Kongres Kebudayaan Indonesia 2023, Wujudkan Dimensi Sosial Budaya
ruzka.republika.co.id--Bertempat di Gedung A Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kongres Kebudayaan Indonesia dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.
Kongres ini bertujuan untuk membahas lima tahun ke depan kebudayaan Indonesia akan dibawa kemana.
Melalui kongres diharapkan akan diperoleh hasil dari pemikiran para peserta dalam beragam diskusi dan dialog interaktif serta implementasinya kepada masyarakat luas di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Ini Para Pemenang Adujak Depok Tahun ini, Selamat!
Melalui kongres kebudayaan pula diharapkan kian menguatnya dimensi sosial budaya yang tercipta dari beragam kehidupan berbudaya, bernegara serta beragama.
Dengan demikian peningkatan terhadap kehidupan demokrasi menjadi lebih baik lagi. Sehingga diprediksi korelasi di dalam indeks kebudayaan sekitar 51,9 menjadi 55, 23, dengan demikian Kongres Kebudayaan Indonesia akan menjadi gambaran nyata bahwa dana abadi untuk seni dan budaya bisa tersalurkan dengan baik.
Pada dialog interaktif di acara kongres tersebut, dipaparkan juga bagaimana peserta disabilitas mempraktekkan kegiatan mereka di dalam memperkenalkan ragam kesenian kepada masyarakat luas.
Baca Juga: Diduga Hendak Tawuran, Lima Remaja Bercelurit Diamankan Polrestro Depok
Berkaitan dengan Kongres Kebudayaan Indonesia ini serta penjelasan dana abadi untuk ragam kesenian yang mencapai milyaran rupiah, kiranya juga memperhatikan pada kegiatan literasi khususnya bidang sastra.
Sebab di dalam penulisan bidang sastra, ragam kehidupan masyarakat dari beragam strata kehidupan sosial ditulis secara gamblang dan jelas.
Hal ini disebabkan karena dunia tulis-menulis telah menjadi media yang nyata untuk melukiskan kehidupan kemanusiaan yang sesungguhnya.
Baca Juga: Tekan Kasus Pelecehan Seksual, Pemkot Depok Buka Hotline Aduan, Catat Nomornya, Laporkan!
Sebagai contoh, tulisan Shakespeare akan mencerminkan dari negara mana dia berasal.
Begitu pula Hemingway, melalui karyanya kekuatan kata akan menjelaskan dia berasal dari belahan negeri apa.
Penulisan sastra dan jurnalistik, adalah ujung tombak untuk memperkenalkan keberadaan masyarakat dari sebuah negara.
Maka sudah sepantasnya, melalui dana abadi untuk budaya yang jumlahnya konon trilyunan itu, bisa memberikan kesejahteraan kepada mereka agar di hari tua mereka, mereka masih bisa tetap berkarya dan menghasilkan sesuatu bagi bangsa dan negara.
Baca Juga: Anggota DPR RI Salurkan Dana Rumah Sejahtera Terpadu Kemensos di Kota Depok
Perhatian terhadap para penulis dan pelaku seni harus lebih ditingkatkan lagi melalui dana abadi tersebut. Hal ini akan menjadi setara dengan negara-negara ASEAN yang sangat mengapresiasi pelaku literasi, seni dan budayawan mereka.
Semoga dengan adanya kegiatan Kongres Kebudayaan Indonesia yang berlangsung sejak 23-27 Oktober ini, bisa menghasilkan hal-hal yang membahagiakan dan mencerahkan kehidupan sastra, seni dan budaya di Indonesia.
Penulis: Fanny J. Poyk