78 Apoteker di Depok Dapat Pembekalan Agent Of Chance
ruzka.republika.co.id--Sebanyak 78 Apoteker se-Kota Depok mengikuti kegiatan Pembekalan Agent Of Chance (AoC). Kegiatan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan komitmen untuk melaksanakan kegiatan edukasi dan masyarakat terkait penggunaan obat rasional.
"Pelatihan untuk meningkatkan kualitas dan komitmen para Apoteker," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati dalam siaran pers yang diterima, Jumat (23/09/2023).
Menurut Mary, dalam upaya mewujudkan hal tersebut, perlu adanya peran aktif dari seluruh unsur dalam upaya edukasi atau pemberian informasi terkait pemakaian obat secara benar. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat mampu menyaring informasi yang benar, bersumber dari tenaga kesehatan dan sumber informasi yang terpercaya.
Baca Juga: Semua Bangunan di Kota Depok Harus Ada IMB, Tak Terkecuali Rumah Ibadah
Baca Juga: Dinas PUPR Kota Depok Luncurkan Aplikasi SIPPEDAS, Sarana Lelang Perusahaan Jasa Konstruksi
"Peran tenaga kefarmasian perlu ditingkatkan dalam memberikan pelayanan informasi tentang obat, baik dalam upaya pengobatan (kuratif), maupun upaya promotif dan preventif (pencegahan penyakit)," tuturnya,
Dia menambahkan, pemberian obat yang tidak tepat dapat mempengaruhi gangguan kesehatan. Salah satu penyebab masalah kesehatan yaitu penggunaan obat secara tidak rasional, yang dapat mengakibatkan terapi menjadi kurang efektif dan tidak efisien.
Dalam hal ini, Dinkes Kota Depok terus memberikan edukasi kepada apoteker agar menyampaikan informasi kepada masyarakat dalam penggunaan obat secara benar. Sehingga harapannya dapat mewujudkan Kota Depok sebagai Kota Cerdas dan Sehat (Smart Healthy City).
"Apoteker AoC memegang peranan penting dalam melakukan sosialisasi dan penyebaran informasi terkait swamedikasi pada komunitas di lingkungan tempat tinggalnya baik melalui Whatsapp grup maupun diintegrasikan dengan kegiatan-kegiatan dimasyarakat. Sehingga harapannya tidak ada lagi kesalahan dalam penggunaan obat dikalangan masyarakat," jelasnya.
Reporter: Mia Nala Dini