Gaya Hidup

Rayakan Kemerdekaan dengan Kisah Sukses Srikandi Bulog dalam Mengantarkan Kebaikan

Para srikandi Perum Bulog, inspiratif kaum perempuan di Hari Kemerdekaan.

RUZKA REPUBLIKA -- Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan setiap 17 Agustus dengan penuh semangat dan rasa syukur.

Tahun 2024 ini, selain mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan bangsa, kita juga bisa mengambil inspirasi dari para perempuan hebat.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Perempuan yang terus berjuang di berbagai sektor, termasuk di dunia bisnis rantai pasok pangan yang cenderung masih didominasi kaum pria.

Salah satu contoh inspiratif datang dari 2 sosok Srikandi Bulog, yaitu Sonya Mamoriska Harahap, Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan, serta Febby Novita, Direktur Bisnis.

Baca Juga: Gelar Apel Siaga, PLN All Out Sukseskan Upacara HUT RI 79 di IKN

Melalui kisah mereka, kita dapat belajar tentang dedikasi, kesetaraan gender dalam bekerja dan semangat kemerdekaan untuk terus meningkatkan jenjang karir tanpa batas.

Sonya pulang ke Indonesia untuk meniti karir setelah menamatkan pendidikan S2 di luar negeri karena terinspirasi dengan pengabdian almarhum ayah saya sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil.

Saat awal bergabung di Perum Bulog pada tahun 1998, saya bergabung di bagian pengadaan barang luar negeri. Setelah tamat, saya dipercaya mengepalai bidang Informasi Teknologi (IT) sesuai dengan latar belakang pendidikan Sonya.

Baca Juga: Upacara Peringatan HUT ke 79 RI, 42 Paskibraka Depok Dikukuhkan

"Saya Kemudian melanjutkan pendidikan S3 manajemen strategis di Indonesia dan akhirnya saya dipercaya untuk mengepalai direktorat transformasi & hubungan kelembagaan” ujar Sonya, Jumat (16/08/024).

Sonya meneruskan karirnya dengan tekad yang kuat untuk berkontribusi pada perusahaan yang memiliki peran penting dalam ketahanan pangan nasional.

Dengan latar belakang yang solid dalam manajemen strategis dan memiliki pengalaman saat Perum Bulog bertransformasi dari Lembaga Pemerintah Non Departemen lalu menjadi Perum di bawah Kementerian BUMN, ia saat ini memimpin Perum Bulog untuk melakukan transformasi kembali setelah 57 tahun berdiri.

Baca Juga: Vokasi UI Dukung Depok Tatap UCCN 2025 Sebagai Kreatif

“Saya pernah bekerja di perusahan asing di Amerika Serikat setelah menempuh pendidikan S1 dan terpacu untuk lebih mendalami ilmu bisnis sampai ke jenjang pendidikan S2 ke Australia, berharap bisa membawa suatu transformasi digital di Perum Bulog,” terangnya.

Salah satu tantangan terbesar Sonya adalah memastikan bahwa walaupun Perum Bulog sudah berdiri lebih dari 50 tahun, tapi tetap bisa mengikuti dan menerapkan perkembangan teknologi sesuai kemajuan zaman.

Di sisi lain, Febby Novita memiliki peran sentral dalam mengembangkan strategi unit bisnis komersial Perum Bulog yang berfokus pada diversifikasi dan inovasi.

Baca Juga: IM3 Luncurkan Program Nongkrong Bareng dan Produk Hot Promo, Hadirkan Pengalaman Digital untuk Milenial

Melalui pendekatan yang kreatif dan berkesinambungan, Febby telah berhasil memposisikan Perum Bulog sebagai pemain kunci pada pangsa pasar beras premium dan memperluas jejaring ritel Rumah Pangan Kita (RPK). Saat ini sudah lebih dari 20 ribu RPK milik masyarakat yang hadir di berbagai provinsi di Indonesia.

“Saya mulai bergabung di Perum Bulog sejak 27 tahun yang lalu, dari posisi staff sampai pada akhirnya di posisi sekarang ini. Hal yang paling membanggakan selama bekerja di Perum Bulog adalah mengantarkan kebaikan melalui pembagian beras sampai ke pelosok daerah yang sulit terjangkau. Ini adalah tugas mulia,” jelas Febby.

Dalam karirnya di Perum Bulog, Febby telah memperkenalkan berbagai produk komersial baru yang tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumen tetapi juga memperkuat citra Perum Bulog sebagai perusahaan yang inovatif.

Baca Juga: Buku Jejak Penyair 1970-an, Memuliakan yang Tiada dan Memantik yang Muda

Tantangan utama dalam pekerjaannya adalah bagaimana menjaga relevansi produk Perum Bulog di tengah perubahan preferensi konsumen dan persaingan yang semakin ketat.

Salah satu inisiatif yang dipimpin oleh Febby adalah pengembangan produk-produk berbasis pangan lokal yang dikemas dengan cara yang menarik bagi konsumen modern.

"Saya melihat peluang besar dalam menggabungkan kearifan lokal dengan teknologi pengolahan modern untuk menciptakan produk yang tidak hanya digemari, tetapi juga memiliki nilai tambah bagi konsumen," tutur Febby.

Baca Juga: RSUI Bersama Dosen Vokasi UI Lakukan Kolaborasi Edukasi, Inovasi Kursi Duduk Khusus untuk Anak Cerebral Palsy

Selain Sonya dan Febby, ada 5 Srikandi Bulog yang dipercaya sebagai Pimpinan Wilayah Perum Bulog di antaranya Elis Nurhayati, Pemimpin Wilayah Kantor Sumatera Selatan dan Bangka Belitung,

Kemudian Mersi indrayani, Pemimpin Wilayah Kantor Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, Ninik Setyowati, Pemimpin Wilayah Kantor Yogyakarta, Siti Mardati Saing, Pemimpin Wilayah Kantor Sulawesi Tenggara dan Sri Murniati, Pemimpin Wilayah Kantor Sumatera Barat.

Sonya, Febby, Elis, Mersi, Ninik, Siti Mardati dan Sri Murniati, merupakan inspirasi bagi generasi muda perempuan, yang bercita-cita untuk mencapai kesuksesan dalam karir mereka tanpa mengenal stigma dan batas.

Baca Juga: BAZNAS Serahkan NPWZ ke RSUD KiSA Depok, Dekatkan Pelayanan Zakat dengan Masyarakat

Mengantarkan kebaikan dalam semangat kemerdekaan menjadi bukti bahwa dengan tekad yang kuat, ketekunan, kepercayaan diri dan semangat yang tidak pernah padam, perempuan Indonesia dapat meraih prestasi gemilang di berbagai bidang, bahkan di bidang yang banyak didominasi oleh kaum pria sekalipun.

Mengantarkan kebaikan tanpa batas. (***)

Berita Terkait

Image

Liri Lagu Tutur Batin - Yura Yunita

Image

Lirik Lagu Tutur Batin dari Yura