DP3AP2KB Depok Berikan Bantuan Alat Usaha ke Perempuan Penyintas KDRT
RUZKA REPUBLIKA -- Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok memberikan bantuan ke perempuan tangguh penyintas Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang tergabung dalam Kelompok Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA).
Ada 8 perempuan yang mendapatkan sejumlah bantuan alat dan bahan usaha tata boga serta alat-alat menjahit.
Bantuan tersebut, antar lain untuk tata boga, ada 8 paket alat yang berisi stand mixer, kompor gas 2 tungku, oven, langseng besar, blender, gilingan pasta, vacuum sealer dan cetakan kue lumpur.
Baca Juga: Kebangkitan Nasional, Keragaman Suku Indonesia Wariskan Nilai Kepemimpinan Nasional
Sedangkan untuk alat menjahit, ada tiga paket yang berisi mesin jahit portable dan mesin obras.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penyintas KDRT melalui pemberdayaan, pendampingan, dan kemandirian ekonomi.
Secara khusus, program ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan, menunjang ekonomi keluarga, meningkatkan kemandirian ekonomi dan menguatkan aspek mental penyintas melalui pendampingan psikologis.
Baca Juga: Warga Sukamaju Depok Dapat Edukasi Terapi Pencegahan TB
"Kegiatan ini diikuti oleh 41 peserta, terdiri dari 11 penyintas KDRT tahun 2024 dan 30 penyintas yang telah mengikuti pelatihan sejak 2021 hingga 2023," ujar Kepala DP3AP2KB Kota Depok, Nessi Annisa Handari dalam keterangan yang diterima, Sabtu (25/05/2024).
Selain itu, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Depok turut memberikan bantuan modal usaha sebagai bentuk kolaborasi dan sinergi untuk mendukung kemandirian ekonomi penyintas.
Kegiatan ini didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Depok sesuai dengan dokumen perencanaan anggaran DP3AP2KB Kota Depok tahun anggaran 2024.
Baca Juga: Warga Kelurahan Kemiri Muka Depok Bentuk Bank Sampah
"Program ini diharapkan dapat membantu perempuan tangguh penyintas KDRT untuk bangkit, mandiri, dan berkontribusi positif bagi keluarganya dan masyarakat luas," jelas Nessi.
Dukungan berkelanjutan dari pemerintah dan berbagai lembaga menjadi kunci untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik.
"Bagi mereka yang pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga, diharapkan dapat mewujudkan kehidupan yang lebih baik," harap Nessi.
Baca Juga: Kelurahan Abadijaya Depok Gelar Rembuk Stunting, Upaya Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Pengarusutamaan Gender (PPUG) DP3AP2KB Kota Depok, Muchamad Zakky Fauzan, menambahkan bahwa para peserta pelatihan tahun 2024 terbagi dalam dua kelompok.
Kelompok pertama adalah pelatihan tata boga yang diikuti oleh delapan peserta, termasuk 6 penyintas difabel, yakni 3 tuna daksa dan 3 tuna rungu dengan berbagai latar belakang kasus kekerasan.
"Kelompok kedua adalah pelatihan menjahit yang diikuti oleh 3 peserta," terangnya.
Baca Juga: UI Jadi Perguruan Tinggi Peraih Penghargaan Terbanyak di ONMIPA PT 2024
Untuk pelatihan tata boga dilaksanakan selama 5 hari di Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Lestari Catering, sementara pelatihan menjahit dilaksanakan selama 5 hari di LPK Melati.
Program ini akan berlanjut melalui program Janji Wali dan Wakil Wali Kota Depok yaitu 5.000 Wira Usaha Baru (WUB) dan 1.000 Perempuan Pengusaha.
"Seluruh penyintas yang telah mendapatkan pelatihan keterampilan akan mengikuti seleksi pendaftaran WUB dan Perempuan Pengusaha yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DKUM)," ungkap Zakky. (***)