Kapolri Diminta Jamin Keamanan dan Kenyamanan Investor di Muara Bungo Jambi
ruzka.republika.co.id--Kapolri Jenderal Polisi, Listyo Sigit Prabowo harus memberikan rasa nyaman dan aman bagi para investor yang hendak melakukan investasi di berbagai daerah. Polri harus menjadi garda terdepan program investasi yang kini tengah digalakkan pemerintah pusat.
Seperti yang pernah disampaikan Presiden, Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi 2023 dengan tema Investasi Berkeadilan dan Berkelanjutan di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (08/12/2023) lalu.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa saat ini investasi menjadi suatu hal yang dibutuhkan semua negara sebagai kunci pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Damkar Depok Beri Tips Aman Libur Nataru, Yuk Ikuti!
Ia mengingatkan kepada seluruh kepala daerah dan kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk terus membantu pencapaian target realisasi investasi yang optimal dengan memberikan kemudahan perizinan di daerah.
“Ujung tombak dari pelayanan investasi di negara kita. Jadi saya minta terus perbaiki iklim investasi, baik nasional maupun di daerah, dan tingkatkan realisasi investasinya. Yang dulu kita ini selalu berorientasi pada marketing, begitu investor datang pembebasan lahan gagal, perizinan ruwet, balik lagi itu investornya gak jadi investasi. Konsentrasi kita sekarang ini bukan di-marketing tapi penyelesaian masalah di dalam negeri kita sendiri,” tegas Jokowi.
Hal tersebutlah yang menjadi tuntutan para investor yang sedang sumber daya alam (SDA) di Kabupaten Muara Bungo, Jambi, yang melimpah ruah.
Baca Juga: LIA dan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Perkuat Sinergi Pendidikan
Pertambangan menjadi salah satu potensi unggulan untuk menarik para investor. Melimpahnya sumber daya alam tersebut bisa menjadikan Bungo sebagai wilayah yang maju dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tinggi, dimana sektor pertambangan yang ada di Bungo yakni Batubara menjadi daya tarik bagi para investor.
Bahan tambang batu bara di Kabupaten Bungo memiliki kualitas yang cukup baik dengan kandungan kalori antara 5.000 sampai dengan 7.300 Kalori. Saat ini bahan tambang batu bara sudah diusahakan oleh beberapa perusahaan.
Adapun peluang investasi yang masih terbuka untuk pertambangan batu bara meliputi penggalian dan pemasaran batu bara yang masih belum diusahakan dan pembangunan industri yang menggunakan bahan baku batu bara.
Baca Juga: Motor Listrik ECGO 5 Diluncurkan dengan Baterai Lithium dan Fitur Canggih
Hanya saja, kondisi tersebut diganjal oleh sejumlah faktor. Beberapa investor mengaku niatnya untuk berinvestasi demi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bungo tidak berjalan mulus.
Untuk itu, para investor meminta Kapolri Jenderal Polisi, Listyo Sigit Prabowo dapat menjamin kenyamanan dan keamanan guna memuluskan salah satu program strategis Pemerintah tersebut.
Permintaan tersebut karena salah satu investor di Kabupaten Bungo, PT Surya Damai Perdana (SDP) mendapat gangguan dan intimidasi dari pihak tertentu dengan berupaya menghalangi investasi pertambangan.
Baca Juga: Hore! Tol Cijago Depok Akhirnya Dioperasikan Secara Penuh, ke Bandara Soetta 'Serasa Sejengkal'
Penghalangan dilakukan salah satunya dengan mengerahkan massa untuk menghadang proses masuknya alat berat milik PT SDP ke lokasi penambangan yang telah mengantongi Izin Usaha Pertambangan melalui PT Marga Bara Tambang (MBT).
PT MBT merupakan pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP-OP) berdasarkan Surat Keputusan Bupati Bungo Nomor 289/DESDM tahun 2010.
General Manager Operational PT. Surya Damai Perdana, Bagus P mengungkapkan, kondisi yang dihadapi perusahaannya tersebut berpotensi mengganggu iklim investasi di Kabupaten Bungo.
Baca Juga: Depok Kekurangan Guru SD dan SMP, Ini Penyebabnya
"Kendala kami saat ini adalah dihalanginya mobilisasi alat-alat berat kami saat menuju ke areal yang menjadi akses untuk mencapai lokasi tambang di Rantau Duku oleh oknum warga," ujar Bagus melalui siaran pers 6anh diterima, Jumat (22/22/2023).
Menurut Bagus, warga sekitar lokasi penambangan pada dasarnya mendukung beroperasinya penambangan oleh pihaknya. Lantaran, akan banyak tenaga kerja setempat yang terserap dengan bekerja di proyek penambangan itu.
Hanya saja, Bagus menyesalkan adanya oknum yang terus mengganggu dan memprovokasi segelintir warga.
"Pengalangan massa tersebut semata mata hanya untuk kepentingan satu pihak saja yang memiliki kapasitas untuk memprovokasi warga yang tidak tahu-menahu sehingga ikut menghalangi niat baik kami untuk melakukan penambangan," jelasnya.
Baca Juga: Gelar Apel Nataru di Gambir, Menhub: 14 Juta Penumpang yang Diprediksi Naik KA, Harus Terlayani
Ia juga menyesalkan adanya oknum pengusaha yang melakukan segala cara untuk menghalangi pihak lain untuk bersama-sama mengelola SDA di Kabupaten Muara Bungo.
Apalagi, oknum pengusaha tersebut diduga ingin memonopoli eksplorasi pertambangan di Kabupaten Muara Bungo.
Bagus pun meminta agar masalah ini menjadi perhatian khusus dari pemangku kebijakan, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Muara Bungo, Pemprov Jambi hingga pemerintah pusat khususnya Kapolri Jenderal Polisi, Listyo Sigit Prabowo.
Baca Juga: Kenduri Teater Mahasiswa ASEAN di FIB UI, Ajang Menimba Ilmu Peran Mahasiswa
"Aparat penegak hukum harus bersikap tegas terhadap pihak-pihak yang melakukan pengadangan serta tidak berpihak terhadap pihak manapun," harap Bagus.
Lanjut Bagus, pihaknya sudah membuat surat permohonan perlindungan hukum ke Kapolri Jenderal Polisi, Listyo Sigit Prabowo.
Anggota DPRD Kabupaten Muara Bungo, Marhoni Suganda turut menyesalkan adanya pihak yang diduga memanfaatkan segelintir warga untuk kepentingan pribadinya.
"Tindakan-tindakan semacam itu kontradiktif dengan upaya Pemkab Bungo yang sedang menggenjot investasi. Dampaknya akan buruk karena investor akan takut menggelontorkan modalnya di Bungo apabila ada pihak-pihak yang merasa paling berhak dan berusaha memonopoli sumber daya alam di Bungo," terangnya.
Baca Juga: Waspada Covid-19 Kembali Melonjak, Depok Terbanyak Ditemukan Kasus Covid-19 di Jabar
Sebab menurut Mahroni, kemajuan daerah, salah satunya juga ditentukan dari faktor investasi,
"Bagaimana investor bisa masuk ke Bungo, kalau ada gangguan-gangguan seperti itu. Jika investor nyaman, maka investasi yang masuk juga terus meningkat. Pada akhirnya, ini juga bertujuan untuk mengurangi pengangguran dan juga akan menggerakkan ekonomi," ucapnya.