Penyakit Kudis dan Kutu Rambut 'Hantui' Santri Pesantren di Depok, UI Berikan Penyuluhan dan Pemeriksaan Kesehatan
ruzka.republika.co.id--Pesantren dengan konsep asrama merupakan lingkungan yang padat sehingga memiliki potensi penyebaran penyakit menular, seperti skabies atau kudis.
Jika terjangkit, kondisi sangat gatal dan menular pada kulit. Penyakit skabies disebabkan oleh tungau kecil di dalam kulit.
Kudis menular dan cepat menyebar melalui kontak fisik dekat dalam keluarga, sekolah, atau pasantren.
Penyakit ini salah satunya disebabkan gigitan tungau atau kutu busuk.
Pencegahan penyakit ini salah satunya dapat dilakukan melalui penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Baca Juga: Netizen Ngomel Bandingkan Lampu Jalan Depok dan Bekasi
Untuk itu, Universitas Indonesia (UI) melalui Fakultas Kedokteran (FK) melakukan kegiatan penyuluhan PHBS sekaligus pemeriksaan kesehatan kepada para santri dan pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Wutsqo, Depok, Jawa Barat.
Kegiatan pengabdian masyarakat (Pengmas) FKUI ini diketuai oleh Sasanthy Kusumaningtyas, S.Si, M.Biomed yang merupakan Ketua Departemen Anatomi FKUI.
Kegiatan tersebut melibatkan dosen, tenaga kependidikan (tendik), dan mahasiswa FKUI. Dosen terdiri atas dr Isabella Kurnia Liem, Deswaty Furqonita, M.Biomed dan drg Haamid Hasan Haikal.
Tendik meliputi Dini Fitriyanti, M.Si, Aldila Amini Nasrul, S.Si, Amaliatu Rosyidah, S.K.M dan Rafika Bunga Sofia Aruan, S.K.M. Sementara, mahasiswa terdiri dari Firda Asma’ul Husna, M.Biomed dan Milya Urfa Ahmad, S.Si.
Baca Juga: BPJS Kesehatan, Mau Pindah Kelas, Begini Caranya
Menurut Sasanthy, upaya peningkatan PHBS di lingkungan pesantren tidak bisa dilakukan hanya dengan satu kali penyuluhan, tetapi harus berkesinambungan.
Hal itu dimaksudkan agar permasalahan kesehatan yang mengancam atau sedang dihadapi para santri dapat ditanggulangi. Oleh karena itu, kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan dilaksanakan secara berkelanjutan sejak bulan Agustus hingga November 2023.
“Pada bulan Agustus, Tim Pengabdi melakukan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan pertama. Lalu, di bulan September, kami kembali melakukan penyuluhan yang disertai dengan pemantauan perkembangan program dan pembentukan kader kesehatan. Hingga akhir November, kami melakukan penyuluhan sekaligus evaluasi dan pemeriksaan kesehatan kepada para santri,” ujar Sasanthy dalam siaran pers yang diterima, Selasa (19/12/2023).
Baca Juga: FTUI Kembali Pertahankan Sertifikasi ISO 9001:2015 dan ISO 45001:2018
Dari hasil evaluasi program tersebut, ditemukan adanya penurunan 66,7% kasus skabies atau kudis dan 72,7% kasus kutu rambut pada santri perempuan jika dibandingkan dengan angka awal.
Namun, meski terdapat kemajuan, tim mengaku kesulitan untuk mencapai penurunan 100%. Hal tersebut karena beberapa faktor, antara lain masih kurangnya kesadaran akan PHBS, faktor kebiasaan, dan faktor fasilitas.
Salah seorang anggota Tim Pengabdi, Deswaty, mengatakan bahwa kesadaran akan pentingnya menjaga PHBS di lingkungan pesantren perlu ditingkatkan guna mencegah penyebaran penyakit.
Baca Juga: Ini yang Perlu Diketahui Kode dalam Perkara Hukum, Berikut Penjelasannya!
Menjaga PHBS bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan diri, seperti mandi dua kali sehari dengan sabun, mengganti pakaian setiap hari, menjemur handuk setelah dipakai, dan tidak meminjam barang pribadi seperti sisir.
"Selain itu, para santri sebaiknya tidur di kasur terpisah. Ventilasi dan sinar matahari di ruangan juga harus diperhatikan. Para santri perlu menjaga kebersihan asrama dan lingkungan demi mencegah penyakit menular,” jelasnya.
Atas pelaksanaan kegiatan tersebut, perwakilan dari Ponpes Al Wutsqo Depok, Topik Muntaka, mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada Tim UI yang berkolaborasi dengan Ponoes Al Wutsqo Depok dalam mencegah infeksi skabies atau kudis.
Baca Juga: Penggunaan Mastercard MRT Jakarta, Opsi Nyaman untuk Top Up
"Berkat program ini, anak-anak yang sebelumnya merasakan gatal-gatal mendapatkan obat secara gratis, termasuk obat kutu dan obat kulit. Kami juga menghargai bantuan sembako yang diberikan. Semoga kerja sama Al-Wutsqo dengan UI tidak berhenti sampai di sini,” ucapnya.
Kegiatan pengmas ini didukung oleh dana hibah dari Program Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) UI tahun 2023, nomor: 84/UN2.PPM/HKP.05.00/2023, serta dukungan dari JT Clinic.
Melalui kegiatan ini, diharapkan pengetahuan santri di Kota Depok tentang PHBS dapat meningkat, sehingga para santri mampu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan pesantren.