Sekolah
RSUI dan FKUI Lakukan Pengajaran Kebersihan Diri, Gizi, dan Kesehatan Reproduksi di SMPN 8 Depok
ruzka.republika.co.id--Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) bersama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menyelenggarakan sosialisasi edukasi dalam rangka memperingati Hari Hak dan Kesehatan Reproduksi dan Seksual (World Sexual Health Day, WHSD) pada 4 September 2023.
Kegiatan ini berfokus pada peningkatan pengetahuan remaja yaitu siswa dan siswi SMP dengan rentang usia 12-16 tahun di SMPN 8 Depok yang diikuti oleh 1.485 anak melalui pembelajaran di kelas dan diskusi kelompok.
Usia remaja merupakan masa transisi yang krusial dalam perkembangan individu. Dilansir dari Profil Dinkes Depok tahun 2022, data tersebut menunjukkan jumlah penduduk remaja usia 10-14 tahun sebanyak 107,5 ribu jiwa dan usia 15-19 tahun yaitu 105,3 ribu jiwa.
Baca Juga: Puluhan Siswa SD di Kota Depok Tertular Cacar Air, Ini Upaya yang Dilakukan dan Pencegahannya
Angka ini termasuk jumlah yang cukup banyak setelah penduduk usia lansia dibanding jumlah penduduk lainnya, oleh karena itu, pentingnya bekal akan pemahaman dan kesadaran kesehatan bagi remaja berperilaku sehat dan bertanggung jawab di masa yang akan datang.
“Topik yang kami usung tentunya hasil koordinasi dengan berbagai pihak yakni tim RSUI dan FKUI serta pihak sekolah SMPN 8 Depok yang tengah menjadi concern dan penting untuk dibahas, kami berharap program ini dapat berkelanjutan dengan cakupan yang lebih luas lagi” ujar dr. Ardiana Kusumaningrum, Sp.MK(K), perwakilan dari tim dosen pengabdi FKUI/RSUI dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (16/09/2023).
Remaja mengalami perubahan fisik dan hormon yang berkaitan dengan pubertas. Pemahaman terhadap kesehatan reproduksi juga membantu mereka memahami perubahan tersebut dan bagaimana menjaga kesehatan dan kebersihan area organ reproduksi.
Baca Juga: Atasi Kemacetan di Kota Depok, 2 Pertigaan Jalan Dilebarkan, Habiskan Anggaran Rp 22 Miliar
Harapannya, dengan mendapat informasi/pengetahuan yang akurat, peserta menyadari pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan perilaku yang bertanggung jawab. Ini juga penting untuk mencegah kehamilan remaja yang tidak diinginkan serta pencegahan penyakit menular seksual.
Pertumbuhan fisik dan perkembangan otak usia remaja cukup cepat, sehingga kebutuhan gizi yang cukup dan seimbang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Tak hanya itu, pemahaman tentang makanan membantu mereka membuat pilihan yang baik terhadap makanan dikonsumsi, serta menjalani pola hidup bersih dan sehat.
“Respon anak-anak lebih antusias karena mereka dapat bertanya dan berdiskusi langsung dari ahlinya, kami berharap mereka dapat menyerap banyak informasi yang disampaikan” tutur Dian Purnamasari, S.Pd.selaku Wakasek Bid. Kesiswaan SMPN 8 Depok.