Info Kampus

Program IISMA Co-Funding 2024 Dibuka, Catat Pengumuman dan Persiapan Keberangkatan

UI sosialisasikan program IISMA Co-Funding 2024.

RUZKA REPUBLIKA -- Pendaftaran Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) Co-Funding 2024 mulai dibuka pada pekan pertama bulan April.

Mahasiswa yang lolos seleksi akan diumumkan pada Mei dan persiapan keberangkatannya ditargetkan pada Juni hingga Agustus 2024.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Informasi ini disampaikan oleh Kepala Program IISMA 2024, Dr. Eng. Ir. R. Rachmat Sriwijaya, S.T., M.T dan Manajer Bidang Umum dan Administrasi IISMA 2024, Andi Rahadiyan Wijaya, Ph.D, pada webinar “Sosialisasi Program IISMA Co-Funding 2024” yang diadakan oleh Center of Independent Learning (CIL) Universitas Indonesia (UI), Selasa (02/04/2024) lalu.

Baca Juga: Warga Depok Diingatkan Sebelum Mudik, Perhatikan Hal Ini

Program IISMA Co-Funding akan berlangsung selama 5 bulan, yakni pada Agustus 2024 hingga Januari 2025.

Tahun ini, terdapat lebih dari 44 kampus tujuan untuk jenjang sarjana yang tersebar di Amerika Serikat, Inggris, Eropa, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, dan beberapa wilayah lainnya.

Sementara itu, untuk jenjang vokasi, terdapat 29 kampus tujuan yang tersebar di beberapa negara.

Kuota per kampus pada program IISMA Co-Funding ini ditargetkan sebanyak 10 hingga 20 mahasiswa.

Baca Juga: Pemprov Jabar Operasi Pasar Bersubsidi, Alokasikan 5.372 Paket Sembako ke Depok

Kepala CIL UI, F. Astha Ekadiyanto, S.T., M.Sc,. menyebut bahwa UI mendukung penuh Program IISMA Co-Funding yang dijalankan oleh pemerintah.

“UI sangat mendukung partisipasi mahasiswa untuk kegiatan pembelajaran, termasuk Program IISMA. Tentunya, kita berharap generasi muda mendapat pengalaman global dan kesempatan untuk belajar di negeri orang, melalui IISMA semua dipersiapkan dengan baik,” jelas Astha.

IISMA Co-Funding adalah program pendanaan bersama antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan perguruan tinggi di Indonesia untuk mendukung mahasiswa mengikuti program mobilitas internasional.

Baca Juga: Damkar Depok Berikan Tips Aman Cegah Kebakaran Saat Mudik Lebaran

Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa Indonesia tentang keragaman akademik dan budaya internasional, serta memperkuat jejaring mahasiswa Indonesia di tingkat global. Program ini memungkinkan mahasiswa Indonesia untuk belajar di perguruan tinggi luar negeri selama satu semester.

Menurut Dr. Rachmat, total pendaftar Program IISMA 2024 mencapai 10.363 peserta yang terdiri atas 8.381 mahasiswa program sarjana dan 1.982 dari program vokasi.

Dari total tersebut, hanya 2.277 mahasiswa yang lolos tahap wawancara. Keseluruhan peserta masuk melalui tiga jalur, yakni Reguler, Afirmasi, dan Co-Funding.

Baca Juga: Depok Siap Bersinergi Sukseskan Operasi Ketupat Jaya 2024

“Kami berharap meski ada tiga kategori tersebut, semua adalah IISMA dari Kemendikbudristek. Perbedaan jalur hanya masalah teknis, namun secara umum keberlangsungan program akan tetap sama, tidak ada perbedaan status antar ketiga jalur tersebut,” ungkapnya.

Andi menjelaskan bahwa jalur Co-Funding dan Reguler hanya berbeda dalam skema pendanaan dan daftar perguruan tinggi mitra. Terkait ketentuan pendaftaran, tanggal keberangkatan, dan durasi pelaksanaan program tetap diberlakukan sama.

Mahasiswa yang mendaftar Program IISMA Co-Funding harus melewati proses seleksi yang sangat ketat. Ditambah, jumlah penerima dari jalur tersebut meningkat dua kali lipat dari tahun lalu, sehingga kesempatan mahasiswa untuk mengikuti program ini semakin besar. Tahun ini, kesempatan mahasiswa dari jalur IISMA Co-Funding ditambah menjadi minimal 750 awardees.

Baca Juga: Dinkes Depok Berikan Tips Mudik Sehat, Aman dan Selamat

Untuk itu, Andi berpesan kepada seluruh mahasiswa agar menggunakan kesempatan tersebut sebaik mungkin. Ia berharap mahasiswa tidak hanya belajar di luar negeri, tetapi juga membangun networking.

"Kunci sukses di masa depan adalah networking, baik dari lingkup nasional maupun internasional. Jangan lihat dari segi biaya yang dikeluarkan, tetapi anggap sebagai investasi untuk koneksi di masa depan,” jelasnya. (***)

Berita Terkait

Image

UI Dorong Wirausaha Muda yang Bijak Finansial lewat Cips Learning Hub Goes to Campus

Image

1 dari 3 Orang Indonesia Idap Hipertensi

Image

Ini yang Harus Dicermati Hadapi Godaan Pinjol