Serba Serbi
Kemacetan 'Horor" Weekend di Jalan Margonda Raya Depok, 'Panen' Buat 'Pak Ogah', Waspadai Pembaretan Mobil
ruzka.republika.co.id--Setiap weekend, Sabtu dan Minggu serta hari libur, di sepanjang Jalan Margonda Raya, Kota Depok justru mengalami kemacetan lalulintas yang cukup 'horor'.
Kemacetan mulai terjadi pada siang hari pukul 11.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Dan, pada sore hingga malam hari kemacetan semakin 'horor' pada pukul 17.00 WIB hingga larut malam pukul 22.00 WIB.
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca
Kemacetan cukup parah terjadi saat mal-mal tutup di kawasan Jalan Margonda Raya, terutama saat tutup mal Margocity.
Di hari biasa kemacetan terjadi di saat jam berangkat kerja di pagi hari, sudah mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB.
Kemacetan akan kembali terjadi setiap hari saat jam pulang kerja, dimulai pukul 18.00 WIB hingga larut malam, pukul 22.00 WIB.
Namun, kemacetan di Jalan Margonda Raya semakin di perparah dengan banyaknya keberadaan para pengatur lalulintas tak resmi alias 'Pak Ogah' di setiap perputaran jalan atau u-turn.
Namun, bagi 'Pak Ogah', kemacetan di Jalan Margonda Raya justru membuahkan 'panen' atau keuntungan tersendiri.
Baca Juga: Hadapi Perubahan Iklim, BMKG Tekankan Pentingnya Data Kelautan yang Akurat dan Handal
Berdasarkan pantauan, banyaknya keberadaan 'Pak Ogah' tak lain karena tidak adanya polisi lalulintas dan Dinas Perhubungan (Dishub) yang mengatur lalulintas. Hanya di jam-jam tertentu saja baru terlihat ada polisi lalulintas dan petugas Dishub.
Informasi yang diperoleh, yang cukup mencengangkan, keutungan yang diperoleh 'Pak Ogah' dalam sehari bisa mencapai Rp 1 juta. Setiap pengendara yang hendak putar balik minimal harus atau sedikit terpaksa merogoh kocek Rp 2.000. Tak jarang juga yang memberikan Rp 5.000.
Namun, yang cukup meresahkan, banyak "Pak Ogah' nakal, jika pengendara tak memberikan uang, berakibat fatal, body kendaraan di baret hingga lecet.
Baca Juga: Kemacetan di Jalan Raya Sawangan Depok Nggak Ada Ampun, Ini Titik Kemacetan Horornya
Sudah cukup banyak laporan atas perilaku 'Pak Ogah' nakal tersebut dan beberapa kali sudah dilakukan penertiban, ditindak aparat kepolisian Polrestro Depok.
Tak lama ditertibkan, keberadaan 'Pak Ogah' kembali muncul mengatur lalulintas yang justru cenderung menimbulkan kemacetan.
Yang menjadi pertanyaan, menjadi kewenangan siapakah untuk melakukan penertiban 'Pak Ogah'? Apakah, pihak Polrestro Depok ataukah Dishub Depok dan Satpol PP Depok.
Selama ini yang tampak aktif, justru aparat kepolisian lalulintas yang kerap menghalau para 'Pak Ogah'. Sedangkan dari Dishub Kota Depok sibuk menggembok mobil parkir sembarangan atau parkir di trotoar.
Adapun aparat Satpol PP Kota Depok juga hanya melakukan tindakan penertiban ke para pedagang kaki lima dan juga ke para pengemis yang ada di lampu merah.
Baca Juga: Pertamina Bentuk Satgas Nataru, Jamin Ketersediaan Energi
Berikut ini, titik-titik perputaran jalan atau u-turn yang dikuasai 'Pak Ogah' sepanjang Jalan Margonda Raya, Kota Depok yakni:
1. Perputaran Jalan Akses UI menuju Jalan Margonda Raya.
2. Perputaran jalan SPBU dekat mal Depok Town Square dan Margocity.
3. Perputaran jalan di depan Hotel Bumi Wiyata Depok.
4. Perputaran jalan di depan Pesona Khayangan.
5. Perputaran Jalan di dekat D'Mal.
6. Perputaran Jalan di dekat Kantor Wali Kota Depok.
Baca Juga: Cek Fakta, Surat Edaran Kemenkes Tentang Wajib Pakai Masker, Hoax atau Bukan!
Dari 6 titik perputaran jalan di sepanjang Jalan Margonda Raya, ada 3 perputaran jalan yang para pengendara kendaraan harus waspada akan terjadi pembaretan body mobil dari 'Pak Ogah' nakal jika tidak diberikan uang, yakni:
1. Perputaran jalan di SPBU dekat mal Depok Town Square dan Margocity.
2. Perputaran jalan di depan Pesona Khayangan.
3. Perputaran Jalan di dekat D'Mal.
