Ekonomi

Begini Cara Menghindar dan Mengatasi Bank Keliling

Warga menolak kehadiran bank keliling

ruzka.republika.co.id--Ekonomi Indonesia saat ini sedang tidak baik. Harga kebutuhan pokok terus melambung. Tentu hal tersebut membuat sebagian masyarakat mengambil jalan pintas secara instans meminjam uang dengan memanfaatkan pinjaman dari rentenir berwujud bank keliling.

Bagi bank keliling dianggap sebagian masyarakat sebagai solusi terbaik ketika membutuhkan uang dalam waktu cepat. Terlebih dengan penawaran pinjaman tanpa jaminan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Tentu bagi bank keliling kondisi tersebut menjadi 'makanan' empuk untuk sebanyak-banyaknya mengeruk keuntungan.

Baca Juga: Warga Kota Depok Tolak Bank Keliling, Dibentuk Posko Pengaduan

Kalau tidak bijak mengambil keputusan, keberadaan bank keliling bisa membawa malapetaka bagi siapapun yang berurusan dengannya karena bunga selangit yang harus dibayarkan.

Tentu And tidak ingin hal ini terjadi, bukan? Untuk itu, supaya Anda tidak terlilit utang dengan bank keliling, kenali apa itu bank keliling serta cara menghindar dan mengatasinya.

Apa itu Bank Keliling?

Saat ini, rentenir lebih dikenal oleh masyarakat sebagai bank keliling.

Rentenir berwujud bank keliling adalah jasa pembiayaan informal dari pihak tertentu yang biasanya menyasar pada masyarakat menengah ke bawah.

Biasanya, mereka bukan bagian dari lembaga keuangan yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Lalu, mengapa disebut bank keliling?

Seperti namanya, disebut ‘bank keliling’ karena mereka menyalurkan pinjaman maupun menagih angsuran pinjaman dengan berkeliling dari satu rumah ke rumah untuk mencari dan menemui nasabahnya.

Baca Juga: TAM Umumkan 3 Katagori Lomba Toyota Rangga Concept Digital Modification Contest di Event IMX 2023

Jadi, nasabah cukup berdiam diri di rumah saja untuk mendapatkan pinjaman ataupun membayar angsuran.

Tak hanya itu, syarat pengajuan pinjaman yang hanya membutuhkan fotokopi KTP juga menjadi alasan bank keliling banyak diminati oleh mereka yang membutuhkan pinjaman secara instan.

Ngerinya, tidak semua masyarakat mengajukan pinjaman untuk modal usaha, tapi ada pula yang menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan hidup, bahkan untuk memenuhi gaya hidup.

Hal tersebut terjadi lantaran beberapa orang kurang bisa membedakan keinginan dan kebutuhannya.

Padahal, dorongan keinginan konsumtif bisa diredam dengan pola hidup sehat, proporsional, dan sederhana, lho.

Baca Juga: Cornelis Chastelein, Jembatan Panus, Gereja Immanuel dan Gedoran Depok

Pastinya Anda juga tidak ingin terlilit utang dengan bunga yang terus-menerus, bukan?

Akan tetapi, kalau Anda sudah terlanjur terlilit utang bank keliling, simak rangkuman cara menghadapinya.

Cara Menghadapi Rentenir Berwujud Bank Keliling

Oknum bank keliling biasanya pandai berbicara dengan bahasa persuasif yang bisa menarik minat calon peminjam.

Baca Juga: Dinas PUPR Kota Depok Tata Trotoar dan Saluran di Jalan Komjen Pol M Jasin

Nah, jika Anda sudah terlanjur meminjam pada rentenir berwujud bank keliling, sudah pasti Anda harus memenuhi kewajiban untuk membayar pinjaman.

Namun, tak jarang masyarakat merasa tegang dan tak tenang ketika didatangi rentenir berwujud bank keliling.

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi rentenir berwujud bank keliling.

1. Hadapi Dengan Tenang
Mungkin bukan hal yang mudah untuk bersikap tenang ketika berhadapan dengan bank keliling, apalagi jika belum memiliki uang untuk membayarnya.

