Nasional

Jelang Pemilu 2024, Sejumlah Logistik Sudah Tersalurkan di Beberapa Kelurahan di Depok

Proses pasokan logistik untuk penyelenggaraan Pemilu 2024 di wilayah Kecamatan Sukmajaya.

ruzka.republika.co.id--Jelang hari pencoblosan Pemilu 2024 pada 14 Februari, sejumlah logistik sudah tersalurkan di beberapa kelurahan di Kota Depok.

Di Kecamatan Beji, Kota Depok, logistik surat suara sudah tersalurkan setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Beji, Eko Yulianto menyebut, surat suara di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) Beji sudah disesuaikan dengan kebutuhan.

Baca Juga: BNN Depok Punya 6 Layanan Pencegahan Narkoba

Pihaknya juga memastikan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) akan terlayani di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, pada 14 Februari mendatang.

“Surat suara di masing-masing TPS sudah disesuaikan dengan kebutuhannya. Jumlah pemilih DPTb di tempatkan pada TPS-TPS yang masih tersedia kuotanya,” ujar Ketua PPK Beji Eko Yulianto, Rabu (17/01/2024).

Menurut Eko, secara sistem bila kuota DPTb disalah satu TPS sudah mencukupi atau sudah sesuai, secara otomatis sistem akan menolak penempatan pemilih DPTb tersebut. Sebagai solusi, pihaknya akan memindahkan DPTb ke TPS yang masih tersedia kuotanya.

Baca Juga: Klinik Satelit UI Makara Depok Raih Akreditasi Paripurna dari Kemenkes

“Kami akan memindahkan pemilih DPTb ke TPS yang masih tersedia kuotanya. Tentunya, TPS yang tersebar di Kecamatan Beji, seperti Kelurahan Beji, Beji Timur, Kemiri Muka, Kukusan, Pondok Cina dan Tanah Baru,” ungkapnya.

Lanjut Eko, adapun, jumlah pemilih untuk Kelurahan Beji mencapai 35.395 dari 144 TPS, kemudian Kelurahan Beji Timur mencapai 8.236 pemilih dari 33 TPS. Lalu, Kelurahan Kemiri Muka terdapat 23.474 pemilih dari 96 TPS.

Selanjutnya, untuk Kelurahan Kukusan ada 13.380 daftar pemilih dari 53 TPS, Kelurahan Pondok Cina ada 9.475 daftar pemilih dari 39 TPS dan Kelurahan Tanah Baru ada 24.774 daftar pemilih dari 92 TPS.

Baca Juga: Ini Jembatan Legendaris di Depok yang 'Berkeliaran' Noni-noni Belanda

“Total jumlah daftar pemilih yaitu 114.734 dari 457 TPS se-Kecamatan Beji termasuk tiga TPS khusus yang didirikan di areal Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI). Kami akan terus pantau hingga hari pencoblosan, yakni 14 Februari 2024,” jelasnya.

Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Sukmajaya terus melakukan pengawasan secara berkala pasokan logistik Pemilu 2024.

Logistik tersebut berupa ribuan bilik suara yang sudah berada di gudang logistik Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Sukmajaya di Balai Rakyat Depok II sejak 7 Januari 2024 lalu.

Baca Juga: Seluruh Kelurahan di Depok Gelar Musrembang, Ini Usulan Pembangunan yang Diinginkan Warga

"Pengawasan terus kami lakukan mulai dari pendistribusian dan cek kondisi gudang secara berkala untuk memastikan logistik aman," tutur Ketua Panwascam Sukmajaya, Intan Andini, Kamis (18/01/2024).

Dia menambahkan, pengawasan lain yang dilakukan yakni dengan memastikan logistik yang diterima sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan. Untuk di Kecamatan Sukmajaya dibutuhkan sebanyak 2.896 bilik suara.

Kemudian, ungkap Intan, pihaknya juga memastikan gudang logistik aman dan bebas dari kebocoran serta banjir saat hujan.

Baca Juga: Jemput Bola, Disdukcapil Depok Serahkan 1.991 KIA ke Kelurahan Sukmajaya

"Juga kami pastikan tempat penyimpanannya memadai dan mampu menampung logistik yang ada. Harapannya pendistribusian nantinya dapat berjalan lancar, kami akan terus mengawasi pendistribusian hingga ke wilayah," terangnya.

Kecamatan Tapos mulai mendapatkan pasokan logistik Pemilu 2024. Logistik tersebut berupa ribuan bilik suara yang sudah di berada di gudang logistik Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Tapos di Kelurahan Cimpaeun, Kecamatan Tapos, Depok.

Ketua PPK Tapos, Jaelani menjelaskan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok sudah mulai melaksanakan pendistribusian logistik.

Baca Juga: Lama Tak Kedengaran, Tokoh Politik Reformasi yang Dulu Cukup Populer ini Muncul Luncurkan Buku Bertajuk Belenggu Nalar

Kecamatan Tapos mendapatkan jadwal pengiriman logistik, berupa bilik pada 10 Januari 2024.

“Kami sudah menerima sejumlah 2.992 bilik suara untuk 748 Tempat Pemungutan Suara (TPS), nantinya setiap TPS akan menerima 4 bilik suara,” ungkapnya.

Jaelani mengatakan, distribusi bilik suara dari gudang KPU Kota Depok ke gudang logistik Kecamatan Tapos dibagi dengan tiga tahap. Sebab, jumlahnya cukup banyak dan kendaraan distribusi yang terbatas.

“Semua sudah berjalan dengan lancar, belum ada kendala yang yang berarti dalam pergeseran logistik tersebut,” ucap ia.

Baca Juga: Ini Harga Terbaru Sedot Tinja di Depok dan Nomor Kontak yang Bisa Dihubungi

Selain bilik suara, lanjut Jaelani, logistik lainnya juga akan didistribusikan ke gudang ini, sebelum didistribusikan ke TPS-TPS yang ada di lingkungan. Seperti, surat suara, kotak suara dan logistik lainnya.

"Termasuk, nanti rekapitulasi suara ditingkat kecamatan juga dilakukan sini," tegasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Tapos, Sofwan Munawar menuturkan, pihaknya saat ini sedang fokus untuk mengawasi seluruh tahapan Pemilu 2024. Salah satunya, ialah distribusi logistik.

Baca Juga: Pemilu 2024, KPU Depok Jelaskan Terkait Pindah Lokasi TPS, Begini Caranya!

"Selain mengawasi tahapan kampanye, semua kegiatan yang berkaitan dengan tahapan pemilu pasti ada pengawasannya dan juga terkait dengan distribusi logistik,” katanya.

Lanjut Sofwan Munawar, Panwascam harus memastikan seluruh tahapan pendistribusian logistik berjalan dengan baik dan benar.

Menurutnya, hal ini penting dilakukan agar saat pelaksanaan pemungutan suara ataupun pencoblosan bisa berjalan dengan lancar.

“Kalau bilik itu ada kerusakan ataupun ada kekurangan, otomatis kan yang rusak itu tidak mungkin terpakai. Nah nanti kalau pun ada seperti itu nanti bagaimana kita berkoordinasi dengan PPK,” ungkapnya.

Berita Terkait

Image

Pemkot Depok Bentuk CSIRT, Dapat Mendukung SPBE yang Lebih Aman

Image

Depok Ikuti Launching CSIRT 2024, Perkuat Keamanan Siber

Image

17 Agustus 1945, Indonesia Merdeka, Tapi Depok Lebih Dulu Merdeka, Begini Ceritanya