Galeri
Ikhlas Dipalak Sosok Bertampang 'Steven Seagal', Dipepet dengan Jempol dan Telunjuk Digesek-gesekan
RUZKA REPUBLIKA -- Nama lengkapnya, Syaiful Anwar, namun orang-orang yang mengenalnya menyapa dengan nama Papi Ipul.
Sosok pria tua dengan tatapan tajam dan dingin, cukup 'menakutkan' bagi yang tak mengenalnya. Dengan tangan dilipat disertai sorotan matanya yang tajam, melihat siapa saja yang melintas dihadapannya, mulai dari ujung kaki hingga ujung kepala.
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca
Gayanya 'dipaksakan' parlente, sisiran rambut ditarik kebelakang dengan sisa rambut sedikit panjang di kuncir bak bintang film laga Steven Seagal.
Baca Juga: Ramadhan, Satpol PP Depok Razia Tempat Panti Pijat
Dengan tampang dan gayanya yang khas, Papi Ipul cukup dikenal para wartawan dan para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Balai Kota Depok.
Tak hanya itu, bagi warga yang kerap wara-wiri ke Balai Kota Depok, juga sudah tak asing dengan wajah Papi Ipul saat memasuki Gedung Baleka II.
Ya, Papi Ipul kerap membantu warga yang 'linglung' atau kebingungan saat hendak berkunjung ke kantor dinas atau yang hendak mengurus administrasi perijinan dan kependudukan.
Baca Juga: SMAN 1 Depok Gelar Paket Ramadhan Spesial, Bentuk Karakter Siswa Pahami Nilai Agama
Papi Ipul tak merasa segan menyapa para pejabat dengan hanya memanggil namanya, lalu memepetnya sambil memberi kode, jempol dan telunjuk yang digesek-gesekan, lalu berkata, "Masih ada sisa?," ucapnya sambil tersenyum.
Walau kadang sedikit risih melihat kelakuannya, tapi sebagian besar pejabat tak merasa terganggu, bahkan membalasnya dengan candaan sambil 'terpaksa' membuka dompet.
"Ikhlas ya, sehat-sehat, dimurahkan rejekinya. Aamiin!," ucap Papi Ipul mendoakan para pejabat yang dipepetnya.
Baca Juga: Pertemuan Sastrawan, Pelukis dan Pelaku Seni di Kafe Cornelis Depok
Aku mengenal Papi Ipul sejak bertugas di Kota Depok pada 2004. Dari cerita para wartawan senior di Kota Depok, ia sudah 'berkeliaran' di Balai Kota Depok sejak Depok masih berstatus kota administratif pada 1982 hingga pada 27 April 1999, Depok berubah menjadi Kotamadya.
Sehingga tak heran, kalau Papi Ipul cukup dikenal di kalangan pejabat atau kepala dinas yang pada masa itu masih menjadi staf atau masih calon pegawai negeri sipil (CPNS).
Nama panggilan Papi Ipul, aku sematkan ke dirinya, tak kala aku kerap mengajaknya liputan investigasi tempat-tempat hiburan malam.
Baca Juga: UPZ Sekolah di Depok Diharapkan Melatih Para Siswa Berzakat
Salah satu liputan bersama Papi Ipul yang cukup fenomenal, yakni saat melakukan investigasi pelacuran terselubung di Hotel Alexis Jakarta. Beritanya pun turun di Republika pada 19 Mei 2021 berjudul Sebelum Ditutup, Melongok 'Surga' Hiburan Hotel Alexis.
Ada kabar cukup menggembirakan, setahun belakangan ini, pemilik satu-satu kartu anggota seumur hidup Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Depok ini mulai rajin mengikuti pengajian yang kerap dihelat Komunitas Majelis Taklim Balai Wartawan yang dipimpin anggota PWI Kota Depok, Adi Rakasiwi.
Tak jarang pula Papi Ipul terlihat mulai aktif menginjakan kakinya ke Masjid Balai Kota Depok, suatu 'pemandangan' yang nyaris tak pernah terlihat selama ini.
Baca Juga: AMDK Aman Dikonsumsi, Ini Deretan Syarat Dari Pemerintah
Bahkan, petuah-petuah agama pun keluar dari mulutnya dan cukup fasih menjabarkan hadist dan kisah-kisah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.
Ilmu agama Islamnya lumayan mumpuni, tak luput aku pun disiramnya nasehat tentang kehidupan. "Hidup itu kita harus ikhlas, menerima dan juga memberi. Dengan ikhlas, kita jalani hidup tanpa beban," ucapnya yang selalu didengungkannya.
Usia sudah lansia, namun tubuhnya tampak masih gagah. Prinsip hidupnya keikhlasan, mengalir seperti air. Tak pernah sedikit pun mengeluh, terutama soal keuangan dan kesehatan.
Baca Juga: Ramadhan, Satpol PP Depok Sweeping Penjual Miras
Penghasilannya tak menentu alias serabutan, namun tetap bersemangat untuk terus mejalani hidup dengan keikhlasan.
Begitu juga dengan kesehatannya, Papi Ipul tak pernah mengeluh sakit dan nyaris tak pernah terdengar kabar jatuh sakit.
