Ekonomi

Permudah Layanan, BPN Depok Gelar Sosialisasi Sertifikat Elektronik

Kepala BPN Kota Depok, Indra Gunawan (dua dari kiri).

RUZKA REPUBLIKA -- Permudah layanan, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Depok gencar menggelar penerapan Sertifikat Elektronik (sertifikat-el).

BPN Kota Depok terus bergerak agar masyarakat mulai melakukan transformasi digital atau beralih ke penerapan sertifikat-el.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Dalam menjalankan transformasi digital diperlukan sosialisasi yang masif. Selain itu, penerapan sertifikat elektronik di Kota Depok memerlukan kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang memadai.

Baca Juga: Ini Skema Dinkes Depok Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu

“SDM harus memahami apa itu sertifikat elektronik dan manfaatnya. Jika belum memahami, maka SDM harus ditingkatkan,” ujar Kepala BPN Kota Depok, Indra Gunawan dalam keterangan yang diterima, Kamis (28/03/2024).

Menurut Indra, edukasi kepada masyarakat juga penting dilakukan. Ia mencontohkan kasus di salah satu kota di mana masyarakat enggan menerima sertifikat elektronik yang diberikan.

“Jangan sampai kejadian di salah satu kota, diberikan sertifikat elektronik masyarakat sebaliknya enggan menerima,” terangnya.

Baca Juga: Baznas Depok Dukung ZIS di Sekolah, Dapat Bantu Sesama Siswa

Ia pun meminta agar dibuatkan jadwal sosialisasi secara masif terkait kebijakan sertifikat elektronik. Sosialisasi ini minimal dilakukan kepada stakeholder atau mitra kerja BPN.

“Sasaran pertama adalah stakeholder. Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), notaris, perbankan, karena mereka yang menjadi influencer,” jelasnya.

Indra juga meminta rekan-rekan yang selama ini mengurusi Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) atau langsung bersentuhan langsung ke masyarakat bisa disisipkan sosialisasi terkait dengan sertifikat elektronik.

Baca Juga: 10 Hari Terakhir Ramadhan, Masjid Agung Balai Kota Depok Gelar Iktikaf

BPN Kota Depok saat ini kekurangan 3.000 blanko sertifikat. BPN sudah mengajukan permintaan blanko baru, namun belum tersedia.

“Bisa saja tidak diserahkan oleh pusat karena akan beralih ke elektronik,” ungkapnya.

Penerapan sertifikat elektronik, merupakan pertempuran untuk meyakinkan masyarakat. Ia mencontohkan kasus penolakan mobile banking di masa lalu yang sempat terjadi.

Baca Juga: Ikhlas Dipalak Sosok Bertampang 'Steven Seagal', Dipepet dengan Jempol dan Telunjuk Digesek-gesekan

Sertifikat elektronik adalah pertempuran kita meyakinkan masyarakat. Begitu luar biasanya serangan, orang-orang tidak nyaman, tidak puas seperti peristiwa penolakan mobile banking..

"Orang dulu tidak percaya dengan pelayanan elektronik, tapi sekarang semua pakai elektronik, dari transfer sampai Qris,” tutur Indra.

Sebagai informasi, penerapan sertifikat elektronik di Kota Depok berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia nomor 285/SK-OT.01/III/2024 tentang Penunjukan Kantor Pertanahan Prioritas Dalam Program Kabupaten/Kota Lengkap, Penerbitan Dokumen Elektronik dan Wilayah Bebas dari Korupsi Tahun 2024. (***)

Berita Terkait

Image

Pemkot Depok Bentuk CSIRT, Dapat Mendukung SPBE yang Lebih Aman

Image

Depok Ikuti Launching CSIRT 2024, Perkuat Keamanan Siber

Image

17 Agustus 1945, Indonesia Merdeka, Tapi Depok Lebih Dulu Merdeka, Begini Ceritanya