Nasional

Hindari Politik Pecah Belah, ProGib Nusantara Gelar Diskusi Nasional Bersama Aktivis dan Mahasiswa

Relawan ProGib Nusantara menyelenggarakan Diskusi Nasional 2024 .

ruzka.republika.co.id--Relawan ProGib Nusantara menyelenggarakan Diskusi Nasional 2024 yang bertemakan Menjaga Demokrasi, Melanjutkan Indonesia Maju.

Acara ini diadakan oleh ProGib Nusantara dan berkolaborasi dengan Koalisi Indonesia Muda, Koalisi Mahasiswa Indonesia serta di hadiri oleh ratusan Aktivis, Alumni Perguruan Tinggi dan Mahasiswa se-Jabodetabek yang berlokasi di Riase Cikini, Jakarta Pusat.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Tidak hanya itu, Acara Diskusi Nasional 2024 kali ini turut mengundang Narasumber lintas sektor dan profesional dibidangnya seperti, Hafif Assaf selaku Ketua Umum ProGib Nusantara, Abraham selaku Koordinator Nasional Koalisi Mahasiswa Indonesia, Rizky Abdurrahman Wahid selaku Mantan Ketum PMII DKI Jakarta, Onky Fachrur Rozie selaku eks Koordinator Pusat BEM/DEMA PTKIN Se-Indonesia dan Presidium Nasional Koalisi Indonesia Muda, dan M.Iqbal selaku Alumni FISIP UI dan Kornas Suara Pagi.

Baca Juga: Sapa Sehat Depok Bahas Cakupan Kesehatan Universal

Pada kesempatan Diskusi Nasional ini, Hafif Assaf selaku Ketua Umum ProGib Nusantara turut menyampaikan bahwa dalam proses demokrasi.

Proses demokrasi boleh saja menyampaikan kritik, dan aspirasi oleh siapa saja, termasuk para akademisi serta mahasiswa.

"Penyampaian pendapat ini ada baiknya dilakukan dengan koridor yang tepat dan argumen yang logik, serta dasar hukum yang jelas tanpa harus mendelegitimasi Pemilu 2024, bahkan cenderung menyudutkan salah satu konstenstan Capres dan Cawapres pada pemilihan yang akan dilakukan sebentar lagi ini. Alih-alih memberikan masukan, malah sebenarnya pemberi kritik ini terindikasi partisan salah satu pendukung Capres-Cawapres tertentu, yang memiliki tujuan elektoral,"ujar Hafif dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (10/02/2024).

Abraham selaku Kornas Koalisi Mahasiswa Indonesia turut menyampaikan bahwa Demokrasi di Indonesia pada saat ini masih sedang baik-baik saja.

Baca Juga: Kasus Stunting Jadi Fokus Isu yang Diangkat Para Caleg di Depok

"Pertanyaannya, Kenapa sekelompok orang yang mengaku kelompok Intelektual organik baru muncul akhir-akhir ini saja, khususnya menjelang masa pencoblosan di Pemilu 2024. Seharusnya para intelektual organik tidak hanya sekedar mengkritik saja, melainkan menyiapkan solusi road map blue print menuju Indonesia Bonus Demografi 2030 dan Indonesia Emas 2045," tuturnya.

Rizky Abdurrahman Wahid selaku Mantan Ketua PC PMII DKI Jakarta menyampaikan bahwa kaum Intelektual (Guru Besar, Civitas Akademik, Alumni dan Mahasiswa) harus menjaga demokrasi, serta menolak segala bentuk polarisasi.

"Kita mengkhawatirkan perihal ini di tunggangi oleh kelompok tertentu dan partisan salah satu Capres-Cawapres, serta akan menyebabkan polarisasi dan kegaduhan di akar rumput, ini yang harus kita hindari," terangnya.

Baca Juga: Mantan Wakil Wali Kota Depok Ajak Warga Depok Jangan Golput

Onky Fachrur Rozie selaku eks Koordinator Pusat BEM/DEMA PTKIN Se-Indonesia menyampaikan bahwa, rasanya semua pihak termasuk anak muda sudah cerdas, kita sepakat untuk tidak mendegradasi proses demokrasi yang sudah berjalan.

"Tapi kita fokus pada narasi besar Indonesia maju untuk percepatan, penyempurnaan, dan keberlanjutan," ucapnya.

Rully Satria selaku Ketua DPP Bidang Kelembagaan Relawan ProGib Nusantara juga turut menyampaikan bahwa sebagai insan dan warga negara republik indonesia perlu menjaga kondusifitas iklim perpolitikan indonesia dengan riang gembira, penuh gagasan.

"Tidak perlu menyudutkan lawan politik dengan berbagai macam propaganda yang saling menjatuhkan," tegasnya.

Baca Juga: Rawan Tsunami, Indonesia Dorong Negara Pesisir Samudera Hindia Perkuat Sistem Mitigasi dan Peringatan Dini

Tidak hanya itu, Imam Pesuwaryantoro selaku Ketua DPP Bidang Humas Relawan ProGib Nusantara turut menyampaikan bahwa para Guru Besar dan Akademisi Intelektual Indonesia baiknya ikut mengedukasi para pemilih pemula generasi millenial dan gen z dengan gagasan.

"Substansi, serta mengurangi tensi politik belah belah melalui petisi tak mendasar," katanya.

Acara Diskusi Nasional 2024 dengan topik Menjaga Demokrasi, Melanjutkan Indonesia Maju ditutup oleh Hafif Assaf selaku Ketua Umum Relawan ProGib Nusantara dengan kalimat positif.

"Marilah kita saling merangkul, bukan saling memukul bagi sesama anak bangsa, mari kita lanjutkan sesuatu yang baik bagi Indonesia Maju ini dengan melakukan inovasi dan keberlanjutan demi terciptanya SDM Indonesia Emas 2045 mendatang," harap Hafif. (***)

Berita Terkait

Image

Tim Trauma Healing Mulai Turun di Cianjur Pasca Gempa Bumi

Image

Bhayangkari Polda Metro Jaya Kirim Bantuan Relawan ke Cianjur Bawa Tenaga Kesehatan