Sejak awal November 2023, suara langkah sepatu lancipnya tak terdengar lagi di Balai Kota Depok. Kabar berhembus, sudah seminggu Papi Ipul terbaring sakit dirumahnya.
Baca Juga: Pendaftaran UTBK SNBT 2024 Dibuka, Cek Link dan Syaratnya
Aku bersama rekan-rekan wartawan PWI Kota Depok langsung mendatangi rumahnya di Perumnas Depok Utara. Benar saja, Papi Ipul terbaring lemas, tanpa asupan makanan dengan kondisi tubuh yang sudah kurus kering.
Sejak istri tercintanya meninggal dunia pada 2016, Papi Ipul bisa dibilang 'memilih' hidup sebatang kara. Dua anak lelakinya menjalani kehidupan dengan keluarga masing-masing. Dan, seorang anak perempuan kesayangannya, bekerja di sebuah perusahaan di Purwakarta.
Berkat bantuan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, dan seijin ketiga anaknya, Papi Ipul kami paksa untuk segera di evakuasi dan dirawat di RSUD Sawangan, Kota Depok.
Baca Juga: UI Umumkan 2.105 Calon Mahasiswa Baru yang Lolos Seleksi SNBP 2024, Segera Daftar Ulang
Hasil diagnosa dokter, ia di vonis mengidap penyakit paru-paru basah dan lambung kronis. Namun, berkat perawatan yang intens selama di rumah sakit, Papi Ipul dikabarkan sudah pulih dan bahagia bermain bersama cucu-cucunya.
Senin 25 Maret 2024, kami dapat kabar mengejutkan, pria tua kelahiran Palembang 1 Oktober 1950 itu menghembuskan nafas terakhir di bulan ampunan, bulan suci Ramadhan.
Sebelumnya, kami berencana menjemputnya untuk dibawa ke rumah sakit, tapi Malaikat Izrail menjalankan tugasnya, menjemput terlebih dahulu Papi Ipul.
Baca Juga: Syiar Ramadhan Kampus UI 2024, Gerak Semar, Gareng, Petruk dan Bagong
Kami, semuanya pun Ikhlas, tak terkecuali para ASN dan pejabat Pemkot Depok, hingga Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono meringankan langkahnya datang mendoakannya.
Ratusan wartawan dan para pejabat mengiringi prosesi 'kepergian' Papi Ipul, mulai dari mensholatkan hingga ke liang kubur yang dipimpin Ketua DPRD Kota Depok, HTM Yusufsyah Putra.
Tampak para pejabat yang hadir, Asisten Wali Kota Depok, Gandara Budiana dan Fitriawan, Kepala Diskominfo Kota Depok Manto, Kepala DP3AP2KB Kota Depok Nessi Annisa Handari, Kepala Dinas Rumkim Dadan Rustandi.
Baca Juga: Ratusan Kader Posyandu di Depok Diwisuda, Usai Jalani Pelatihan 25 Ketrampilan Dasar
Lalu terlihat juga Sekretaris Disdik Kota Depok Sutarno, Kabag Protokol dan Humas, Tinte Rosmiati beserta Kasie Protokol Startik Sartika dan para ASN, diantaranya Riko, Khoirul dan rekan-rekan dari BLP Kota Depok.
"Saya selalu ikhlas jika 'dipepet' Papi Ipul, kodenya asyik, berisik tapi menyenangkan," ungkap Ketua DPRD Kota Depok, HTM Yusufsyah Putra.
"Mungkin cuma Papi Ipul, kalau orang yang dipalak, tapi ikhlas," timpal Novli Siregar.
"Papi Ipul orang baik," ucap Kepala DP3AP2KB Kota Depok Nessi Annisa Handari.
Baca Juga: Dinas PUPR Depok Evakuasi Korban Banjir di Kelurahan Sawangan Baru
"Gayanya sok galak, tapi lucu dan asyik," terang Melasari.
"Inalilahi wainailaihi rojiun. Semoga almarhum husnul khotimah. Aamiin!," ucap Kepala Dinas PUPR Kota Depok, Citra Indah Yulianty.
"Inalilahi wainailaihi rojiun, turut berduka cita," ucap Anggota DPR RI, Wenny Hariyanto yang mengirimkan papan bunga ke Kantor PWI Kota Depok.
Kepala Disnaker Kota Depok, Sidik Mulyono merasakan duka yang mendalam, dengan sigap membantu menyelesaikan administrasi BPJS Tenaga Kerja yang dimiliki Papi Ipul.
Baca Juga: Ratusan RTLH di Depok Diperbaiki, Masing-masing Rumah Dapat Rp 23 Juta
Begitu pula dengan Kepala Disdukcapil Kota Depok, Nuraeni Widayatti yang langsung berinisiatif membantu administrasi akte kematian Papi Ipul.
Syaiful Anwar bin Ismail Zainudin telah dijemput Malaikat Izrail menghadap Allah SWT. Jika dipepet dengan kode, jempol dan telunjuk digesek-gesekan, Insya Allah, malaikat juga tahu, pun tersenyum dan memberikan jalan terbaik buat Papi Ipul. Aamiin! (***)
Oleh: Rusdy Nurdiansyah/Wartawan Senior/Ketua PWI Kota Depok
