Wow, 'Si Tukang Bubur' Binton Nadapdap, Ternyata Punya Koleksi Ribuan Lukisan, Buku dan Foto
ruzka.republika.co.id--Wow, siapa sangka, 'Si Tukang Bubur' Binton Nadapdap ternyata punya koleksi ribuan lukisan asli dengan berbagai macam aliran dari para pelukis maestro di Indonesia. Total ada 1.000 lukisan dari karya pelukis, sebut saja, seperti Affandi Koesoema, Basuki Abdulah, Amrus Natasya, Abas Alibasya, Erika Richardo dan Amrus Natasya.
Gilanya lagi, Binton yang juga merupakan seorang pensiunan pegawai bank, koleksinya tak hanya lukisan, tapi juga mengkoleksi 70 ribu buku bersejarah dari seluruh pelosok Indonesia dan penjuru dunia dengan beragam genre seperti buku biografi, filsafat dan buku ilmu pengetahuan lainnya, novel dan komik karangan Taguan Harjo, Ganes Th, Gan KL atau Hans Jaladara, selain tentunya Kho Ping Hoo dan tak ketinggalan serial Sam Kok.
Semakin dibuat geleng-geleng kepala, sesuatu yang mungkin tidak pernah diketahui dalam sejarah. Binton memiliki koleksi yang kini, mungkin tidak banyak yang tahu bahwa Pemerintah Hindia Belanda melalui Uitgegeven door Het Nederlandsch Bijbelgenootschap pernah menerbitkan Kitab Perjanjian Lama berbahasa Sunda yang dicetak di Amsterdam tahun 1891.
Baca Juga: Sejarah Depok dalam Buku Novel Fanny Jonathans Poyk, Suami yang Hilang
Ada juga koleksi sebuah tafsir Al Quran berbahasa Jawa yang diterbitkan oleh kelompok Ahmadiyah tahun 1958 di Yogyakarta.
Koleksi kedua buku ini saja dapat membuka sebuah diskusi tersendiri tentang syiar agama pada masa lalu.
Belum lagi sejumlah buku sosial budaya tentang orang-orang Belanda atau peranakan yang tinggal di Indonesia pada masa kolonial, yang tentunya semua berbahasa Belanda.
Ada juga buku asli Mein Kampf karya Adolf Hitler yang dicetak di Jerman tahun 1944 dan buku agama dari berbagai agama, serta koleksi kitab suci, seperti Al Qur'an kuno.
Baca Juga: Sejarah Depok dalam Buku Novel Fanny Jonathans Poyk, Ibu Pada Bait Kenangan
Dan, koleksi lainnya yang bisa dibilang cukup langka yakni ada 40 koleksi buku yang ditulis tangan secara langsung menggunakan media daun lontar (manuskrip) atau buku zaman kerajaan yang usianya lebih dari 100 tahun hingga 200 tahun.
Cukup mecengangkan, Binton juga mengkoleksi ratusan ribu foto-foto tempo dulu dan sejarah berikut klise fotonya, diantaranya foto para petinggi TNI pada masa Orde Lama dan aktivitas Presiden Sukarno hingga aktivitas Presiden Soeharto. Yang cukup menarik perhatian yakni pajangan foto lucunya Presiden Megawati saat belia dan cantiknya saat remaja.
Lalu, koleksi apa lagi yang Binton miliki? Ada dokumen bersejarah, perangko, kartu pos dan uang kuno serta beberapa koleksi mobil antik.
Semua koleksi tersebut tersimpan rapih dan terawat di museum pribadinya di dua tempat yakni di ruko tempat ia berjualan Bubur Ayam Binton di Jalan Cinere Raya dan dirumahnya yang cukup luas, diberi label Binton Nadapdap Galeri yang juga beralamat di Jalan Cinere Raya, Kota Depok.
"Membuat sejarah itu sulit, tapi merawat sejarah itu lebih sulit. Tujuan saya agar dapat mewariskan sejarah kepada anak cucu dengan harapan jangan sekali-kali melupakan sejarah atau Jasmerah," ujar Binton saat mengundang sejumlah wartawan di galerinya, di Bubur Ayam Binton, Jalan Cinere Raya, Kota Depok, Selasa (19/09/2023).
Kegilaan pria kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara tahun 1970 ini memburu lukisan, buku, foto dan lainnya yang berbau sejarah diawali sejak masih bujangan pada 1992. Ia berburu ke seluruh pelosok Indonesia dan negara-negara yang dikunjungi.
"Saya sejak muda memang sangat tertarik dengan seni lukisan dan gemar baca buku. Untuk buku, saya berburu ke toko-toko buku loak, seperti di Pasar Senen," terang Binton yang kini memiliki seorang istri Elly Dinar dan 3 anak yakni Agnes Ria Febriyanti, Cindy Debora Bestaida dan Davinci Edison Nadapdap.
Binton dengan koleksinya bertigline Merawat Sejarah itu mendapat banyak piagam penghargaan, diantaranya dapat 2 penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia yakni Kolektor Foto dan Klise Terbanyak di Indonesia dan Museum Pribadi dengan koleksi dan Jenis Terbanyak.
Lalu, dapat penghargaan dari Rekor Spektakuler dan Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk Koleksi Foto-foto dan Klise Sejarah Indonesia Terbanyak.
