Info Kampus

Permainan Edukasi, Pahami Karakteristik Batuan secara Makroskopis di Laboratorium Parangtopo UI, Dimainkan Siswa SMAN 1 Depok

Permainan inovasi tim pengabdi UI tersebut berupa“Yes” or “No” Question dan ditujukan kepada siswa kelas XI SMA Negeri 1, Kota Depok, Jawa Barat.

ruzka.republika.co.id--Tim pengabdian masyarakat (pengmas) dari Program Studi Geologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia (UI) menciptakan inovasi permainan edukatif dan interaktif untuk memperkenalkan mineral dan jenis-jenis batuan di taman batuan yang terletak di Laboratorium Alam Parangtopo, Kampus Depok, Jawa Barat.

Batuan merupakan objek utama yang dipelajari dalam ilmu geologi, karena memberikan informasi mengenai keterbentukan bumi di masa lampau.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Hal ini akibat batuan merupakan produk akhir dari berbagai proses geologi yang telah terjadi.

Ketua tim pengabdi, Rezky Aditiyo, M.T, mengatakan bahwa, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan interaktif mengenai batuan dan proses terbentuknya.

Baca Juga: Wakaf MUI dan Bank Indonesia Bangun Halal Tourism Hub Buya Hamka di Sumbar

"Kami ingin mengubah pandangan masyarakat terhadap pembelajaran geologi. Dengan menggabungkan pendekatan permainan dan edukasi di laboratorium, kami berharap siswa dan masyarakat dapat lebih memahami betapa menariknya dunia batuan dan mineral," ujar Rezky dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (16/12/2023).

Permainan inovasi tim pengabdi UI tersebut berupa“Yes” or “No” Question dan ditujukan kepada siswa kelas XI SMA Negeri 1, Kota Depok, Jawa Barat.

Permainan ini menggunakan karpet berukuran sembilan meter persegi yang pada permukaannya tercetak panel petunjuk untuk membantu peserta mengidentifikasi jenis-jenis batuan.

Baca Juga: Cegah Penularan HIV Pada Ibu Hamil, Ini yang Dilakukan Dinkes Depok

Peserta permainan dibagi ke dalam enam kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas enam hingga tujuh orang anggota.

Setiap kelompok diberikan sampel batuan tanpa diberitahu nama batuan tersebut, dan peserta akan memulai dengan berdiri di panel start. Peserta kemudian diminta menjawab pertanyaan “iya” atau “tidak” yang tertera pada panel di karpet tersebut.

Pertanyaan yang diberikan berisi deskripsi karakteristik batuan. Jika karakteristik tersebut sesuai dengan batu yang mereka pegang, maka peserta menjawab “iya”, tetapi jika tidak sesuai, peserta menjawab “tidak”.

Baca Juga: Siaga Nataru, PLN Icon Plus Siap Amankan Jaringan Telekomunikasi dan Kelistrikan

Jika jawaban peserta benar, mereka akan diarahkan untuk melangkah ke pertanyaan berikutnya dengan mengikuti panah jawaban “iya” atau “tidak” sampai mereka mendapatkan nama batuan yang sesuai dengan yang mereka genggam. Sebaliknya, jika jawaban mereka salah, mereka akan gugur dan akan digantikan oleh tim lawan.

Rezky menerangkan, kunci keberhasilan dalam permainan ini adalah memahami karakteristik batuan secara makroskopis atau mata telanjang. Batuan yang diperkenalkan adalah yang umum dan memiliki keunikan dari segi keterbentukannya.

Di antaranya adalah kelompok batuan beku seperti basal, gabbro, granit, dan batu apung. Selain itu, diperkenalkan pula batuan yang memiliki manfaat secara ekonomi, misalnya batu bara dan berbagai mineral berharga.

Baca Juga: Depok Klaim Stunting Turun dan Saat Ini Sudah 12,6 Persen, Masuk 5 Besar Terendah Nasional

Dengan demikian, siswa juga dapat memahami relevansi geologi dalam kehidupan sehari-hari dan pemanfaatannya dalam sektor ekonomi.

Selain mengikuti permainan ini, para peserta pengmas juga melakukan eksplorasi langsung dan belajar melalui berbagai eksperimen praktis yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman mereka.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan ilmu kebumian dapat lebih terintegrasi di sekolah dan pemahaman masyarakat tentang geologi semakin meningkat.

Baca Juga: 2024, Depok akan Tambah Ratusan Titik RW Net, Diharapkan Dapat Memenuhi Kebutuhan Jaringan Internet

“Pembelajaran geologi yang menarik dan inovatif di Laboratorium Parangtopo UI menjadi langkah positif dalam menggairahkan minat siswa terhadap ilmu kebumian sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang potensi bahaya geologi dan keberagaman sumber daya alam di Indonesia,” jelas Rezky tentang pengmas yang berlangsung pada akhir bulan lalu.

Berita Terkait

Image

UI Dorong Wirausaha Muda yang Bijak Finansial lewat Cips Learning Hub Goes to Campus

Image

1 dari 3 Orang Indonesia Idap Hipertensi

Image

Ini yang Harus Dicermati Hadapi Godaan Pinjol