Ekonomi

Abbott Kolaborasi dengan Kemendikbudristek untuk Berdayakan Orang Tua dan Pendidik dalam Tanggulangi Malnutrisi

Abbott dan Kemendikbudristek baru-baru ini menyelenggarakan program pendidikan di TK Islam Bunayya.

RUZKA REPUBLIKA -- Di Indonesia, 1 dari 5 balita menderita stunting, salah satu bentuk malnutrisi, karena kurangnya asupan gizi yang tepat Abbott dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan acara untuk mengedukasi dan memberdayakan orang tua serta guru untuk mengidentifikasi masalah pertumbuhan anak dan mengatasinya sejak dini.

Inisiatif Growth Watch Abbott menawarkan sumber daya pendidikan, alat bantu online, dan informasi nutrisi untuk membantu mengidentifikasi pertumbuhan yang tersendat dan mendorong pertumbuhan.

Abbott, perusahaan industri kesehatan global yang telah lama hadir di Indonesia, bekerja sama dengan Kemendikbudristek.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kerja sama untuk membantu memerangi malnutrisi pada anak di Indonesia.

Baca Juga: Ramaikan Pesta Kemerdekaan RI ke-79, wondr by BNI Hadir sebagai Teman Finansial untuk Seluruh Diaspora Indonesia

Sebagai bagian dari kolaborasi ini, Abbott dan Kemendikbudristek baru-baru ini menyelenggarakan program pendidikan di TK Islam Bunayya.

Program ini memberikan informasi dan sumber daya terhadap keluarga dan anggota komunitas, menyediakan pemeriksaan di tempat untuk membantu mengidentifikasi malnutrisi dan membantu mendorong pertumbuhan holistik pada anak.

Malnutrisi merupakan masalah kompleks yang muncul dalam berbagai bentuk. Stunting, salah satu bentuk malnutrisi yang umum terjadi ketika tinggi badan anak berada di bawah tinggi badan yang sehat untuk usianya.

Baca Juga: Disdik Depok Gelar Sinkronisasi dan Validasi Data Dapodik 2024

Hal ini dapat menghambat tumbuh kembang anak, memengaruhi kesehatannya secara menyeluruh, dan membatasi potensi mereka di masa depan. Anak pengidap stunting berisiko mengalami defisiensi imun, gangguan fungsi kognitif, masalah perilaku, dan penurunan kesehatan tulang, serta penurunan massa otot.

Saat ini, terdapat sekitar 148 juta balita di seluruh dunia yang mengidap stunting, dan 6.3 juta di antaranya berada di Indonesia.

“Malnutrisi memengaruhi anak di segala usia dan status sosial serta ekonomi, maka dari itu, dalam memerangi malnutrisi dibutuhkan upaya bersama antara sektor pemerintah dan swasta,” ungkap Dr Prawira Winata, Head of Nutrition Medical Affairs at Abbott in Indonesia.

Baca Juga: Dewan Guru Besar UI Sikapi Kegentingan Situasi Negara, Krisis Konstitusi!

“Abbott telah lama berfokus pada peningkatan kesehatan masyarakat di Indonesia melalui nutrisi yang baik. Inisiatif dengan Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi ini akan membantu menyediakan sarana dan dukungan kepada para orang tua untuk mengidentifikasi malnutrisi sejak dini, menangani dan mencegahnya," tambahnya.

 

Penyuluhan di TK Bunayya Islamic Preschool

Lebih dari 80 orang tua dan anak mengikuti penyuluhan gizi dan pemeriksaan malnutrisi di TK Islam Bunayya.

Para guru di sekolah tersebut diajarkan cara menggunakan grafik pertumbuhan untuk mengukur dan memantau pertumbuhan anak secara berkesinambungan, hal ini merupakan sebuah upaya penting yang didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk mengidentifikasi masalah stunting sejak dini.

Baca Juga: Pemkot Depok Buka Lowongan PNS, Dibutuhkan 113 Formasi, Ini Syarat dan Cara Melamarnya

“Mengurangi dan mencegah stunting pada anak merupakan prioritas utama di Indonesia” ucap Komalasari M.Pd, Direktur Pendidikan Anak Usia Dini Kemendikbudristek.

“Mendorong kesadaran dan pemahaman terkait pemeriksaan tumbuh kembang dan nutrisi yang baik itu penting, disamping itu, adanya kebutuhan untuk mengedukasi orang tua dan guru dalam mendukung pertumbuhan anak. Kolaborasi antara Abbott dan Kemendikbudristek akan semakin memperkuat upaya kami di negara ini dalam mengatasi stunting," jelas Komalasari.

Inisiatif Abbott's Growth Watch mendorong dilakukannya pemeriksaan tinggi badan anak secara rutin dan pemberian nutrisi yang tepat untuk menjaga pertumbuhan, kesehatan, dan perkembangan anak-anak di negara ini.

Baca Juga: Politisasi Sampah, TPS Warga di Depok Menggunung, Ini Kata DLHK

Inisiatif ini menyediakan alat dan sumber daya, termasuk Growth Pedia Calculator, sebuah alat daring untuk mengukur, melacak, dan memantau pertumbuhan anak dengan mudah. Alat ini juga memberikan informasi nutrisi untuk mendukung pertumbuhan yang sehat.

Lewat Growth Watch, Abbott bertujuan untuk membantu para pengasuh dalam mengidentifikasi masalah pada pertumbuhan anak sejak dini dan mencegahnya dengan nutrisi yang baik.

Pada tahun 2021, Abbott meluncurkan Abbott Center for Malnutrition Solutions, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk mengurangi malnutrisi di seluruh dunia.

Baca Juga: Lintasarta Luncurkan GPU Merdeka, AI Cloud Berdaulat Pertama dan Tercanggih, Didukung NVIDIA

Pusat yang merupakan hasil kolaborasi antara Abbott dengan para ahli dan mitra eksternal, berfokus dalam pengidentifikasian, pengobatan, dan pencegahan malnutrisi untuk populasi paling rentan, termasuk anak-anak, lansia, dan orang-orang yang kesulitan mengakses nutrisi baik.

Inisiatif Growth Watch di Indonesia juga akan berkontribusi terhadap tujuan Abbott’s 2030 Sustainability Plan untuk mentransformasi perawatan malnutrisi, penyakit kronis, dan penyakit menular.

Abbott adalah pemimpin dalam industri kesehatan dunia yang membantu orang-orang untuk hidup lebih baik dalam segala tahap kehidupan.

Baca Juga: Aplikasi Pernikahan Muslim, Muzz, Luncurkan Kampanye Kemerdekaan Indonesia & Malaysia untuk Rayakan para Lajang

Portofolio teknologi Abbott yang mengubah hidup mencakup spektrum perawatan kesehatan, dengan bisnis dan produk terkemuka di bidang diagnostik, perangkat medis, nutrisi, dan obat-obatan generik bermerek. Sebanyak 114.000 rekan kerja melayani orang-orang di lebih dari 160 negara. (***)

Berita Terkait

Image

Pemkot Depok Targetkan Zero New Stunting pada 2024

Image

Stunting, Pemkot Depok Gandeng Kader Posyandu untuk Berikan Makanan Bergizi ke Warga Prasejahtera

Image

UI Terbanyak, 295 Mahasiswa Lolos Program IISMA 2023, Ini Fasilitas yang Diberikan