organik maupun pemanfaatan ayam petelur nya, serta mengambil manfaat dari Dalang Salting itu sendiri,” ungkapnya. (***)