Galeri

Di Manakah Bendera Palestina itu

Foto Republika Bersama Palestina

ruzka.republika.co.id--Di mana bendera Palestina yang lama kusimpan itu. Pastinya dulu kusimpan di lemari. Tapi sekarang tak ketemu lagi di mana. Istriku, tolong cari. Aku mau membawanya ke Monas.

Itu bendera kenangan, istriku. Kenangan mendalam, setidaknya bagi diriku, bagi kewartawananku bersama para jurnalis di Kantor Republika Buncit 37, dalam perjalanan ikut sedikit membela Palestina.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Saat itu, kalau tak salah tahun 1994, saya sebagai  wartawan Republika yang baru setahun terbit mendapat kabar Yasser Arafat akan kembali dari pengasingannya di Tunisia. 

Baca Juga: Gerakan Tari Jenaka dalam Senam Keluhuran Nuswantara di Kampus UI Depok

Redaksi Republika memutuskan, kita akan membersamai Arafat dalam pesawat yang akan membawanya pulang ke Gaza. 

Saya pun mengusahakan visa dari Kedubes Tunis di Jakarta, namun ditolak dengan berbagai alasan. Gagallah usaha tersebut.

Akhirnya, kita putuskan masuk ke wilayah Palestina. Namun, itu tak mudah. Bagaimana pun, untuk masuk ke wilayah Gaza, kita harus melewati wilayah Israel. 

Baca Juga: LDTQN Ponpes Suryalaya Tasikmalaya Menggelar Bimtek Musyawarah Perwakilan II

Itu berarti harus mendapatkan visa Israel. Saya pun mengusahakan visa dari Kedubes Singapura yang mewakili kepentingan Israel di Jakarta, namun lagi-lagi ditolak. Alasannya, tak ada jaminan keamanan.

Akhirnya saya mendapat visa Mesir, dengan maksud berusaha masuk Gaza via Rafah. 

Pertama-tama, saya mengusahakan visa Israel di Kedutaannya di Mesir. Ditolak. Akhirnya saya paksakan pergi ke Rafah, via darat, dengan melewati Gurun Sinai.

Baca Juga: Tim Filolog UI Bantu Identifikasi Naskah Kuno di Bogor

Di Rafah, penjagaan begitu ketat. Dan tanpa visa Israel, tentu tak bisa melintasi perbatasan.

Akhirnya saya kembali ke Kairo. Di sana saya menikmati waktu keliling lokasi-lokasi penting, dengan menginap di kosan mahasiswa Al Azhar, kawan-kawan saya juga, selama setengah bulan. 

Setengah bulan kemudian, saya terbang ke Yordan. Dari sanalah saya bisa masuk ke Yerusalem, berkeliling hingga Gaza, Tel Aviv, Jericho, Betlehem dan kawasan lainnya.

Hasil liputan saya, kemudian dimuat serial di Koran Republika selama satu pekan.

Penulis : Ahmadie Thaha (Mantan Wartawan Senior Republika)

Berita Terkait

Image

Ronaldo Salahkan FIFA Batalkan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Image

Ronaldo Salahkan FIFA Batalkan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Image

Habiskan Dana Triliunan, FIFA Batalkan Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20