Edukasi

RSUI Bersama Dosen Vokasi UI Lakukan Kolaborasi Edukasi, Inovasi Kursi Duduk Khusus untuk Anak Cerebral Palsy

RSUI kembali menggelar kegiatan pengabdian masyarakat bekerja sama dengan Dosen Pengabdi dari Vokasi UI dan Rumah Cerebral Palsy Kota Depok.

RUZKA REPUBLIKA -- Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) kembali menggelar kegiatan pengabdian masyarakat bekerja sama dengan Dosen Pengabdi dari Vokasi UI dan Rumah Cerebral Palsy Kota Depok.

Acara berupa pemeriksaan kesehatan gratis bagi anak dengan cerebral palsy serta seminar edukasi seputar posisi duduk untuk anak cerebral palsy dengan inovasi kursi khusus saat aktifitas makan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis dihadiri secara langsung oleh anggota Rumah Cerebral Palsy Kota Depok.

Baca Juga: BAZNAS Serahkan NPWZ ke RSUD KiSA Depok, Dekatkan Pelayanan Zakat dengan Masyarakat

Posisi duduk anak dengan cerebral palsy merupakan hal penting untuk diperhatikan. Posisi duduk yang tepat sangat penting untuk mendukung postur tubuh yang baik, meningkatkan fungsi motorik, dan mengurangi ketidaknyamanan.

Posisi duduk juga memungkinkan anak untuk melakukan lebih banyak hal dibandingkan posisi tidur atau posisi lain. Oleh karena itu, diperlukan inovasi dan edukasi tentang posisi duduk untuk mendukung anak dengan cerebral palsy agar kualitas hidup anak dapat meningkat.

Acara ini diketuai oleh dr Amien Suharti, Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik RSUI sekaligus dosen atau staf pengajar dari Program Pendidikan Vokasi UI.

Baca Juga: Wujudkan Masyarakat Indonesia Merdeka Finansial, STAR Asset Management dan DANA Hadirkan Investasi Reksa Dana

Inovasi ini juga dilaksanakan oleh dr.Muhammad Deryl Ivansyah, Dokter Ortopedi Dan Traumatologi Subpesialis Ortopedi Anak di RSUI, Dr Abdul Aziz yang merupakan pengajar dari Program Pendidikan Vokasi UI.

Lalu juga dihadiri Krisna Meidiantoro yang merupakan seorang terapi okupasi dari salah satu rumah sakit swasta di Jakarta dan juga seorang direktur dari perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan.

Dokter Amien Suharti yang juga sebagai narasumber dalam seminar kali ini menjelaskan bahwa cerebral palsy adalah kelompok gangguan postur dan gerak akibat lesi di otak, terjadi di awal usia perkembangan yang menyebabkan gangguan fungsi pada perkembangan anak.

Baca Juga: BPIP Harus Dievaluasi Walau Paskibraka Putri Telah Dibolehkan Pakai Jilbab di HUT RI di IKN

“Pada cerebral palsy keterbatasan fungsi ini seperti kesulitan mengontrol kepala, kesulitan mengontrol postur saat duduk, vokalisasi terbatas dan tidak menggunakan tangan untuk bermain” ujar Amien.

Stretching pada anak dengan cerebral palsy sangat penting untuk mengurangi kekakuan atau spatisitas. Stetching pada anak dengan cerebral palsy dapat dilakukan dua kali sehari.

“Selain pentingnya stretching, posisi duduk juga harus diperhatikan agar anak dapat makan dengan baik dan mendapatkan nutrisi yang cukup. Oleh karena itu, dibutuhkan alat bantu berupa kursi yang mengoptimalkan posisi duduknya” terang Amien.

Baca Juga: IGC Menguak Gastronomi Istana Negara Republik Indonesia dari Masa ke Masa

Dokter Muhammad Deryl Ivansyah yang juga narasumber menyampaikan bawah tata laksana ortopedi pada anak dengan cerebral palsy bisa dilaksanakan dengan beberapa metode.

“Ada tata laksana orthopaedic yang bisa dilakukan seperti botox, gips, dan operasi. Tata laksana ini bisa dilaksanakan kapan saja sejak terdiagnosis cerebral palsy. Salah satu bagian tubuh yang harus sangat diperhatikan sejak awal terdiagnosis adalah panggul karena sangat berdampak pada kualitas hidup anak” jelasnya.

Tak hanya edukasi dari dokter, kegiatan ini juga diakhiri dengan show inovasi kursi duduk anak cerebral palsy oleh Krisna Meidiyantoro, Terapis Okupasi.

Baca Juga: Depok Gandeng UI Kenalkan Robotik ke Anak Inklusi, Tanamkan Budaya Media Art

Kursi inovasi ini didesain menyesuaikan dengan kebutuhan anak dan terdapat beberapa ukuran sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan oleh anak. Anak dapat duduk tegak dibantu dengan sandaran yang dapat support anak agar leher anak tidak terjatuh ke belakang.

RSUI berharap kegiatan ini dapat terus hadir sebagai salah satu upaya edukasi dan promosi kesehatan kepada masyarakat luas.

Untuk mendapatkan informasi terkait pelaksanaan acara-acara RSUI selanjutnya dapat dipantau melalui website dan media sosial RSUI.

Baca Juga: Hari Kemerdekaan = Hari Promo se-Indonesia, Yuk Simak Promo Seru yang Berlaku di 17 Agustus Ini!

Siaran ulang dari seminar awam ini dapat juga disaksikan di channel Youtube RSUI pada link berikut https://www.youtube.com/live/z_WF8s2mJhM?si=kerpdE2W1VL1bxEj. (***)

Berita Terkait

Image

UI Dorong Wirausaha Muda yang Bijak Finansial lewat Cips Learning Hub Goes to Campus

Image

Pemkot Depok Bentuk CSIRT, Dapat Mendukung SPBE yang Lebih Aman

Image

Depok Ikuti Launching CSIRT 2024, Perkuat Keamanan Siber