Meskipun begitu, bank keliling yang mendatangimu tak bisa disalahkan sepenuhnya karena mereka hanya menjalankan pekerjaannya.

Selain itu, ketika di awal Anda telah setuju untuk meminjam berarti kamu sudah setuju untuk membayar pinjaman beserta bunganya.

Nah, supaya suasana tidak menjadi tegang, hal pertama yang harus kamu lakukan ketika berhadapan dengan bank keliling adalah menyambut kedatangan rentenir dengan baik dan sopan.

2. Menghitung Ulang Utang yang Perlu Dibayarkan
Setelah menyambut mereka, cobalah untuk mengajak bank keliling untuk berdiskusi mengenai nominal utang yang perlu kamu bayarkan berdasarkan bunganya.

Baca Juga: Pertamina Lubricants Ajak Komunitas Roda Dua Nobar GP 2023

Hal ini kerap disepelekan, padahal penting banget untuk menghindari besaran tagihan utang yang tidak wajar.

3. Negosiasi Waktu Pelunasan
Jika kamu terkendala untuk melunasi pinjaman sesuai masa jatuh tempo, kamu bisa coba untuk bernegosiasi dengan bank keliling.

Di sini kamu bisa sampaikan keberatan Anda tentang besaran bunga sehingga membutuhkan tambahan waktu untuk melunasinya.

Dengan catatan, Anda harus menepati janji yang telah disepakati bersama.

Misalnya, setelah Anda dan bank keliling bernegosiasi diperoleh kesepakatan bahwa Anda bisa melunasi tagihan di bulan depan. Nah, pastikan di bulan depan Anda menepati janji tersebut.

4. Mengajukan Penghapusan Bunga
Meskipun terdengar mustahil, jika Anda mengajukan permintaan ini secara baik-baik, bukan tidak mungkin bank keliling akan memberikan kelonggaran berupa penghapusan bunga, lho.

Akan tetapi, tidak semua bank keliling bisa memberikan kelonggaran ini. Bisa saja kelonggaran yang diberikan berbeda-beda, ada yang memberikan kelonggaran penghapusan bunga, ada juga yang memberikan kelonggaran berupa potongan.

Selain itu, pengajuan penghapusan bunga bisa saja ditolak oleh pihak bank keliling. Maka dari itu, pastikan Anda tidak memaksa mereka mengabulkan permohonan Anda, ya.

Baca Juga: Peluncuran Novel Depok, Tentang Ibuku, Kota Depok, Feminisme, Filsafat Kehidupan, dan Cinta

Pun jika pihak bank keliling bisa mengabulkan permohonan untuk penghapusan bunga jika memang alasan serta kondisi Anda benar-benar sulit untuk membayar bunga tersebut.

5. Minta Pendampingan
Terakhir, jika keempat cara sebelumnya masih belum efektif, Anda bisa mempertimbangkan untuk meminta bantuan pada orang yang lebih berpengalaman menghadapi rentenir bank keliling.

Harapannya, Anda bisa sedikit meminimalisir hal yang tidak diinginkan, seperti ancaman kasar dari penagih, penyitaan barang berharga, dan lain sebagainya.

Upaya Pemerintah Mengatasi Praktik Rentenir Berwujud Bank Keliling

Untuk menghindari ketergantungan masyarakat terhadap rentenir berwujud bank keliling, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah memberikan dukungan melalui lembaga keuangan yang dibentuknya, yakni Lembaga Keuangan Mikro (LKM).

Baca Juga: Ini yang Disampaikan Guru Besar FEB UI, Ada 5 Hal Penting dalam Kebijakan Moneter dan Keuangan

LKM dapat menjadi alternatif masyarakat untuk memperoleh pinjaman dengan pencairan dana yang mudah, namun bunga yang relatif lebih rendah.

Itulah mengapa OJK terus berusaha melakukan pembenahan LKM terutama dari segi legalitas dan naungan hukumnya.

Dengan begitu, LKM yang berorientasi pada perlindungan konsumen akan mendapat kepercayaan masyarakat yang membutuhkan pinjaman untuk merintis usaha.

Reporter: Mia Nala Dini