Baca Juga: Penataan Trotoar Margonda Raya Lanjutan Mulai Dikerjakan, Ditargetkan Akhir Desember Selesai
Dan, kegilaan Binton juga membuat aktor dan pecinta seni lukis, Helmy Yahya pemasaran dan mengunjungi Binton Nadapdap Galeri melihat langsung puluhan ribuan koleksi lukisan dan benda-benda bersejarah sekaligus membuat konten di channel YouTube Helmy Yahya Bicara episode Berbincang dengan Kolektor Seni Binton Nadapdap yang tayang 23 Desember 2022.
"Banyak sekali koleksi karya-karya seninya, bukan hanya lukisan, buku tua hingga patung serta perangko,” ujar produser, konten kreator, perancang acara, pembawa acara, dan juga politisi ini dalam tayangan channel YouTube Helmy Yahya tersebut.
Helmy bertanya bagaimana awal kecintaannya mengoleksi lukisan-lukisan, barang seni tersebut?
Menurut Binton berawal dari melihat lukisan seorang guru SMP, dari situlah awala kesukaan melihat karya seni dan di belakang hari mengoleksi karya-karya seni.
Baca Juga: Atasi Kemacetan di Kota Depok, 2 Pertigaan Jalan Dilebarkan, Habiskan Anggaran Rp 22 Miliar
Binton juga bercerita sampai sekarang dia punya lebih dari 1.000 lukisan. Salah satu yang dikaguminya pelukis Amrus Natasya. “Saya kagum dengan Amrus itu karena hasil perupa itu luar biasa. Beliau melukis, dipahat dulu baru dilukis.”
Helmy sendiri menyampaikan maestro Indonesia terbaik salah satunya adalah Basuki Abdullah. Karya pelukis istana yang banyak melukis ratu-ratu dan raja-raja dari seluruh kerajaan di dunia. Pelukis dengan nama lengkap Fransiskus Xaverius Basuki Abdullah adalah salah seorang maestro pelukis Indonesia.
Abdullah dikenal sebagai pelukis aliran realis dan naturalis. Meninggal dalam keadaan mengenaskan, dibunuh. Pun tentang karya-karya Basuki Abdullah banyak dikoleksi Binton.
Sebagai pecinta dan pengokleksi barang seni, bahkan yang paling ironis dia pernah meminjam uang dari bang demi membeli lukisan kecintaanya. “Saya pernah minjam uang dari BRI demi beli-beli koleksi-koleksi seni,” kisahnya.
Tentang hobbynya, kolektor yang merawat karya-karya, buku-buku dan naskah atau manuskrip tua sejak 1992 ini, yang awalnya hanya hobi mengumpulkan buku-buku tentang lukisan. “Banyak sekali koleksi karya-karya seninya. Tidak hanya lukisan, patung serta perangko, hingga mengoleksi banyak buku-buku klasik.”
Helmy menyebut Binton gila. “Wah. Gila. Saya juga pecinta buku tetapi bukunya bukan main-main,” sebut Helmy atas kekaguman-nya. Bahkan, buku yang dikoleksi Binton buku-buku langkah, bahkan ada dikoleksi Alquran yang diterbitkan Tahun 1800.
Tentang hal ini, Binton menjelaskan, bahwa nilai seni merupakan nilai yang luar biasa. “Nilai seni itu tak bisa diukur dengan uang. Tak dapat dihitung berapa nilainya,” jelas suami Elly. Saking cintanya akan karya-karya seni, bahkan istrinya menyebut, bahwa istri pertama Binton adalah buku.
Walau dirinya tak sependapat dan setuju ungkapan itu, tetapi faktanya sewaktu menikah mereka membuat kesepakatan. “Istri, setelah menikah tak boleh melarang Binton membeli buku atau koleksi seninya.”
Baca Juga: Untuk Ibu Hamil Risiko Tinggi, Ini Aplikasi Cegah Stunting Sejak Masa Kehamilan
Koleksi Binton didapatkan dari berbagai tempat. “Jadi kalau buku-buku yang buku-buku yang langka yang saya punya itu sebenarnya banyak dari naskah yang ditulis di Lontar dan saya kolektor foto bersejarah dan buku naskah kuno,” ungkap Binton.
Ada beberapa koleksinya telah Binton hibahkan ke Arsip Negara. Ini membuktikan kecintaannya kepada Bangsa Indonesia melalui koleksi koleksi bersejarahnya.
"Jadi kolektor itu bukan merupakan pekerjaan yang mudah dan bukan pekerjaan yang murah, karena jarang sekali yang peduli dengan barang barang bersejarah," jelas Binton yang kini juga memilih aktif sebagai politisi dan merupakan Caleg DPRD Kota Depok dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
"Tentu, jika saya terpilih menjadi anggota dewan, saya akan memperjuangkan karya-karya seni dan benda antik dapat sertifikat yang bernilai, sama seperti sertifikat tanah, rumah dan surat kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB). Selain itu saya juga akan memperjuangkan pemberdayaan UMKM untuk dipermudah memperoleh kredit bank. Saya kan mantan pegawai bank, potensi ekonomi UMKM lebih menjanjikan," tutur Binton Caleg PSI dari daerah pemilihan Kecamatan Beji, Cinere dan Limo, Kota Depok.
(Laporan Reporter: Agnesya Ayu/Dwi Retno Sari/Rusdy Nurdiansyah)