Sekolah

Puluhan Siswa SD di Kota Depok Tertular Cacar Air, Ini Upaya yang Dilakukan dan Pencegahannya

Foto ilustrasi cacar air pada anak.
ruzka.republika.co.id--Puluhan siswa Sekolah Dasar (SD) di Kota Depok tertular cacar air. Beberapa sekolah memutuskan untuk menjalankan proses belajar mengajar secara daring dari rumah.
 
"Untuk mengurangi penyebaran virus cacar, maka mulai Jumat 15 September 2023 sampai dengan pelaksanaan asesmen sumatif tengah semester ganjil (PTS), kami laksanakan pembelajaran secara daring dari rumah. Pelaksanaan asesmen sumatif dimulai 18 September sampai 27 September 2023, dengan jadwal terlampir dan siswa siswi masuk kembali pada  2 Oktober 2023," begitu pernyataan tertulis dalam surat edaran dari salah satu SD di Kota Depok.
 
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah mengaku telah mendapat laporan adanya penularan virus cacar yang mengakibatkan 
puluhan siswa SD terjangkit cacar air. 
 
"Infonya ada 28 siswa yang terkena penyakit cacar tersebar di beberapa kelas. Untuk itu pihak sekolah telah berkoordinasi dengan kami sehingga Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dialihkan ke pembelajaran daring," ungkap Siti, Sabtu (16/09/2023).
 
 
Disdik Kota Depok bersama Dinkes Kota Depok dan pihak sekolah telah melakukan upaya mitigasi.
Saat ini sedang dipantau dan ditangani. "Telah ditangani tim dari Puskesmas dan Dinkes Kota Depok," terang  Siti. 
 
Disdik Kota Depok juga telah mengimbau sekolah di Kota Depok dapat menjaga kesehatan dan melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
 
"Para orang tua diharapkan dapat mengawasi selama siswa belajar daring di rumah. Para orang tua juga harus memperhatikan kebersihan dan kesehatan anak, jika anak sakit segera berobat dan istirahat, ikuti anjuran dari dokter," tegas Siti.
 
 
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok telah melakukan sejumlah upaya dengan adanya penyebaran virus cacar yang terjadi di sekolah. Upaya dilakukan tentunya dengan melibatkan Puskesmas setempat dan pihak sekolah dalam melakukan pencegahan penyebaran virus cacar. 
 
"Kami sudah berkoordinasi dengan Puskesmas dan sekolah untuk mengurangi penyebarannya," tutur Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati.
 
Menurut Mary, pihaknya telah berkoordinasi dengan Puskesmas untuk melakukan penyelidikan epidemiologi. Selanjutnya, berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk melakukan pencegahan bertambahnya kasus cacar. 
 
Pihak Puskesmas juga melakukan sosialisasi dan edukasi kepada guru dan orang tua murid. Tentunya terkait pencegahan dan tata laksana penyakit. 
 
"Jika ada kejadian penyebaran virus cacar, hal-hal yang perlu diperhatikan, yakni segera periksa ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik. Kemudian, hindari pecahnya vesikel, hindari menggaruk bekas luka cacar air yang sudah mengering agar tidak berbekas dan menimbulkan infeksi," papar Mary.
 
 
Lebih jauh dijelaskan Mary, irang yang terpapar virus cacar sebaiknya dikarantina mencegah terjadinya penularan dan menggunakan alat makan serta handuk sendiri.
 
Penderita cacar air dapat melakukan terapi di antaranya melakukan terapi supportif sesuai gejala, menjaga higienitas tubuh, memberikan antivirus 7-10 hari dan efektif diberikan 24 jam pertama setelah timbul lesi, istirahat yang cukup dan makan makanan bergizi.
 
"Kita juga wajib melakukan pencegahan dengan terapkan PHBS, menjaga kebersihan badan, pakaian dan lingkungan, mengonsumsi makanan bergizi dan vaksinasi cacar air," jelasnya. (Risjadin Muhammad)