UI Jadi Perguruan Tinggi Peraih Penghargaan Terbanyak di ONMIPA PT 2024
RUZKA REPUBLIKA -- Prestasi nasional kembali diukir oleh kontingen Universitas Indonesia (UI). Kali ini, 17 mahasiswa dari lintas fakultas meraih penghargaan terbanyak dalam ajang Olimpiade Nasional (ON) Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA -Perguruan Tinggi (PT) 2024.
Kontingen UI berhasil meraih juara di setiap cabang lomba yang dikompetisikan, yaitu Matematika, Kimia, Fisika dan Biologi.
Adapun penghargaan yang diraih kontingen UI terdiri dari 3 medali emas, 6 medali perak, 4 medali perunggu, dan 4 honorable mention.
Perolehan tersebut meningkat dari tahun-tahun sebelumnya, yakni tahun 2022 sebanyak 14 penghargaan dan tahun 2023 sebanyak 14 penghargaan.
Bidang Matematika, medali emas diraih Muhammad Jilan Wicaksono, Fakultas MIPA angkatan 2022; medali perak diraih Patrick Darian dan Jery, keduanya dari Fakultas MIPA angkatan 2022 dan 2021.
Sementara itu, Brayen Damara, Fakultas MIPA angkatan 2022 dan Mohammad Ferry Husnil Arif, Fakultas Ilmu Komputer angkatan 2021 meraih honorable mention.
Di bidang Fisika seluruhnya mahasiswa dari Fakultas MIPA, yaitu Jovan Alfian Djaja meraih medali emas; M. Naufal Atahullah dan Shaun Michael Dayanti Intong meraih medali perak, ketiganya angkatan 2021.
Baca Juga: Disdukcapil Depok Percepat Pelayanan Kependudukan, Kini Hanya 3 Hari Kerja
Sementara medali perunggu diraih oleh Faris Ramadhantyo Darmawan, angkatan 2022. Pada bidang Kimia, Muhammad Adyan Dafin, Fakultas Teknik angkatan 2023 meraih medali emas. Medali perak dan honorable mention secara berurut diraih mahasiswa Fakultas MIPA angkatan 2021 dan 2020 yaitu Christopher Jenaro dan Jonathan Evan.
Adapun bidang Biologi mahasiswa Fakultas MIPA meraih medali perak yaitu Rayhan Devishkar Al-Mahmud, angkatan 2022. Medali perunggu diraih Chaulah Achyar, angkatan 2021 dan Muhammad Irfan Afifudin, angkatan 2020; Simon Sebastian Gunawan, angkatan 2022. Honorable mention diraih Rendi Saputra, mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan, angkatan 2021.
ONMIPA 2024 dilaksanakan di Universitas Hasanudin, Makassar Sulawesi Selatan pada 13–16 Mei 2024. Sebelum menjadi peserta ONMIPA, mahasiswa UI harus mengikuti seleksi tingkat universitas dan wilayah.
Baca Juga: Sedekah Hutan UI 2024, Upaya Pelestarian Lingkungan Ramah dari Rumah
Muhammad Jilan Wicaksono, peraih medali emas bidang Matematika mengatakan bahwa seleksi di tingkat universitas dilaksanakan sekitar satu hingga dua bulan sebelum seleksi wilayah.
Format soal dibuat seperti tingkat wilayah untuk mensimulasikan tes sebenarnya.
"Pada tahapan ini, UI sukses mengirimkan 19 mahasiswa ke tingkat nasional dan berkompetisi dengan 260 peserta lainnya yang berasal dari 89 perguruan tinggi di seluruh Indonesia," ujar Jilan dalam keterangan yang diterima, Kamis (23/05/2024).
Kesuksesan ini tidak terlepas dari proses latihan dan bimbingan yang diselenggarakan UI sejak seleksi tingkat universitas. Jovan Alfian Djaja, peraih medali Emas bidang Fisika menuturkan mahasiswa UI dari rumpun sainsteknologi dan kesehatan bertanding untuk mendapatkan satu dari lima posisi kontingen UI untuk setiap bidang (Matematika, Biologi, Kimia, Fisika).
Baca Juga: Pencegahan TBC dan Stunting, SMPN 8 Depok Jadi Lokasi Pencanangan Geber Sijumo dan Jamillah
"Lima mahasiswa terbaik di setiap bidang kemudian diberikan pelatihan/pembinaan oleh dosen pembimbing masing-masing bidang dan para peraih medalis yang lalu sebagai persiapan untuk menghadapi tingkat wilayah dan nasional," kata Jovan.
Pengalaman olimpiade pada jenjang sekolah menengah juga menjadi faktor penentu keberhasilan mahasiswa UI pada ajang ONMIPA 2024.
Muhammad Adyan Dafi, peraih medali emas bidang Kimia, pernah menjadi finalis International Chemistry Olympiad (IChO) 2023. Ia mengatakan, pengalaman ini menjadi salah satu faktor penentu kesuksesannya meraih medali emas bidang kimia pada ONMIPA 2024.
Baca Juga: Polisi Ciduk Geng Motor yang Aniaya Seorang Remaja di Depok
Baik Adyan, Jovan, maupun Jilan sepakat terkait pentingnya latihan soal secara rutin untuk menjadi unggul di bidang masing-masing. Ketiganya memiliki cara tersendiri untuk menjaga konsistensi belajar untuk ONMIPA 2024.
Adyan mengoptimalkan konsistensi dengan aktif bertanya kepada dosen dan peraih medali sebelumnya.
Jovan menjaga konsistensi melalui proses pengajaran materi kepada orang lain. Adapun Jilan menekankan pentingnya spesialisasi materi guna mempertahankan fokus selama belajar. (***)