Pusat Perbelanjaan dan Mal di Kota Batam Semakin Menggeliat
ruzka.republika.co.id--Tidak hanya terjadi di Kita Batam saja, hampir seluruh penjuru kota-kota besar di Indonesia maupun di luar negeri, Covid-19 melumpuhkan sebagian besar sendi perekonomian dan usaha-usaha UMKM dan makro serta sektor industri, sektor pariwisata maupun sektor-sektor yang lain.
Demikian di Kota Batam khususnya dan Provinsi Kepri pada umumnya. Yang biasanya ramai dengan kunjungan wisman dari berbagai Negara, seperti negara tetangga, Singapura, Malaysia, Vietnam maupun Thailand dan beberapa turis asing yang singgah dari Singapura kemudian ke Kota Batam, secara drastis turun.
Seiiring keberhasilan Pemerintah Indonesia melakukan penegakkan disiplin masyarakatnya terhadap penyebaran virus Covid-19 beberapa waktu lalu, mulai terlihat menggeliatnya dunia usaha dan pariwisata.
Baca Juga: Hindari Penggunaan Obat untuk Anak, Perawatan Ringan Bisa Gunakan Balsam
Mal-mal sebagai pusat perbelanjaan yang tadinya sepi bahkan ada yang tutup, kini sudah mulai ramai. Banyak cara agar masyarakat dapat mengunjungi mal-mal yang ada di Kota Batam.
Strategi pengelola mal dengan menggandeng Even organizer (EO) mengadakan acara untuk memancing animo masyarakat datang dan berbelanja. Torehan diskon hingga beli one by get one pun dilakukan untuk menarik minat masyarakat.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata mengatakan setelah meninjau beberapa pusat perbelanjaan, geliat ekonomi sudah mulai tumbuh.
"Sudah mulai ramai yang kembali buka usaha. Tentu ini magnet bagi pengunjung juga untuk datang. Kalau sepi, nanti mereka malas berkunjung. Wisman weekend ini juga terbilang normal,” kata dia seusai di hubungi, Ahad (01/10/2023).
Baca Juga: Ini Tips Hilangkan Kerutan Wajah dengan Face Yoga
Beruntungnya, angka kunjungan wisman tidak berpengaruh terhadap adanya kenaikan tarif pass pelabuhan beberapa waktu lalu. Sehingga target kunjungan wisman bisa tercapai.
"Untuk sektor UMKM sudah jauh lebih baik. Bisa dilihat di mal-mal, sudah banyak dan bertambah yang aktif usai Covid-19. Kalau weekend mal sudah penuh dengan wisman,” ucap Ardiwinata.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kota Batam, Rafki Rasyid mengatakan pertumbuhan ekonomi Batam sudah kembali ke posisi di atas pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca Juga: Peluncuran Novel Depok, Tentang Ibuku, Kota Depok, Feminisme, Filsafat Kehidupan, dan Cinta
Pertumbuhan 6,84 persen pada tahun 2022 yang lalu mampu mendongkrak aktivitas masyarakat Batam dan aktivitas turis ke Batam.
"Alhamdulillah, kalau berdasarkan pengamatan memang sudah mulai tumbuh. Sektor hiburan dan UMKM yang sempat terpukul perlahan aktif kembali,” sebutnya.
Kalau UMKM sangat bergantung dengan aktivitas pariwisata. Sehingga ketika aktivitas pariwisata meningkat maka akan berimbas pada bertumbuhnya pergerakan usaha pelaku UMKM.
"Kalau kita baca data kunjungan wisata ke Batam, dapat terus tumbuh setelah Pandemi Covid-19 berlalu. Ini terjaga sampai sekarang sehingga sektor UMKM pun tentunya akan kembali hidup. Kota Batam harus menjaga momentum kebangkitan UMKM ini agar tidak kendor lagi,” jelas Rafki.
Pihak Pemerintah harus memberikan insentif kepada para pelaku UMKM. Bisa berupa bantuan permodalan, pelatihan, membuka akses pasar ekspor, pendampingan dan lain sebagainya.
Baca Juga: Ini yang Disampaikan Guru Besar FEB UI, Ada 5 Hal Penting dalam Kebijakan Moneter dan Keuangan
Menurutnya, langkah ini harus didukung oleh pihak perbankan dengan memberikan berbagai macam pinjaman untuk UMKM yang mudah diakses.
Para terkait lainnya juga bisa bersama sama mendorong UMKM di Kota Batam untuk bisa naik kelas.
APINDO sendiri baru saja meluncurkan program pendampingan APINDO UMKM Merdeka. APINDO bekerjasama dengan perguruan tinggi untuk mendampingi UMKM Kuta agar bisa naik kelas. Langkah ini bisa diikuti oleh organisasi pengusaha lainnya ataupun para pihak yang peduli dengan UMKM.
“Ini salah satu upaya mendorong pertumbuhan sektor UMKM,” kata Rafki.
Reporter: P Pirwanto