Peneliti UI Temukan Daun Gambir Sebagai Produk Herbal Penurun Kolestrol
ruzka.republika.co.id--Kolesterol tinggi dan lemak darah dapat menjadi pemicu serius penyakit kardiovaskular dan jantung koroner.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) tahun 2022 menunjukkan bahwa penderita kolesterol di Indonesia mencapai 28% dari total jumlah penduduk.
Sampai saat ini, pengobatan kolesterol melibatkan penggunaan obat-obatan kimia, seperti golongan statin yang dapat berisiko untuk menimbulkan efek samping jika digunakan dalam jangka waktu yang panjang.
Baca Juga: HGN 2024, RSUI Depok Edukasi Makanan Pendamping Air Susu Ibu ke Pasien
Doktor Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FF UI), Dr apt Nanang Yunarto menemukan harapan baru dari kekayaan alam Indonesia, yaitu tanaman gambir (Uncaria gambir Roxb) yang terbukti memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar lemak dalam darah.
Efek penurunan kadar lemak dalam darah ini disebabkan oleh kandungan katekin yang terdapat dalam daun gambir.
Penelitian ini dilakukan di bawah bimbingan Guru Besar FFUI Prof Dr apt Berna Elya dan Prof Dr apt Rani Sauriasari serta Profesor Riset dengan Kepakaran Bidang Epidemiologi dan Biostatistik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Dr dr Laurentia Konadi.
Baca Juga: Depok Dorong Pengembangan UMKM di Rusunawa
Penelitian ini juga dilakukan uji klinik fraksi etil asetat daun gambir dalam bentuk tablet salut selaput.
Produksi tablet salut selaput fraksi etil asetat daun gambir dilakukan pada skala produksi menggunakan fasilitas industri yang memenuhi standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOTB) di PT Deltomed Laboratories.
Hasil uji klinik membuktikan bahwa kombinasi simvastatin 10 mg dan 2 tablet salut selaput fraksi etil asetat daun gambir (dosis 1000 mg) memberikan hasil terbaik dalam menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, LDL, dan meningkatkan kadar HDL.
Dari sisi keamanan, penggunaan tablet ini aman selama 12 minggu, tidak memengaruhi fungsi organ vital dan tidak menunjukkan efek samping merugikan pada pasien.
Dengan temuan ini, daun gambir berpotensi sebagai alternatif alami yang efektif dan aman untuk menangani masalah lemak darah tinggi.
Dengan temuan ini, fraksi ekstrak daun gambir menjanjikan sebagai produk herbal fitofarmaka dan dapat menjadi alternatif yang efektif serta aman untuk menangani masalah lemak darah tinggi.
Baca Juga: Pemilu 2024, KPU Depok Lantik 38.990 Orang KPPS
Dengan produksi ekstrak gambir mencapai hampir 27 ribu ton setiap tahunnya di Indonesia, ketersediaan bahan baku ini sangat mencukupi untuk produksi produk fitofarmaka ekstrak daun gambir secara mandiri. Hal ini tentunya dapat mendukung program pemerintah dalam percepatan pengembangan fitofarmaka dan mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku.
“Penelitian Nanang diharapkan dapat mendukung percepatan pengembangan produk fitofarmaka asli Indonesia, mengurangi ketergantungan impor bahan baku, serta memberikan wawasan kepada kita untuk mengolah bahan baku alam menjadi sediaan herbal yang aman bagi masyarakat,” ujar Prof Berna dalam siaran pers yang diterima, Kamis (25/01/2024).
Baca Juga: Gratis Mau Gunakan Layanan MCAP Depok di Sekolah, Ini Cara Pengajuannya
Dr apt Nanang memperoleh gelar Doktor Ilmu Farmasi dengan predikat summa cumlaude dalam sidang terbuka promosi doktor yang dilaksanakan di Ruang Sidang Besar FFUI, pada Jumat (12/01/2024).
Dalam melakukan penelitian ini, Dr apt Nanang mendapatkan bantuan pendanaan penelitian dari Kemenkes RI sebesar Rp 300 juta.
Ia berharap, penemuannya ini dapat dikembangkan dan memberikan kebermanfaatan yang besar bagi perkembangan ilmu farmasi dan seluruh lapisan masyarakat.